Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

60 Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 155 instrumen penelitian yang reliabilitasnya dengan teknik ulang dilakukan dengan cara mengujicobakan kembali instrumen kepada responden.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh sumber data terkumpul Sugiyono, 2005: 199. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan analisis statistik deskriptif sederhana. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2005: 199. Statistik deskriptif sederhana menurut Nana Syaodhi 2015: 288 dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel, dan grafik. Adapun perhitungan persentase menurut Ngalim Purwanto 2013: 102, sebagai berikut: Keterangan: NP = Nilai Persen yang dicari R = skor mentah yang diperoleh anak SM = skor maksimum dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap Pada penelitian ini terdapat kriteria dalam pengkategorian hasil penelitian dilihat dari skor persentase. Tujuannya untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat 61 perkembangan motorik anak kelompok B. Pengkategorian penelitian ini merujuk pada pendapat Acep Yoni, dkk 2010: 175, yaitu: Tabel 9. Kategori Persentase Hasil Belajar Anak No. Interval Kategori 1 76 - 100 Sangat tinggi 2 51 - 75 Tinggi 3 26 - 50 Sedang 4 0 - 25 Rendah Pengkategorian menurut Acep Yoni, dkk telah dimodifikasi oleh peneliti agar sesuai dengan apa yang akan diteliti. Adapun pengkategorian tingkat perkembangan motorik kasar, yaitu: Tabel 10. Kategori Tingkat Perkembangan Motorik Kasar No. Interval Kategori 1 76 - 100 Berkembang Sangat Baik BSB 2 51 - 75 Berkembang Sesuai Harapan BSH 3 26 - 50 Mulai Berkembang MB 4 0 - 25 Belum Berkembang BB 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Gugus 2 Kecamatan Panjatan Kulon Progo Yogyakarta. Wilayah Gugus 2 memiliki 6 Taman Kanak-kanak yaitu TK PKK Mekar Harapan, TK PKK Depok, TK YM Depok, TK ABA Depok, TK PKK Tayuban, dan TK ABA Pleret. Peneliti menggunakan keenam Taman Kanak-kanak tersebut sebagai tempat penelitian untuk mengetahui sejauhmana perkembangan motorik kasar pada anak Kelompok B Se-Gugus 2 Kecamatan Panjatan. TK PKK Mekar Harapan beralamat di dukuh 3 Gotakan, Panjatan, Kulon Progo. TK PKK Mekar Harapan menggunakan model pembelajaran klasikal, dimana dalam waktu yang sama kegiatan dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas. TK PKK Mekar Harapan tidak memiliki halaman yang cukup luas, namun masih bisa dijadikan tempat bermain anak-anak pada waktu istirahat. Proses pembelajaran pada aspek motorik kasar lebih banyak dilakukan di dalam kelas, karena kelas lumayan besar dan tidak ada cukup tempat di luar kelas untuk melakukan kegiatan. Namun, untuk beberapa kegiatan yang membutuhkan tempat yang sangat luas dan tidak dapat dilakukan di dalam kelas maka kegiatan dilakukan di luar kelas, seperti bermain sepeda, layang-layang, dan lain sebagainya. Kegiatan motorik kasar yang dilakukan terkadang menggunakan alat dan tanpa alat. Alat-alat yang digunakan TK PKK Mekar Harapan dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar antara lain: bola, simpai, sepeda,