commit to user 93
Berdasarkan grafik tersebut didapatkan bahwa rata-rata hasil belajar dalam aspek afektif untuk kelas Interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan kelas Satket. Jadi
media interaktif memberikan nilai sikap yang lebih baik meliputi aspek kesenangan pada sains, perhatian, kejujuran, keterbukaan, keingintahuan, dan
respon
2. Motivasi Belajar
Pada penelitian ini data motivasi belajar diperoleh dari pemberian angket kepada sampel. Penentuan kriteria nilai motivasi tinggi dan rendah didasarkan
pada rata-rata yang diperoleh dari seluruh sampel. Motivasi belajar dikatagorikan tinggi apabila skor yang diperoleh siswa lebih besar dari rata-rata dan motivasi
belajar dikatagorikan rendah apabila skor yang diperoleh siswa
mean
. Deskripsi data motivasi belajar siswa disajikan dalam tabel 4.6
Tabel 4.6 Deskripsi Motivasi Belajar dan Media terhadap Prestasi Motivasi
Media Satket
Rata- rata
SD
Media Interaktif
Rata- rata
SD N
N
Tinggi 17
53 73,88
6,18 16
50 73,38
5,73
Rendah 15
47 67,20
6,01 16
50 64,44
5,22
Jumlah 32
100 70,75
6,89 32
100 68,91
7,05
Berdasarkan deskripsi data motivasi belajar siswa, kelas dengan media Satket motivasi belajar tinggi lebih banyak dari pada yang mempunyai motivasi rendah.
Rerata prestasi motivasi tinggi 73,88 dan motivasi rendah 67,20. Sedangkan kelas dengan media Interaktif siswa dengan motivasi belajar tinggi sama jumlahnya
dengan siswa bermotivasi belajar rendah. Rata-rata pretasi belajar motivai belajar tinggi 73,38 dan motivasi belajar rendah 64,44.
commit to user 94
Prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Tabel prestasi belajar siswa dengan motivasi tinggi Nilai
Nilai Tengah Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
65-68 66,5
7 7
69-72 70,5
6 13
73-76 74,5
11 24
77-80 78,5
5 29
81-84 82,5
2 31
85-88 86,5
2 33
Dari Tabel 4.7 di atas maka dapat digambarkan grafik hubungan antara banyak siswa dengan nilai yang diperoleh oleh siswa kategori motivasi belajar tinggi
sebagai berikut:
Gambar 4.6 Grafik prestasi belajar motivasi tinggi
Prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut:
7 6
11
5 2
2 2
4 6
8 10
12
65-68 69-72
73-76 77-80
81-84 85-88
Fr e
ku e
n s
i
Nilai
commit to user 95
Tabel 4.8: Prestasi belajar siswa dengan motivasi rendah Nilai
Nilai Tengah Frekuensi
Frekuensi Kumulatif 53-56
54,5 2
2 57-60
58,5 5
7 61-64
62,5 3
10 65-68
66,5 12
22 69-72
70,5 5
27 73-76
74,5 4
31 Dari tabel 4.8 di atas maka dapat digambarkan grafik hubungan antara banyak
siswa dengan nilai yang diperoleh oleh siswa kategori motivasi belajar rendah sebagai berikut:
Gambar 4.7. Grafik prestasi belajar kognitif motivasi rendah 3.
Data Gaya Belajar
Data gaya belajar siswa diperoleh sebelum kelas dilakukan perlakuan dalam proses belajar mengajar dengan melalui angket. Data gaya belajar
2 5
3 12
5 4
2 4
6 8
10 12
14
53-56 57-60
61-64 65-68
69-72 73-76
fr e
ku e
n s
i
Nilai
commit to user 96
diperoleh setelah pemberian angket. Data ini dapat dikategorikan gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Siswa yang mempunyai skor lebih tinggi pada
instrumen gaya belajar visual dari pada skor gaya belajar kinestetik dikategorikan mempunyai gaya belajar visual. Siswa yang mempunyai skor lebih tinggi pada
gaya belajar kinestetik dari pada skor visual dikelompokkan dalam gaya belajar kinestetik. Berdasarkan kategori tersebut distribusi gaya belajar yang diperoleh
ditunjukkan dalam tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Deskripsi Gaya Belajar dan Media terhadap Prestasi Belajar
Gaya Belajar
Media Satket
Rata- rata
SD
Media Interaktif
Rata- rata
SD N
N Visual
16 50
74,12 6,51 18
56 71,56 6,08
Kinestetik 16
50 67,38 5,62
14 44
65,50 6,91 Jumlah
32 100
32 100
Setelah dikategorikan berdasarkan kriteria pengelompokan pada kelas eksperimen I media Satket dari sampel 32 siswa yang termasuk kelompok visual 16 siswa,
dengan rata-rata nilai 74,12, sedangkan kelompok kinestetik 16 siswa dengan rata- rata nilai 67,38. Pada kelas eksperimen II media interaktif dari 32 siswa yang
