commit to user 7
sesuatu  yang  menarik  indra  penglihatan.  Sedangkan  Siswa  yang  memiliki  tipe belajar  auditori  akan  sangat  tertarik  dengan  stimulasi  yang  memancing  indra
pendengaran misalnya lagu atau irama. Oleh karena itu, anak-anak bertipe visual dan  auditori  akan  sangat  terbantu  belajarnya  jika  banyak  menggunakan  gambar,
video.  animasi,  lagu  dan  irama.  Pembelajaran    dengan  media  interaktif  yang memuat  gambar,  animasi,  video  lagu  dan  irama  akan  mampu  mengakomodir
peserta didik yang memiliki kemampuan visual dan auditori. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik membutuhkan unsur gerak fisik dalam pembelajaran. Oleh
karena  itu  pembelajaran  dengan  media  Satket  yang  menuntut  peran  aktif  serta keterlibatan  secara  fisik  melalui  eksperimen  akan  memberikan  hasil  maksimal
untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik. Untuk  mengetahui  bahwa  proses  pembelajaran  dapat  berlangsung  dan
penguasaan  konsep  siswa  tercapai  maka  diperlukan  alat  ukur  keberhasilan  siswa dalam  belajar  yaitu  dengan  tes  prestasi  belajar.  Tes  prestasi  belajar  merupakan
salah  satu  alat  pengukuran  dibidang  pendidikan  yang  sangat  penting  artinya sebagai sumber informasi guna mengambil keputusan Arikunto 2002. Tes harus
mengukur  hasil  belajar  yang  telah  dibatasi  dengan  jelas,  berisi  item-item  yang cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan. Oleh karena itu perlu dipilih
soal-soal yang benar-benar dapat mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman tentang  sifat-sifat  cahaya  dan    hubungannya  dengan  berbagai  bentuk  cermin  dan
lensa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  diatas  dapat  diidentifikasi  beberapa
commit to user 8
permasalahan yaitu :
1.
Fisika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang abstrak, membosankan dan terlalu sulit dipahami oleh sebagian besar siswa di MTs NegeriTulung Madiun.
2.
Materi  fisika  dengan  Kompetensi  Dasar:  sifat-sifat  cahaya  dan    hubungannya dengan  berbagai  bentuk  cermin  dan  lensa  serta  alat-alat  optik  merupakan
beberapa materi yang sulit dipahami siswa sehingga hasil prestasi belajar masih rendah.
3.
Guru  mengajar  secara  monoton  tanpa  variasi  media  dalam  pembelajaran padahal  ada  berbagai  media  yang  dapat  digunakan  seperti  kit  multimedia,
Satket, interaktif, animasi, powerpoint, komik dan lain-lain.
4.
Guru  pesimis  untuk  mencoba  metode  dan  media  yang  bervariasi  dalam pembelajaran.
5.
Sarana  dan  prasarana  yang  tersedia  di  sekolah  belum  optimal  dimanfaatkan untuk pembelajaran fisika.
6.
Guru  belum  memperhatikan  karakteristik  siswa  misalnya  motivasi  belajar, gaya  belajar  siswa, kreatifitas, sikap ilmiah dan lain-lain.
7.
Motivasi  belajar  siswa  sangat  beragam  baik  rendah,  sedang  maupun  tinggi, namun guru belum memperhatikan keberagaman tersebut.
8.
Gaya  belajar  siswa  sangat  beragam  visual,  auditori,  kinestetik  namun  guru belum memperhatikan keberagaman gaya belajar siswa tersebut.
9.
Umumnya guru hanya memperhatikan aspek kognitif saja untuk penilaian hasil belajar,  padahal  seharusnya  penilaian  fisika  mencakup  aspek  kognitif,  afektif,
dan psikomotorik
commit to user 9
C. Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang ada yaitu: 1.
Media yang digunakan adalah media Satket dan media interaktif. 2.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode eksperimen. 3.
Motivasi  belajar    siswa  dibatasi  pada  tingkat  tinggi  dan  rendah  yang  dimiliki oleh siswa kelas VIII siswa MTsN Tulung Madiun.
4. Gaya    belajar  siswa  meliputi  visual  dan  kinestetik  yang  dimiliki  oleh  siswa
kelas VIII siswa MTsN Tulung Madiun. 5.
Prestasi belajar fisika dibatasi pada aspek kognitif dan afektif. 6.
Materi  fisika  yang  dipilih  dalam  penelitian  ini  adalah  sifat-sifat  cahaya  dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa KelasVIII MTs sesuai
dengan KTSP 2006 yang diterapkan di MTs Negeri Tulung Madiun.
D. Rumusan Masalah