Net Profit Margin Hasil Penelitian

Besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan net profit margin dari 16 data perusahaan pada satu tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,04 hingga 0,44 dengan mean meningkat menjadi 0,1955 pada standar deviasi 0,11227. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,1955 0,11227 artinya distribusi data net profit margin baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Net profit margin tertinggi terjadi pada PT Alam Sutera Realty Tbk sebesar 0,44 pada tahun 2011, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT Tunas Ridean Tbk sebesar 0,04 pada tahun 2011. Besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan net profit margin dari 16 data perusahaan pada satu tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,03 hingga 0,74 dengan mean meningkat menjadi 0,2364 pada standar deviasi 0,18032. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,2364 0,18032 artinya distribusi data net profit margin baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Net profit margin tertinggi terjadi pada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk sebesar 0,74 pada tahun 2012, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT Tunas Ridean Tbk sebesar 0,03 pada tahun 2013. Besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan net profit margin dari 16 data perusahaan pada dua tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,0067 hingga 0,4977 dengan mean meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 0,198663 pada standar deviasi 0,13583. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,198663 0,13583 artinya distribusi data net profit margin baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean- nya lebih kecil. Net profit margin tertinggi terjadi pada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk sebesar 0,4977 pada tahun 2013, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT MNC Energi sebesar 0,0067 pada tahun 2015.

6. Return On Assets

Tabel 2 menunjukkan bahwa besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on assets dari 16 data perusahaan pada dua tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,01 hingga 0,39 dengan mean 0,111309 pada standar deviasi 0,0901. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,1032 0,0901 artinya distribusi data return on assets baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Return on assets tertinggi terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,39 pada tahun 2009, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk sebesar 0,01 pada tahun 2009. Besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on assets dari 16 data perusahaan pada satu tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,02 hingga 0,39 dengan mean 0,1194 pada standar deviasi 0,08452. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,1194 0,08452 artinya distribusi data return on assets baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Return on assets tertinggi terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,39 pada tahun 2010, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk sebesar 0,02 pada tahun 2010. Besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on assets dari 16 data perusahaan pada satu tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,003 hingga 0,40 dengan mean 0,1249 pada standar deviasi 0,10906. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,1249 0,10906 artinya distribusi data return on assets baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Return on assets tertinggi terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,40 pada tahun 2012, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT MNC Energi sebesar 0,003 pada tahun 2014. Besarnya rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on assets dari 16 data perusahaan pada dua tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,0005 hingga 0,40 dengan mean 0,107751 pada standar deviasi 0,0980. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,107751 0,0980 artinya distribusi data return on assets baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Return on assets tertinggi terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,40 pada tahun 2013, sedangkan profitabilitas terendah terjadi pada PT MNC Energi sebesar 0,0005 pada tahun 2015.