Rasio Profitabilitas Landasan Teori

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya, dan hasilnya sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dyaksa 2006 menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan EPS, NPM, ROE, dan ROA untuk pengujian 1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah merger dan akuisisi; rasio keuangan ROE untuk pengujian 1 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi. 2. Sejalan dengan penelitian tersebut, Shinta 2008 menyatakan adanya perbedaan kinerja keuangan pada PT. Ades Water Indonesia, Tbk. ADES PT. Medco Energi Internasional, Tbk MEDC sebelum dan setelah melakukan merger dan akuisisi, dimana dari hasil tersebut dapat membuktikan bahwa pada rasio CR, DER, NPM, ROE dan TATO dapat diketahui lebih besar dari sebelum melakukan merger dan akuisisi. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto 2008 yang memberikan hasil adanya perbedaan yang positif signifikan pada rasio keuangan setelah merger dan akuisisi. 4. Sarah Maksum 2009 melakukan penelitian serupa yang hasilnya menyatakan bahwa pada perusahaan pengakuisisi tidak terjadi perbedaan kinerja keuangan yang dinilai dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas. Tetapi pada perusahaan diakuisisi terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio likuiditas dan aktivitas. 5. Payamta dan Setiawan 2004 juga meneliti pengaruh merger dan akusisi terhadap kinerja perusahaan manufaktur selama 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi, yang diproksikan melalui return saham dan rasio keuangan. Hasil penelitan menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja yang signifikan untuk periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi baik dari return saham maupun rasio keuangan. 6. Helga dan Salamun 2006 menguji rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, menggunakan uji beda paired sample t-test, menunjukkan hasil aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengumuman merger dan akuisisi. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa secara kumulatif peristiwa merger dan akuisisi tidak menciptakan peningkatan kemakmuran bagi pemegang saham perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan abnormal return.

C. Kerangka Pikir

1. Terdapat perbedaan rasio likuiditas sebelum dan setelah merger dan akuisisi Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek pada perusahaan. Selain itu, rasio likuiditas juga digunakan untuk menganalisis posisi keuangan jangka pendek perusahaan. Semakin besar rasio likuiditas maka kinerja perusahaan semakin baik. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio yang merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka