Wawancara Observasi langsung Teknik Pengumpulan Data

lxxvii memberikan informasi yang mantap dan terpercaya mengenai elemen-elemen yang ada karakteristik elemen-elemen yang tercakup dalam fokus topik penelitian. Pada paradigma naturalistik mulai dengan asumsi-asumsi bahwa konteks itu kritis sehingga masing-masing konteks itu ditangani dari segi konteksnya itu sendiri Moleong, 2006 : 165.

E. Teknik Pengumpulan Data

Karakteristik utama dalam penelitian kualitatif adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan . Sudah tentu sumber yang diperoleh dari lapangan harus lengkap meliputi pengamatan dan wawancara pada objek penelitian. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, beberapa metode yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moleong 2000 : 135 yaitu mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, serta merekonstruksi kebulatan yang dialami masa pada masa lalu untuk diproyeksikan dalam masa kini dan masa yang akan datang. lxxviii Menurut H.B Sutopo 2006 : 56 wawancara mendalam dilakukan dengan pertanyaan yang ” open ended” dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penelitian lebih jauh. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat open ended atau berujung terbuka di mana responden dalam memberikan jawaban tidak hanya terbatas pada satu tanggapan saja tetapi berkaitan dengan hakekat atau peristiwa yang terjadi sesungguhnya. Dalam wawancara bersifat open ended responden juga diminta untuk mengemukakan pengertiannya sendiri tentang suatu peristiwa, yang kemudian dapat dipakai sebagai sumber informasi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelajaran sejarah Islamisasi melalui metode resitasi dengan menggunakan objek Menara Kudus sebagai sumber. Informan yang akan dimintai keterangan meliputi Kepala Sekolah dan guru Mata Pelajaran Sejarah SMA NU AL Ma’ruf Kudus, siswa kelas XI IPS tokoh masyarakat, pengelola YM3SK. Wawancara dilakukan di SMA NU Al Ma’ruf dan lokasi Menara Kudus.

2. Observasi langsung

Selain wawancara Teknik pungumpulan data yang lain adalah observasi langsung berperan pasif, pada teknik observasi langsung lxxix berperan pasif peneliti tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan sebenarnya, tetapi hanya berperan sebagai penonton Spradley dalam H.B Sutopo 1996 : 56. Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung tentang pembelajaran sejarah di sekolah. Observasi langsung ini merupakan sumber bukti dalam studi kasus. Observasi ini dilakukan secara nonformal dengan melakukan kunjungan ke lapangan dan melihat apa saja yang terjadi. Tahap observasi : 1 melakukan diskusi dengan guru sejarah dan kepala Sekolah untuk rencana observasi, 2 melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran resitasi yang dilakukan guru sejarah, 3 mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran resitasi, 4 melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. Observasi dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan pembelajaran sejarah Pertemuan I, 2x45 menit di dalam kelas, pertemuan II, 3x45 menit, pembelajaran di lokasi Menara Kudus, pertemuan III, pembahasan, diskusi dan laporan, di dalam kelas.

3. Mengkaji dokumen dan arsip

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NU AL MA’RUF KUDUS

2 24 274

SUMBANGAN MOTIVASI DAN KONDISI FISIK SISWA TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PUTRA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN 2013

0 21 90

MAKALAH SUNAN KUDUS

1 4 8

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA TIM DALAM KELOMPOK BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMA NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 22

2015 UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN BERBANTUAN MIND MAP PADA SISWA KELAS X SMA NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI

0 0 22

IMPLEMENTASI METODE EKSPLORASI, PENGENALAN DAN APLIKASI KONSEP (EPA) DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN KELAS X DI SMA NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 27

IMPLEMENTASI METODE EKSPLORASI, PENGENALAN DAN APLIKASI KONSEP (EPA) DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN KELAS X DI SMA NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 11

b. Gagasan berdirinya SMA NU AL Ma’ruf Kudus - IMPLEMENTASI METODE EKSPLORASI, PENGENALAN DAN APLIKASI KONSEP (EPA) DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN KELAS X DI SMA NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016

0 3 32

2. Sejarah Berdirinya Madrasah - STRATEGI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI MA NU BANAT KUDUS (STUDI KASUS DI MA NU BANAT KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 0 53

IMPLEMENTASI METODE BERCERITA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK (STUDI KASUS DI RA MUSLIMAT NU AL KHURRIYA 01 BESITO GEBOG KUDUS) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 24