termasuk kelompok visual 18 siswa memperoleh prestasi rata-rata 71,56, yang termasuk kelompok kinestetik 14 siswa dengan rerata prestasi 65,50. Penyebaran
nilai kognitif siswa untuk kelompok gaya belajar visual ditunjukan pada tabel 4.10 berikut:
commit to user 97
Tabel 4.10. Penyebaran nilai kognitif gaya belajar visual
Nilai Nilai Tengah
Frekuensi Frekuensi Kumulatif
61-64 62,5
1 1
65-68 66,5
10 11
69-72 70,5
5 16
73-76 74,5
10 26
77-80 78,5
4 30
81-84 82,5
2 32
85-88 86,5
2 34
Dari tabel 4.10 di atas maka dapat digambarkan grafik hubungan antara banyak siswa dengan nilai yang diperoleh oleh siswa kategori belajar visual sebagai
berikut:
Gambar 4.8 Grafik prestasi belajar kognitif gaya belajar visual
Penyebaran nilai kognitif siswa untuk kelompok gaya belajar kinestetik ditunjukan pada tabel 4.11 berikut:
1 10
5 10
4 2
2 2
4 6
8 10
12
61-64 65-68
69-72 73-76
77-80 81-84
fr e
ku e
n s
i
nilai
commit to user 98
Tabel 4.11. Penyebaran nilai kognitif gaya belajar kinestetik
Nilai Nilai Tengah
Frekuensi Frekuensi Kumulatif
53-56 54,5
2 2
57-60 58,5
4 6
61-64 62,5
3 9
65-68 66,5
9 18
69-72 70,5
6 24
73-76 74,5
5 29
77-80 78,5
1 30
Dari Tabel 4.11 di atas maka dapat digambarkan grafik hubungan antara banyak siswa dengan nilai yang diperoleh oleh siswa kategori belajar visual sebagai
berikut:
Gambar 4.9 Grafik prestasi belajar kognitif gaya belajar kinestetik B.
Uji Prasyarat Analisis 1.
Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui data sampel random berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Dengan menggunakan α = 0,05 maka H
2 4
3 9
6 5
1 2
4 6
8 10
53-56 57-60
61-64 65-68
69-72 73-76
77-80
fr e
ku e
n s
i
Nilai
commit to user 99
sampel terdistribusi normal akan diterima apabila sig daripada 0,05. Sebaliknya H
akan ditolak sampel tidak terdistribusi normal apabila sig 0,05. Untuk mengetahui lebih lanjut hasil dari uji normalitas maka dapat
dideskripsikan pada tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas
No Kriteria Kelompok
jml Kognitif
Ket. sig
P –
value
1 Prestasi belajar Media Satket
32 0,132
0,05 normal
2 Prestasi belajar Media Interaktif
32 0,200
0,05 normal
3 Prestasi belajar motivasi belajar
tinggi 33
0,130 0,05
normal 4
Prestasi belajar motivasi belajar rendah
31 0,152
0,05 normal
5 Prestasi belajar gaya belajar
visual 34
0,091 0,05
normal 6
Prestasi belajar gaya belajar kinestetik
30 0,200
0,05 normal
7 Prestasi belajar Media Satket
Motivasi Tinggi 17
0,200 0,05
normal 8
Prestasi belajar Media Satket Motivasi Rendah
15 0,200
0,05 normal
9 Prestasi belajar Media Interaktif
Motivasi Tinggi 16
0,200 0,05
normal 10
Prestasi belajar MediaInteraktif Motivasi Rendah
16 0,200
0,05 normal
11 Prestasi belajar Media Satket GB
visual 16
0,185 0,05
normal 12
Prestasi belajar Media Satket GB kinestetik
16 0,063
0,05 normal
13 Prestasi belajar Media Interaktif
GB visual 18
0,200 0,05
normal 14
Prestasi belajar Media nteraktif GB kinestetik
14 0,200
0,05 normal
15 Prestasi belajar motivasi tinggi
GB visual 16
0,195 0,05
normal 16
Prestasi belajar motivasi rendah GB visual
18 0,142
0,05 normal
17 Prestasi belajar motivasi tinggi
GB kinestetik 17
0,200 0,05
normal
commit to user 100
18 Prestasi belajar motivasi rendah
GB kinestetik 13
0,200 0,05
normal 19
Prestasi belajar Media Satket motivasi Tinggi GB Visual
7 0,200
0,05 normal
20 Prestasi belajar Media Satket
motivasi Tinggi GB Kinestetik 10
0,200 0,05
normal 21
Prestasi belajar Media Satket motivasi Rendah GB Visual
9 0,179
0,05 normal
22 Prestasi belajar Media Satket
motivasi Rendah GB Kinestetik 6
0,200 0,05
normal 23
Prestasi belajar Media Interaktif motivasi Tinggi GB Visual
9 0,200
0,05 normal
24 Prestasi belajar Media Interaktif
motivasi Tinggi GB Kinestetik 7
0,200 0,05
normal 25
Prestasi belajar Media Interaktif motivasi Rendah GB Visual
9 0,200
0,05 normal
26 Prestasi belajar Media Interaktif
motivasi Rendah GB Kinestetik 7
0,200 0,05
normal
Dari Tabel 4.12 di atas telah dilakukan 26 uji normalitas dan dapat diinterprestasikan bahwa nilai sig 0,05 sehingga data yang diperoleh
terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas