commit to user 19
menuntut  siswa  untuk  menerjemahkan  tampilan  animasi  dan  simulasi  yang abstrak  menjadi    konkret  sehingga  fisika  tidak  dipahami    sebagai  pelajaran  yang
abstrak dan
membosankan melainkan
pelajaran yang
menarik. Persoalan-persoalan  yang  ditampilkan  dalam  media  interaktif    menuntut  siswa
berpikir  fleksibel  dan  efektif  dan  mampu  berhadapan  dengan  persoalan  yang kompleks.  Pada  tahap  operasional  formal,  siswa  dapat  berpikir  fleksibel    karena
dapat  melihat  semua  unsur  dan  kemungkinan  yang  ada.  Siswa  dapat  berpikir efektif karena  dapat melihat pemikiran  mana yang cocok dengan persoalan yang
dihadapi  dan    memikirkan  banyak  kemungkinan  dalam  suatu  analisis.  Media pembelajaran    menggunakan    media  Satket  dan  media  interaktif    didesain  untuk
membantu  siswa  pada  tahap  operasional  formal  membangun  dan  membentuk pengetahuan fisika.
3. Media Pembelajaran
Media merupakan  alat yang harus ada untuk memudahkan sesuatu dalam pekerjaan.  Secara  spesifik,  Sharon  mengemukakan  pengertian  media  2005
A medium plural, media  is a means of communication  and  source of  infor mation
.
Media merupakan sarana komunikasi  dan sumber  informasi.  Menurut  Rohani 1997  Media  adalah  segala  sesuatu  yang  dapat  diindra  yang  berfungsi  sebagai
perantarasaranaalat  untuk  proses  komunikasi.  Sadiman  2006    menyatakan bahwa  Media  adalah  perantara  atau  pengantar  pesan  dari  pengirim  ke  penerima
pesan.  Dalam  AECT
Association  for  Educational  Communications  and Technology
seperti  yang  dikutip  Asnawir  2002  mengartikan  Media  sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi.
commit to user 20
Menurut  Miarso  2004  Pembelajaran  menunjukkan  usaha  pendidikan yang  dilaksanakan  secara  sengaja  dengan  tujuan  yang  ditetapkan  terlebih  dahulu
sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya terkendali. Berdasarkan pengertian dua istilah di atas dapatlah didefinisikan istilah media pembelajaran
antara lain: a.
Sadiman  2006  mengemukakan  Media  pendidikan  adalah  segala  sesuatu yang  dapat  digunakan  untuk  menyalurkan  pesan  dari  pengirim  ke  penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,. perhatian dan minat serta perhatian peserta  didik  sedemikian  rupa  sehingga  proses  belajar  terjadi”.  bDepdiknas
2009  merumuskan  bahwa  Media  pembelajaran  adalah  segala  sesuatu  yang
,
dapat  digunakan  untuk  menyalurkan  pesan,    merangsang    pikiran,    perasaan, perhatian    dan    kemauan    peserta  didik  sehingga  dapat  mendorong  terjadinya
proses  belajar  pada  diri  pernbelajar.  c  Miarso  2004  menyatakan  bahwa Media  pembelajaran  adalah  sarana  untuk  memberikan  perangsang    bagi  peserta
didik supaya proses belajar terjadi. Berdasarkan   pendapat-pendapat  di  atas dapat  disimpulkan bahwa media
pembelajaran  adalah  segala  sesuatu  yang  digunakan  untuk  menyalurkan    pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar.
Media  pembelajaran  dapat  berupa  segala  alat  fisik  maupun  non  fisik  yang  dapat menyajikan  materi  pembelajaran  serta  dapat  merangsang  dan  mendorong
terjadinya  proses belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, serta mudah dipahami.
commit to user 21
Salah  satu  teori  yang  digunakan  sebagai  dasar  penggunaan  media  dalam proses  pembelajaran    adalah  Kerucut  Pengalaman    Dale
Dale’s  Cone  of
Experience
.  Edgar  Dale  dalam  Asnawir  2002  mengklasifikasikan  pengalaman belajar anak dimulai dari hal-hal yang paling konkret sampai kepada hal-hal yang
paling abstrak. Dari Gambar 2.1, terlihat bahwa kerucut pengalaman Dale terdiri dari 12 macam klasifikasi media pembelajaran.
Verbal
Simbol Visual
Radio Film
Televisi Pameran
Karyawisata Demonstrasi
Pengalaman Dramatisasi Pengalaman Tiruan
Pengalaman Langsung Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Dasar  pengembangan  kerucut  pada  gambar  di  atas  bukanlah  tingkat  kesukaran, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama proses
penerimaan informasi atau pesan Menurut  kerucut  pengalaman  Dale  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa
pengalaman  langsung  dapat  memberikan  kesan  paling  bermakna  mengenai informasipesan dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut karena
Konkret Abstrak
commit to user 22
ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Hal  ini  dikenal  dengan  istilah  belajar  sambil  bekerja.  Tingkat  keabstrakan  pesan
akan semakin tinggi ketika pesan tersebut dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti diagram, bagan, grafik, ataupun lambang kata. Hal ini karena indera yang
terlibat untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indera penglihatan saja. Pada  penelitian  ini  dengan  metode  eksperimen  siswa  dilibatkan  untuk
mendapatkan  pesan  informasi  pelajaran  melalui  pengalaman  langsung menggunakan  media  satket  maupun  media  interaktif.  Dengan  media  satket
maupun  media  interaktif  akan  menekankan  penggunaan  pengalaman  langsung konkret sehingga
verbalisme
akan dapat dihindari. Setelah diskusi hasil percobaan dan mendapatkan kesimpulan mengenai  konsep pemantulan dan  pembiasan serta
proses  terbentuknya  bayangan  benda  yang  sedang  dipelajari  akan  membangun abstraksi  siswa  untuk  memprediksi  sesuatu  yang  akan  terjadi  berkaitan  dengan
konsep pemantulan dan pembiasan cahaya. Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian
harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan  untuk  anak  didik  memperoleh  informasi  dan  pengetahuan  yang
berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan dengan adanya media berbasis TIK tersebut,  khususnya menggunakan  media interaktif  anak didik mempunyai
keinginan  untuk  maju,  dan  juga  mempunyai    kreatifitas  yang  tinggi  serta memuaskan  dalam  perkembangan    mereka  di  kehidupan  kelak.  Sasaran
penggunaan  media  adalah  agar  anak  didik  mampu  mencipatakan    sesuatu  yang baru  dan  mampu  memanfaatkan  sesuatu  yang  telah  ada  untuk  dipergunakan
commit to user 23
dengan  bentuk  dan  variasi  lain  yang  berguna  dalam  kehidupannya.  Dengan demikian  para  siswa  dengan  mudah  mengerti  dan  memahami  materi  pelajaran
yang disampaikan oleh guru pada proses pembelajaran di kelas. Soeparno 2007 menyatakan bahwa ada beberapa alasan memilih  media
dalam  proses belajar mengajar. Lebih lanjut dijelaskan alasan itu antara lain, ada berbagai  macam  media  yang  mempunyai  kemungkinan  dapat  dipakai    didalam
proses  belajar  mengajar,  ada  media  yang    mempunyai    kecocokan  untuk menyampaikan  informasi  tertentu,  ada  perbedaan  karakteristik  setiap  media  dan
ada  perbedaan  pemakai  media  tersebut  serta  ada  perbedaan  situasi  dan  kondisi tempat media dipergunakan.
Ada  beberapa  kriteria  umum  yang  perlu  diperhatikan  pada  pemilihan media. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan  memberikan
pengaruh  kepada  efektivitas  program  pembelajaran.  Rudi  Susilana  2008 menjelaskan    kriteria  umum  pemilihan  media  berdasarkan  kesesuaian:  tujuan
pembelajaran,  materi  pembelajaran,  karakteristik  pembelajar  atau  siswa,  teori, gaya belajar, kondisi lingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia.
Bertitik tolak dari pendapat tersebut,  jelaslah bahwa memilih media tidak mudah.  Media  yang  akan  digunakan  harus  memperhatikan  beberapa  ketentuan
dengan pertimbangan bahwa penggunaan media  harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pernahaman siswa.
4. Media SATKET