Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

Hasil statistik deskriptif variabel 1 tahun sebelum, 2 tahun sebelum, 1 tahun sesudah, dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi pada tabel 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 . Current Ratio Tabel 2 menunjukkan bahwa besarnya likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio dari 16 data perusahaan pada 2 tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,9465 hingga 5,5454 dengan mean 2,417064 pada standar deviasi 1,6953429. Mean lebih besar dari standar deviasi 2,417064 1,6953429 artinya distribusi data current ratio baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Current ratio tertinggi terjadi pada PT Aneka Tambang Tbk sebesar 5,5454 pada tahun 2009, sedangkan current ratio terendah terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,9465 pada tahun 2009. Besarnya likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio dari 16 data perusahaan pada 1 tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,85 hingga 5,29 dengan mean yang menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,3993 pada standar deviasi 1,64162. Mean lebih besar dari standar deviasi 2,3993 1,64162 artinya distribusi data current ratio baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Current ratio terendah terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,85 pada tahun 2010, sedangkan current ratio tertinggi terjadi pada PT Alam Sutera Realty Tbk sebesar 5,29 pada tahun 2011. Besarnya likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio dari 16 data perusahaan pada satu tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,67 hingga 11,69 dengan mean yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,7255 pada standar deviasi 2,74576. Mean lebih kecil dari standar deviasi 2,7255 2,74576 artinya distribusi data current ratio kurang baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya besar. Current ratio terendah terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,67 pada tahun 2012, sedangkan current ratio tertinggi terjadi pada PT MNC Energi sebesar 11,69 pada tahun 2014. Besarnya likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio dari 16 data perusahaan pada dua tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,6823 hingga 11,3284 dengan mean yang menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,684387 pada standar deviasi 2,6056815. Mean lebih kecil dari standar deviasi 2,684387 2,6056815 artinya distribusi data current ratio baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Current ratio terendah terjadi pada Unilever Holding BV sebesar 0,6823 pada tahun 2013, sedangkan current ratio tertinggi terjadi pada PT MNC Energi sebesar 11,3284 pada tahun 2015.

2. Total Assets Turnover

Tabel 2 menunjukkan bahwa besarnya rasio aktivitas perusahaan yang diproksikan dengan total assets turnover dari 16 data perusahaan pada dua tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,0957 hingga 3,2550 dengan mean 0,887653 pada standar deviasi 0,89318. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,887653 0,8705777 artinya distribusi data total assets turnover baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Total assets turnover tertinggi terjadi pada PT Tunas Ridean Tbk sebesar 3,2550 pada tahun 2010, sedangkan total assets turnover terendah terjadi pada PT MNC Land sebesar 0,0957 pada tahun 2011. Besarnya rasio aktivitas perusahaan yang diproksikan dengan total assets turnover dari 16 data perusahaan pada satu tahun sebelum melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,15 hingga 3,26 dengan mean yang menurun dari tahun sebelumnya sebesar 0,8750 pada standar deviasi 0,84985. Mean lebih besar dari standar deviasi 0,8750 0,84985 artinya distribusi data total assets turnover baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya lebih kecil. Total assets turnover tertinggi terjadi pada PT Tunas Ridean Tbk sebesar 3,26 pada tahun 2011, sedangkan total assets turnover terendah terjadi pada PT MNC Land sebesar 0,15 pada tahun 2012. Besarnya rasio aktivitas perusahaan yang diproksikan dengan total assets turnover dari 16 data perusahaan pada satu tahun sesudah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, berkisar antara 0,07 hingga 3,18 dengan mean yang kembali menurun dari tahun sebelumnya sebesar 0,7869 pada standar deviasi 0,86416. Mean lebih kecil dari standar deviasi 0,7869 0,86416 artinya distribusi data total assets turnover kurang baik yaitu nilai penyimpangan data dari mean-nya besar. Total assets turnover tertinggi terjadi pada PT Tunas Ridean Tbk sebesar 3,18 pada tahun 2013, sedangkan total assets turnover terendah terjadi pada PT MNC Energi sebesar 0,07 pada tahun 2014.