Proyeksi Hasil dan Pembahasan

79 3 Ruang PersiapanTindakan diasumsikan sama dengan di atas yaitu sebesar Rp. 1.066.583,- pada kondisi normal dan Rp. . 555.869,- pada kondisi BEP. Biaya yang dibebankan kepada masyarakat pada penanganan di ruang tindakan emergency , operasi dan ruang lainnya biasanya sangat beragam, sehingga tidak dapat diprediksi. Tetapi dalam operasionalnya diharapkan ruang-ruang ini dapat memberikan kontribusi pengembalian investasi sebesar Rp. 1.066.583,- ditambah Rp. 1.371.321,- setiap hari. Jika mengacu pada standar tarif yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 yang rata-rata tarifnya sebesar Rp. 200.000,- pada pelayanan kesehatan kebidanan dan neonatal, maka Ruang PersiapanTindakan diharapkan dapat melayani setidaknya 12 orang pasien setiap hari.

d. Proyeksi

Cash Flow Untuk membuat proyeksi Cash Flow pada studi kelayakan ekonomi RS Kelas D Pratama ini akan digunakan metode yang paling banyak dipakai saat ini yaitu metode Discounted Cash Flow, yang memanfaatkan rumus-rumus yang ada dengan menentukan asumsi-asumsi yang berdasarkan pada data hasil survey serta analisis yang dibuat. Aspek yang harus ditinjau dalam membuat proyeksi cash flow adalah seperti terlihat pada Tabel 21 di bawah. Tabel 21 : Aspek yang Ditinjau dalam Analisis Cash Flow URAIAN ASUMSI KENAIKAN + Pendapatan dari RS Pratama Naik 5 per tahun + Pendapatan pelayanan lain-lain : Naik 5 per tahun kantin, foto copy, apotik, dll = Jumlah pendapatan kotor - Vacancy dan pengeluaran lain-lain 5 Naik 5 per tahun = Pendapatan efektif - Biaya operasional 10 x JPK=jml pend kotor Naik 5 per tahun = Pendapatan bersih - Tambahan modal untuk perbaikan 10 tiap 5 tahun simultan - Modal awal - Pengembalian pinjaman angsuran = Cash flow sebelum pajak Tingkat pengembalian modal DR 12.56 = Discounted Cash Flow DCF 80 Berdasarkan Tabel 21 di atas, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut, yaitu :  Pendapatan RS Kelas D Pratama adalah pendapatan setiap hari dari semua pelayanan yang diberikan pada ruang efektif yang telah diutarakan di atas, dijumlahkan dalam satu tahun. Dari penjumlahan ini diperoleh pendapatan sebesar Rp. 7.679.398.234,- yang diasumsikan akan naik sebesar 5 dalam setahun secara simultan.  Jumlah pendapatan yang diperoleh dari pelayanan jasa dan perdagangan kantin, foto copy, apotik, dll diasumsikan sebesar Rp. 420.000,- per hari, sehingga dalam satu tahun berjumlah Rp. 153.300.000,- yang juga diasumsikan akan naik sebesar 5 dalam setahun secara simultan.  Vacancy dan pengeluaran lain-lain adalah sebesar 5 dari pendapatan kotor, yang juga diasumsikan naik 5 setahun secara simultan.  Biaya operasional diasumsikan sebesar 10 dari pendapatan kotor, yang juga diasumsikan naik secara simultan sebesar 5 setiap tahun.  Tambahan modal, juga diperlukan setiap 5 tahun untuk biaya perbaikan pemeliharaanpenggantian, yang besarnya diasumsikan 10 dari besarnya investasi dan naik 10 setiap 5 tahun secara simultan. Dengan metode matrik yang dibuat terlampir dapat disajikan proyeksi cash flow yang diinginkan dengan tingkat pengembalian modal DRC sebesar 12,56. Metode ini juga dapat dengan cepat memperlihatkan besarnya nilai dari Break Event Point BEP, Internal Rate of Return IRR, dan Net Present Value NPV.

e. Nilai Break Event Point BEP