51 pundak temannya atau kedua telapak tangan saling menempel, dan kaki kanan
masing-masing anak melangkah ke belakang kira-kira 30 cm.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penggunaan  teknik  dan  alat  pengumpul  data  yang  tepat  memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Menurut Wuradji 2006: 13 teknik pengumpulan
data  dalam  penelitian  survei  dapat  dilakukan  dengan  interview,  kuesioner,  dan observasi  sistematis.  Sedangkan  menurut  Sukardi  2003:  194  dalam  penelitian
survei  dapat  menggunakan  teknik  pengumpulan  data  seperti  wawancara, dokumentasi,  observasi,  angket  kuesioner,  tes.  Pada  penelitian  ini  peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi.
1. Observasi
Menurut  Muhammad  Idrus  2009:  101  observasi  atau  pengamatan merupakan  aktivitas  pencatatan  fenomena  yang  dilakukan  secara  sistematis.
Sedangkan menurut Nana Syaodih 2015: 220 observasi merupakan suatu teknik atau  cara  mengumpulkan  data  dengan  jalan  mengadakan  pengamatan  terhadap
kegiatan  yang  sedang  berlangsung.  Pada  kegiatan  penelitian  ini  kegiatan  yang diamati  berupa  aktivitas  perkembangan  motorik  kasar  anak.  Observasi  yang
dilakukan peneliti bersifat nonpartisipatif, di  mana peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan  hanya  melakukan  pengamatan  saja.  Beberapa  keunggulan  teknik
observasi  yang  diungkap  oleh  Guba    Lincoln  Muhammad  Idrus,  2009:  101- 102, yaitu:
a. Teknik pengamatan didasarkan pada pengamatan secara langsung.
52 b.
Teknik  pengamatan  juga  memungkinkan  melihat  dan  mengamati sendiri,  kemudian  mencatat  perilaku  dan  kejadian  sebagaimana  yang
terjadi pada keadaan sebenarnya. c.
Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.
d. Sering terjadi keraguan pada peneliti, jangan-jangan yang dijaringnya
ada yang “melenceng” atau “bias” dan memerlukan pengamatan ulang. e.
Teknik  pengamatan  memungkinkan  peneliti  mengerti  situasi-situasi rumit.
f. Dalam  kasus-kasus  tertentu,  saat  teknik  komunikasi  lainnya  tidak
memungkinkan,  pengamatan  dapat  menjadi  alat  yang  sangat bermanfaat.
Observasi  yang  dilakukan  mengenai  tingkat  perkembangan  motorik  kasar meliputi  beberapa  unsur  antara  lain:  kelentukan,  keseimbangan,  kelincahan,
koordinasi, dan kekuatan  dengan kegiatan  mencium  lutut,  berdiri dan  berjalan di atas  garis  lurus  dengan  berbagai  variasi,  berlari  bolak  balik  memindahkan  bola,
menangkap  dan  menendang  bola  dari  guru,  dan  mendorong  teman  dorong- dorongan.  Adapun  kisi-kisi  tingkat  perkembangaan  motorik  kasar  yang  akan
ditampilkan pada tabel 2. Tabel  2.  Kisi-kisi  observasi  tingkat  perkembangan  motorik  kasar  anak  TK
kelompok B se-Gugus 2 Kecamatan Panjatan No
Unsur Kegiatan
Jumlah 1
Kelentukan a.
Mencium lutut dengan duduk berselonjor 2
b. Mencium di antara 2 kaki sambil duduk
dengan kaki terbuka lurus
2 Keseimbangan
a. Berdiri di atas satu kaki dengan berbagai
variasi 2
b. Berjalan di atas garis lurus dengan
berbagai variasi 3
Kelincahan a.
Berlari bolak balik memindahkan bola 1
4 Koordinasi
a. Menangkap bola yang dilempar oleh guru
2 b.
Menendang bola yang dioper oleh guru 5
Kekuatan a.
Mendorong teman dorong-dorongan 1
Jumlah 8
53
2. Dokumentasi