11. Rasio Keuangan
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua data keuangan. Cara pembandingannya ada dua macam Riyanto, 1995,
yaitu: 1. Membandingkan rasio sekarang present ratio dengan rasio-rasio dari
waktu-waktu yang lalu historis ratio atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang
sama. 2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan company ratio dengan
rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri rasio rata-ratarasio standar untuk waktu yang sama.
12. Penggolongan Rasio Keuangan
Apabila dilihat dari sumber datanya, menurut Munawir 2002, angka rasio dapat dibedakan antara:
1. Rasio-rasio neraca balance sheet ratio yang tergolong dalam kategori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada
neraca, misalnya: current ratio, quick ratio. 2. Rasio-rasio laporan rugilaba income statement ratio, yaitu angka-angka
rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugilaba, misalnya: gross profit margin, net operating margin, operating
ratio, dan lain sebagainya. 3. Rasio-rasio antar-laporan inter-statement ratio ialah semua angka rasio
yang dalam penyusunannya datanya berasal dari neraca dan data lainnya
dari laporan rugilaba, misalnya: tingkat perputaran persediaan inventory turnover, tingkat perputaran piutang account receivable turnover, sales to
inventory, sales to fixed assets, dan lain sebagainya.
13. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih Munawir, 1995. Aset likuid Liquid Assets adalah aset yang diperdagangkan dipasar
aktif sehingga dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku Brigham, 2010. Suatu perusahaan yang mempunyai aset likuid
sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut
likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai aset likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus
terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable. Rasio likuiditas akan berguna bagi perusahaan pengakuisisi untuk menilai perusahaan target dimasa
mendatang. Semakin tinggi angka pada rasio likuiditas, maka semakin baik karna artinya kemampuan perusahaan pasca merger dan akuisisi dalam
memenuhi hutang jangka pendek meningkat. Dengan demikian rasio likuiditas dapat digunakan sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current