commit to user 13
diamati seperti ketrampilan motorik dan berbicara verbal. Belajar merupakan bagian yang melekat pada setiap diri manusia. Siswa
dapat belajar fisika melalui proses pembelajaran menuju suatu kompetensi yang akan diperoleh oleh siswa. Proses tersebut terjadi karena ada interaksi antara
peserta didiksiswa dengan guru, sumber- sumber atau obyek belajar sehingga diperoleh perubahan tingkah laku baik secara kognitif, psikomotor, dan afektif.
Proses kegiatan belajar mengajar ini tidak lepas dari perkembangan psikologi peserta didik, sehingga psikologi sebagai dasar suatu proses belajar mengajar yang
terdapat pada teori belajar.
2. Teori Belajar
Beberapa teori belajar menurut beberapa ahli psikologi sesuai dengan tujuan alirannya masing-masing.
a. Teori Belajar Penemuan Bruner.
Jerome Bruner mengemukakan teori belajar penemuan. Inti belajar menurut Bruner adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan dan
mentranformasi informasi secara aktif Ratna Wilis Dahar 1989. Oleh karena itu Bruner memusatkan perhatiannya pada masalah apa yang dilakukan manusia
dengan informasi yang diterima dan apa yang dilakukannya sesudah memperoleh informasi yang diskret itu untuk mencapai pemahaman yang memberikan
kemampuan apa adanya. Dalam pendekatannya, Bruner mengasumsikan bahwa perolehan pengetahuan merupakan suatu proses interaktif. Orang belajar
berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, perubahan tidak hanya terjadi pada lingkungannya tetapi juga dalam diri orang itu sendiri. Selain itu menurut
commit to user 14
Bruner, orang akan mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang disimpan dengan yang diperoleh sebelurnnya. Selain itu belajar
sebagai proses kognitif yang meliputi : informasi baru, transformasi informasi dan menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dalam usaha meningkatkan pendidikan pada umumnya dan pendidikan sains pada khususnya perlu
memperhatikan empat hal yang penting yaitu struktur, kesiapan, intuisi dan motivasi. Pembelajaran fisika menggunakan media Satket dan media interaktif
melalui kegiatan eksperimen dapat membantu siswa untuk belajar penemuan yang sebenarnya. Melalui media Satket dan media interaktif siswa melakukan
eksperimen mengenai sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa sehingga memperoleh data, mengolah data, kemudian
menyimpulkan hasil percobaannya. Konsep yang diperoleh kemudian dikomu- nikasikan dalam presentasi dan demonstrasi sehingga siswa tidak hanya memilih
dan memperoleh penemuan tapi dapat mempertahankan dan mentransformasikan informasi yang diperolehnya. Pada pembelajaran menggunakan media interaktif
siswa tidak sekedar membayangkan konsep sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa tetapi akan mengamati melalui animasi
simulasi yang interaktif. Siswa akan memperoleh pengetahuan secara interaktif melalui media interaktif.
Gaya belajar dan motivasi belajar yang berbeda-beda sesuai dengan
karakteristik siswa, merupakan hal penting yang harus diperhatikan guru dalam
pembelajaran. Pembelajaran dengan media yang berbeda sesuai dengan
commit to user 15
karakteristik siswa akan sangat membantu siswa menemukan informasi yang penting, mempertahankan dan mentransformasikan secara aktif terkait materi
yang dibahas.
b. Teori Belajar Ausubel