Analisis Permintaan Hasil dan Pembahasan

46 pembangunan RS Kelas D Pratama. Untuk itu, kajian terhadap aspek ekonomi akan dibahas dalam Sub Bab 6.2. yang menganalisis tentang rencana investasi dan sumber dana, proyeksi pendapatan dan biaya, proyeksi cash flow , dan analisis keuangan BEP, IRR, NPV.

4.3. Analisis Permintaan

Analisis permintaan akan membahas tentang kajian terhadap posisi kelayakan RS Kelas D Pratama dari 5 lima aspek yaitu aspek lahan dan lokasi, klasifikasi rumah sakit, kapasitas tempat tidur, jenis layanan, dan layanan unggulan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan strength dan kelemahan weakness serta peluang opportunity dan ancaman threat yang akan menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan RS Kelas D Pratama. Hasilnya digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang serta secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman. 1 Lahan dan Lokasi RS Kelas D Pratama hanya dapat didirikan di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi atau di daerah yang akses pelayanan rumah sakit sulit dijangkau. Kajian kelayakan lahan dan lokasi akan terkait dengan letak geografis, kondisi wilayah di sekitarnya dilihat dari aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan aksesibilitas, serta kondisi demografi di wilayah perencanaan RS Kelas D Pratama. Berdasarkan hasil kajian terhadap aspek-aspek tersebut pada sub bab 5.1. maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a Lokasi lahan rencana pembangunan RS Kelas D Pratama secara geografis akan sangat menguntungkan dan sangat mendukung pengembangan layanan kesehatan. b Kontur lahan yang relatif datar dan aksesibilitas yang mudah dari jalan utama, memberi keleluasaan dalam penataan areal rumah sakit. c Kondisi lingkungan sekitar serta sarana dan prasarana yang ada akan sangat mendukung operasional rumah sakit. d Kondisi demografi di wilayah empat kecamatan yang termasuk ke dalam lingkup mikro pelayanan RS Kelas D Pratama dalam materi RTRW Kabupaten Buleleng Tahun 2013- 2033 adalah : 47  Proyeksi jumlah penduduk tahun 2014 Kecamatan Gerokgak 91.418 jiwa, Kecamatan Seririt 84.128 jiwa, Kecamatan Busungbiu 49.275 jiwa dan Kecamatan Banjar 68.001 jiwa.  Pertambahan penduduk per tahun berturut-turut dari yang paling tinggi adalah Kecamatan Gerokgak 2,36, Kecamatan Seririt 1,82, Kecamatan Busungbiu 1,29 dan Kecamatan Banjar 0,07. e Proyeksi jumlah penduduk 20 tahun mendatang tahun 2034 adalah Kecamatan Gerokgak 145.617 jiwa, Kecamatan Seririt 120.552 jiwa, Kecamatan Busungbiu 63.699 jiwa dan Kecamatan Banjar 69.015 jiwa. Data dan kajian di atas menunjukkan bahwa dari aspek lahan dan lokasi, rencana RS Kelas D Pratama layak untuk dibangun. Kelemahan dan ancaman hanya terjadi pada faktor demografi yaitu pertambahan jumlah penduduk di wilayah empat kecamatan yang menjadi lingkup mikro pelayanan rumah sakit hingga tahun 2034 yang mencapai total 398.883 jiwa. Hal ini akan menjadi tantangan bagi RS Kelas D Pratama terutama dalam memenuhi tuntutan kebutuhan jenis dan jumlah layanan kesehatan dimasa mendatang, serta penyediaan tempat tidur untuk pelayanan rawat inap. 2 Klasifikasi Rumah Sakit Secara umum, kelayakan klasifikasikelas rumah sakit akan mengkaji tentang kecenderungan jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat, sehingga diperoleh gambaran tentang klasifikasikelas rumah sakit yang direncanakan agar sesuai dengan jenis layanan dan kesiapan SDM kesehatan yang dimiliki. Hal yang perlu dicermati adalah ketentuan yang menetapkan bahwa RS Kelas D Pratama merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan spesialis dasar yang hanya menyediakan pelayanan perawatan kelas 3 tiga yang memberikan pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, dan rawat inap serta pelayanan penunjang lainnya untuk peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka menjamin upaya pelayanan kesehatan perorangan. Artinya, RS Kelas D Pratama yang direncanakan di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng adalah rumah sakit kelas 3 tiga. Dalam perkembangannya, sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan RS Kelas D Pratama, maka rumah sakit yang direncanakan ini secara bertahap kiranya akan ditingkatkan menjadi RSU Kelas D sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 48 3 Kapasitas Tempat Tidur Menurut ketentuan, salah satu pelayanan kesehatan yang wajib disediakan oleh RS Kelas D Pratama adalah pelayanan rawat inap. Adanya kewajiban untuk menyediakan pelayanan rawat inap membawa konsekuensi perlunya kajian terhadap perhitungan kapasitas Tempat Tidur TT yang harus disiapkan oleh RS Kelas D Pratama. Prakiraan kebutuhan jumlah TT berdasarkan standar WHO yaitu rasio ideal jumlah TT rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 1 TT untuk 1.000 orang. Jika mengacu kepada standar WHO di atas, maka hingga tahun 2034 dengan proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Seririt sebanyak 120.552 jiwa dibutuhkan minimal 120 TT. Apalagi kalau RS Pratama juga harus melayani tambahan tiga kecamatan lainnya Gerokgak, Busungbiu dan Banjar dengan proyeksi jumlah penduduk hingga tahun 2034 sebanyak 398.883 jiwa, akan dibutuhkan minimal 398 TT. Kebutuhan kapasitas TT yang demikian besar tentunya menjadi masalah apabila tidak diperhitungkan keberadaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasyankes yang sudah ada maupun yang akan dibangun dan dikembangkan di lokasi lain hingga tahun 2034 mendatang. Oleh karena itu, perhitungan kebutuhan kapasitas TT yang akan disediakan di RS Kelas D Pratama tetap mengacu kepada upaya menambah pelayanan rawat inap kepada masyarakat dengan perawatan kelas 3 tiga dan kemampuan keuangan Pemerintah saat ini. Di samping itu, beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar dalam penentuan jumlah TT yang akan disediakan di RS Kelas D Pratama adalah sebagai berikut : a Luas lahan yang tersedia untuk pembangunan RS Kelas D Pratama. b Pelayanan kesehatan minimal yang wajib disediakan oleh sebuah RS Kelas D Pratama. c Jenis pelayanan kesehatan yang menjadi prioritas untuk segera disediakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. d Ketentuan yang mengatur tentang tata ruang dan bangunan di wilayah rencana pembangunan RS Kelas D Pratama seperti KDB, KLB, GSB, KDH, dan ketentuan teknis lain yang mengatur persyaratan bangunan fasilitas kesehatan rumah sakit.

a. Jenis Layanan