xci Perubahan nama ternyata tidak hanya pada nama Yayasan, nama SMA pun
mengalami perubahan, semula bernama SMA NU berubah menjadi SMA Islam Al Ma’ruf. Nama Al Ma’ruf di samping mengandung pengertian yang
baik, juga bermaksud mengabadikan nama salah seorang yang banyak jasanya terhadap berdirinya sekolah ini, yaitu Bapak H. Ma’ruf pengusaha
rokok Jambu Bol Kudus. Dalam penataan sekolah lebih lanjut, pada tahun pelajaran
19801981 Yayasan memandang perlunya penyegaran personalia sekolah yang ada. Dengan Surat Kepurusan Yayasan Perguruan Islam Sunan
Dja’far Shodiq No. 040I-bVII1980 tertanggal 1 Juli 1980, pimpinan sekolah yang lama yaitu Bapak Muchtar Effendi, BA dialih tugaskan kepada
Bapak Drs. H.M Munawar Cholil dan beliaulah yang memimpin sekolah hingga sekarang ini.
Masih berkaitan dengan nama sekolah, pada tahun pelajaran 19941995 kembali mengalami perubahan nama dari SMA berubah menjadi
SMU dan berdasarkan SK PBNU No. 277a.1.0372002 tentang Kebijaksanaan umum Penentuan Status Hukum dan Penataan Yayasan, Aset
dan Kekayaan di lingkungan Nahdlatul Ulama’ yang ditindaklanjuti dengan SK bersama PCNU dan Badan Pelaksana Pendidikan Ma’arif NU tanggal
22 Juni 2003 maka nama Islam diganti dengan NU sehingga menjadi SMU NU Al Ma’ruf Kudus. Pada bulan Februari 2004, kembali nama SMU
berubah menjadi SMA hingga menjadi SMA NU Al Ma’ruf.
3. Penilaian Status Jenjang Pendidikan
xcii
Untuk mendirikan dorongan agar mutu pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan dan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang
status pendidikan
suatu sekolah,
maka Depdikbud
menyelenggarakan akreditasi terhadap sekolah – sekolah swasta. Akreditasi untuk SMA di Kabupaten Kudus dilaksanakan pada
akhir bulan Oktober 1984. Sedangkan untuk SMA NU Al Ma’ruf dinyatakan sebagai sekolah yang berstatus jenjang diakui. Hal ini sesuai
dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud tertanggal 17 Januari 1985 No. 007CKepI85.
Pada bulan Oktober 1989 dilaksanakan kembali akreditasi terhadap sekolah – sekolah swasta, di dalamnya juga adalah SMA NU Al Ma’ruf
yang mampu mempertahankan status Diakui sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud No. 009CKepI90 tanggal 20 Januari 1990.
Akhirnya pada
bulan Oktober
19992, Depdikbud
menyelenggarakan akreditasi terhadap SMA NU Al Ma’ruf. Pada tahun ini pulalah yang merupakan momentum tersendiri bagi SMA NU Al Ma’ruf,
karena dalam akreditasi tahun ini status jenjang SMA NU Al Ma’ruf mengalami perubahan yaitu dari status Diakui menjadi Disamakan dengan
Surat Keputusan No. 488CKepI92 tertanggal 31 Desember 1992, sebuah status jenjang pendidikan yang sangat didambakan oleh sekolah – sekolah
swasta pada umumnya, status jenjang tertinggi dan bergengsi, sebab status jenjang suatu pendidikan mencerminkan kualitas sekolah itu sendiri.
xciii Pada tanggal 22-23 Desember 2003, Badan Akreditasi Sekolah
BAS melaksanakan akreditasi sekolah di jenjang SMA. Ada enam sekolah yang diakreditasi, tiga SMA negeri,dan tiga SMA swasta, SMA NU Al
Ma’ruf Kudus ada di antaranya dan memperoleh hasil akreditasi A nilai 93 di bawah SMA Negeri 1 Kudus nilai 94.
Dengan status terakreditasi A ini SMA NU Al Ma’ruf diharapkan semakin dapat menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah yang bermisi di
tengah – tengah kehidupan masyarakat. Status jenjang terakreditasi A yang diraih ini pun merupakan hasil kerja keras berbagai pihak.
Dengan prestasi tersebut, maka tidaklah berlebihan jika sekolah ini semakin menunjukkan eksistensinya di tengah – tengah masyarakat. Karena
itu pula, SMA NU Al Ma’ruf memiliki visi Maju dalam Prestasi, Santun dalam Pekerti. Sekolah ini berkomitmen untuk selalu meningkatkan dan
memajukan pretasi baik akademik maupun non akademik yang selalu dibarengi akhlak mulia dan kesantunan dalam bertindak di mana pun dan
kapan pun. Dengan demikian akan dihasilkan SDM yang berkualitas. Ada pun misi yang akan diwujudkan oleh SMA NU Al Ma’ruf
Kudus adalah : 1 Mewujudkan generasi beriman dan bertaqwa yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah serta warga negara yang
bertanggungjawab. 2 Mewujudkan pribadi berkarakter dan berakhlakul karimah. 3 Mengintensifkan pembelajaran intrakurikuler dan memperoleh
nilai lebih di bidang akademik. 4 Menggiatkan pembelajaran ekstrakurikuler dan meningkatkan prestasi nonakademik. 5 Mampu
xciv bersaing melanjutkan studi di perguruan tinggi. 6 Mampu berkiprah dalam
kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. 7 Memiliki bekal kemampuan untuk terjun di dunia kerja.
Mulai tahun pelajaran 2006 2007, SMA NU Al Ma’ruf menggunakan
kurikulum tingkat
pendidikan KTSP
dengan mengedepankan kualitas SDM yang berkompetensi tinggi. Untuk
merealisasikannya, maka di sekolah ini dibuka tiga jurusan atau program studi.
Pertama, program Bahasa, siswa yang ada di program ini difokuskan dan digembleng dalam penguasaan bahasa – bahasa asing secara
aktif. Bahkan program ini memiliki spesifikasi kegiatan yaitu
guiding programme
, siswa diajak berkomuinikasi langsung dengan
native speaker
. Kedua, program IPA, siswa lebih sering berkutat di laboratorium
sebagai aplikasi teori yang diperolehnya. Ketiga, program IPS, siswa menekankan pembelajarannya di bidang ekonomi teori dan terapan,
sosiologi dan lain – lain. Untuk membimbing dan mengarahkan para siswa tentang
belajarnya serta kelanjutan studinya, sekolah ini membuka layanan bimbingan dalam bentuk
guidance programme
yang langsung ditangani oleh guru bimbingan konseling.
Pada awal tahun pelajaran 19851986 SMA NU Al Ma’ruf Kudus mulai merintis kelas pagi sesuai dengan program Yayasan dan desakan
masyarakat, pada waktu itu jumlah siswanya sebanyak 583 dengan 14 kelas,
xcv terdiri dari 11 kelas siang dan 3 kelas pagi. Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang perkembangan jumlah siswa dari awal pembukaan sekolah sampai sekarang,tercatat secara rapi dalam arsip di bagian tatausaha sekolah,mulai
dari administrasi
yang tertulis
secara manual
maupun dalam
komputer.dengan penataan yang sangat baik dan tertib.
4. Sarana Pendidikan