cl
BAB V SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Pemilihan metode pembelajaran berkaitan dengan sumber belajar yang digunakan. Pemanfaatan Menara Kudus sebagai sumber belajar pelajaran sejarah
Islamisasi oleh Guru SMA NU Al-Ma’ruf Kudus, harus memperhatikan kriteria- kriteria yang telah ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Guru
yang memahami sejarah dan maksud pendirian Menara Kudus, maka dapat memanfaatkan Menara Kudus tersebut sebagai sumber belajar pelajaran sejarah
Islamisasi di Kudus dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan dengan Menara Kudus sebagai
sumber belajar pelajaran sejarah Islamisasi adalah metode resitasi. Metode resitasi dilaksanakan melalui proses pembelajaran mulai dari persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan tindak lanjut. Tahap persiapan guru sejarah menyusun silabus, RPP, Indikator, Instrumen, bahan ajar materi, membuat petunjuk dan pelaksanaan,
menentukan batas waktu. Tahap pelaksanaan langkah-langkah kegiatannya meliputi pemberian tugas, siswa mengerjakan melaksanakan tugas, mencatat dan
cli mengidentifikasi berbagai bukti-bukti, fakta historis tentang proses Islamisasi
dengan memanfaatkan Menara Kudus sebagai sumber sejarah, menyusun laporan hasil survey pengamatan di Menara Kudus baik secara individu maupun
kelompok.
Tahap pertanggungjawaban siswa dipersilakan untuk mempresentasikan hasil laporannya melalui diskusi kelas untuk mendapatkan tanggapan dari hasil
temuannya. Tahap selanjutnya adalah tindak lanjut dengan mengadakan evaluasi dan penilaian baik secara individu maupun kelompok.
Pelaksanaan metode reitasi di lapangan menemui kendala yang diakibatkan oleh kendala teknis maupun nonteknis, kendala intern maupun
kendala ekstern. Kendala teknis meliputi : kesulitan mengidentifikasi SK KD-
nya, penyusunan petunjuk dan pelaksanaan metode resitasi, pembuatan instrumen, sarana dan prasarana pendidikan akomodasi, transportasi, alokasi
waktu, keaktifan siswa kesulitan pengawasan dan bimbingan kepada siswa, keterbatasan guru dalam membimbing siswa dalam membuat laporan dan
evaluasi. Kendala nonteknis meliputi : kesulitan dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan siswa ketika di objek Menara Kudus, banyaknya pengunjung di
Menara Kudus menyebabkan siswa kurang konsentrasi dan percaya diri. Kendala Intern berasal dari dalam yang meliputi : pihak sekolah, guru, siswa, orang tua
wali murid, dan komite sekolah. Sedangkan kendala ekstern berasal dari luar yaitu situasi lingkungan objek Menara Kudus, sedikit banyaknya pengunjung dan
sebagainya.
clii Upaya pemecahan kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan
metode resitasi baik teknis maupun nonteknis, intern maupun ekstern dapat dilakukan dengan jalan membina kerjasama dengan komponen-komponen yang
terkait seperti guru, siswa, kepala sekolah, orang tua wali murid, komite sekolah, dan YM3SK untuk mencarikan solusi dan pemecahan follow up berbagai
permasalahan yang muncul dalam penggunaan metode resitasi pada pembelajaran sejarah Islamisasi dengan memanfaatkan Menara Kudus sebagai sumber sejarah
dapat terwujud sehingga tujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran sejarah dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
B. Implikasi Hasil Penelitian