Struktur dan Bahan Hasil dan Pembahasan

64 ini ditentukan berdasarkan ukuran standar bahan yang akan dipakai, dengan maksud untuk menekan terbuangnya bahan waste materials yang berlebihan. Block plan dibuat untuk mengetahui, apakah keseluruhan sistem dalam perancangan telah terakomodasi, dan seberapa besar penyimpangan yang terjadi antara konsep yang dirumuskan dengan penerapannya ke dalam site sebagai wadah. Dengan block plan , rancangan detail dari sistem dapat ditentukan dan dioptimalkan, misalnya di mana tangga dan tanggul diperlukan, bagaimana pola pertamanan yang akan diterapkan, seberapa banyak cut and fill yang harus dikerjakan, ke mana arah jalur drainage yang paling efektif dan sebagainya. Rancangan Block Plan RS Kelas D Pratama di Kecamatan Seririt secara grafis disajikan pada Gambar 5 : Gambar 5 : Rancangan Block Plan RS Kelas D Pratama

d. Struktur dan Bahan

RS Kelas D Pratama merupakan bangunan sederhana yang dibangun di atas site dengan kondisi tanah yang relatif baik. Hal ini menyebabkan sistem struktur yang digunakan tidak rumit, bahkan dapat dikatakan sangat sederhana. Di samping merupakan bangunan dengan katagori kelas B, biaya konstruksi memang harus ditekan sampai pada batas yang paling memadai, karena RS Kelas D Pratama bukan merupakan usaha yang berorientasi pada perolehan keuntungan non profit oriented . Artinya, antara kesanggupan calon pemakai 65 untuk membayar sewa harus berimbang dengan penyediaan fasilitas yang diberikan, berimbang pula dengan tingkat pengembalian investasi, dan yang paling penting adalah berlangsungnya operasional fungsi sesuai dengan tujuan pembangunannya. RS Kelas D Pratama adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan dasar yang tidak membedakan kelas perawatan dalam upaya menjamin peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan gawat darurat selama 24 jam, pelayanan rawat jalan, dan rawat inap. Dari pengertian di atas, maka rancangan sosok bangunan dapat dibuat lebih kecil dan sederhana, sehingga pemilihan sistem struktur yang dipakai juga tidak menjadi rumit dan mahal. Berdasarkan pada kriteria pemilihan sistem struktur bangunan, yaitu: 1 kekakuan; 2 fleksibelitas ruang; 3 pengadaan bahan; 4 teknik pelaksanaan; dan 5 estetika, maka konsep struktur dan bahan yang akan diterapkan pada bangunan RS Pratama adalah sebagai berikut : a Sistem struktur bangunan yang paling tepat untuk bangunan RS Pratama adalah sistem struktur rangka, karena dengan sistem struktur ini fleksibelitas dalam pengaturan ruang dalam interior dapat dicapai secara optimal. Bukaan dinding untuk penerangan dan ventilasi alami dapat dibuat secara leluasa. b Beton bertulang merupakan bahan struktur yang paling efektif digunakan, karena memiliki umur keawetan umur fungsional relatif lebih lama, dibandingkan dengan bahan struktur lainnya, asalkan metode dan teknik pengerjaannya sesuai dengan persyaratan yang ada SNI 2000 mengenai Beton Bertulang. Kelebihan lain yang dimiliki oleh bahan struktur ini adalah :  kekuatannya dapat dirancang sesuai dengan yang diinginkan;  hampir tidak mengalami pelapukan oleh cuaca;  pengadaannya sangat mudah untuk di Bali;  pengerjaannya mudah untuk bentuk struktur bangunan RS Pratama yang sederhana sehingga tidak membutuhkan tenaga ahli khusus; dan  mudah dalam pemeliharaan. c Untuk bahan rangka atap, ada tiga pilihan, yaitu beton bertulang, baja atau kayu. Penentuan salah satu yang dipakai dapat dilakukan setelah mengadakan evaluasi secara 66 keseluruhan, volume, harga, keawetan, pengerjaanpelaksanaan, pemeliharaan dari bahan-bahan tersebut. Tetapi evaluasi tersebut tidak akan dibahas dalam analisis ini. d Penutup atap menggunakan bahan genteng lokal, bahan dinding dari batako concrete block dan di beberapa bagian dapat digunakan partisi dari kayu dengan penutup asbes semen atau plywood di- finishing dengan cat, kecuali dinding pada tempat yang selalu basah dapur, ruang cuci, kamar mandiWC menggunakan keramikporselin forceline . e Lapisan penutup lantai digunakan ubin keramik dari kelas yang lebih rendah asalkan toleransi presisinya masih dapat dipenuhi. Pada dasarnya penentuan pemakaian bahan, dapat dilakukan dengan mengadakan evaluasi terhadap alternatif bahan melalui beberapa faktor yaitu :  fungsi;  umurkeawetan;  kekuatan;  pengerjaan;  pengadaan; dan  estetika.

e. Prasarana dan Utilitas