Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

39 lengan saling berpegangan pada pundak temannya, dan kaki kanan masing-masing anak melangkah ke belakang kira-kira 30 cm. Lakukan setelah ada tanda atau aba- aba dan dilakukan 2-8 kali. Setelah itu lakukan dengan kedua lengan lurus masing-masing kedua telapak tangan saling menempel dan dilakukan 2x8 kali. Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti tingkat perkembangan motorik kasar anak usia 5 lima tahun sampai dengan 6 enam tahun yang mengacu pada Bambang Sujiono, dkk 2005 dalam hal melatih kelentukan, keseimbangan, kekuatan, dan kelincahan, serta koordinasi pada perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. Adapun setiap aktivitas motorik yang melatih kelentukan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, dan kekuatan, antar lain: a melatih kelentukan aktivitas gerak motorik kasar yang akan dipraktikkan dengan mencium lutut, b melatih keseimbangan aktivitas gerak motorik kasar yang dipraktikkan dengan berjalan di atas garis lurus dan berdiri di atas satu kaki, c melatih kelincahan aktivitas gerak motorik kasar yang dipraktikkan dengan lari bolak- balik memindahkan bola, d melatih koordinasi aktivitas gerak motorik kasar yang dipraktikkan dengan menangkap bola dan menendang bola, e melatih kekuatan aktivitas gerak motorik kasar yang dipraktikkan dengan dorong mendorong teman.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yetty Isna Wahyuseptiana 2014 yang berjudul “Tingkat Kemampuan Motorik Kasar pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak di 40 Gugus Sido Mulyo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta ”. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Indikator gerak motorik kasar yang digunakan dalam penelitian Yetty Isna Wahyuseptiana adalah gerakan motorik kasar untuk anak kelompok B 5-6 tahun secara umum. Hasil penelitian mengenai perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B Yogyakarta sebanyak 67 anak 48,6 berada pada kategori berkembang sangat baik sedangkan 71 anak 51,4 berada pada kategori berkembang sesuai harapan. Selain penelitian yang dilakukan oleh Yetty Isna Wahyuseptiana 2014 ada penelitian yang dilakukan oleh Aditya Dwi Nugroho 2015 yang berjudul “Tingkat Kemampuan Motorik Siswa Kelas 3, 4, dan 5 di Sekolah Dasar Negeri Banyuurip 1 Turi Sleman”. Penelitian ini. Hasil penelitian mengenai tingkat kemampuan motorik siswa menunjukkan bahwa sebesar 3,77 2 siswa memiliki kemampuan motorik yang baik sekali, sebesar 32,08 17 siswa memiliki kemampuan motorik yang baik, sebesar 26,42 14 siswa memiliki kemampuan motorik yang sedang sebesar 35,85 19 siswa memiliki kemampuan motorik yang kurang, dan sebesar 3,77 2 siswa memiliki kemampuan motorik yang kurang sekali. Adanya penelitian terdahulu maka dapat menjadi acuan bagi peneliti dalam membuat penelitian sendiri dan agar tidak ada dugaan plagiasi. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Yetty Isna Wahyuseptiana dengan yang dilakukan peneliti yaitu sama-sama meneliti tentang motorik kasar pada anak kelompok B dan juga menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode survei. 41 Sedangkan pada penelitian Aditya Dwi Nugroho sama-sama berfokus pada unsur jasmani anak. Perbedaan penelitian Yetty Isna Wahyuseptiana dengan yang dilakukan peneliti yaitu gerakan motorik kasar untuk anak kelompok B 5-6 tahun pada penelitian Yetty Isna Wahyuseptiana lebih secara umum. Sedangkan peneliti lebih mengobservasi gerakan motorik kasar untuk anak kelompok B 5-6 tahun dilihat dari kelentukan, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan. Sedangkan pada penelitian Aditya Dwi Nugroho metode penelitiannya mengunakan tes sedangkan peneliti menggunakan observasi. Jika dilihat dari beberapa penelitian terdahulu maka penelitian tentang tingkat kemampuan motorik kasar anak penting diketahui, agar dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan anak tersebut.

D. Kerangka Pikir