Validitas dan Reliabilitas Instrumen

58 BB Anak tidak mampu melaksanakan kegiatan menangkap bola yang dilempar oleh guru 1 7 Menendang bola yang dioper oleh guru BSB Anak mampu menendang bola yang dioper oleh guru sebanyak 8 bola 4 BSH Anak mampu menendang bola yang dioper oleh guru, meskipun hanya menendang 5-7 bola 3 MB Anak mampu menendang bola yang dioper oleh guru, meskipun kadang- kadang bola tidak dapat ditendang kembali oleh anak 2 BB Anak tidak mampu melaksanakan kegiatan menendang bola yang dioper oleh guru 1 Kekuatan 8 Mendorong teman dorong- dorongan BSB Anak mampu mendorong temannya dan temannya terdorong dilakukan 2x8 kali 4 BSH Anak mampu mendorong temannya dan temannya terdorong dilakukan 2-8 kali 3 MB Anak mampu mendorong temannya walaupun temannya tidak terdorong 2 BB Anak tidak mampu mendorong temannya 1 Keterangan: BSB = Berkembang Sangat Baik, BSH = Berkembang Sesuai Harapan, MB = Mulai Berkembang, BB = Belum Berkembang

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebuah instrumen dikatakan valid tepat apabila instrumen tersebut mampu mengukur sesuai apa yang akan diukur. Pada penelitian ini menggunakan pengujian validitas konstruksi construct validity . Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunkan pendapat para ahli judgment experts . Menurut Sugiyono 2005: 271 validitas konstruksi merupakan instrumen yang 59 dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu dan selanjutnya akan dikonsultasikan dengan ahli. Hal ini digunakan karena peneliti akan meminta pendapat dari ahli dalam mengukur masalah yang akan digunakan dalam penelitian. Validitas dalam penelitian tingkat perkembangan motorik kasar pada anak TK kelompok B segugus 2 Panjatan adalah judgment experts . Pada penelitian ini instrumen divaliditasi oleh dosen bidang keahliannya yaitu Sudarmanto, M.Kes., beliau seorang dosen ahli dalam bidang penjaskes. Instrumen yang sudah dibuat oleh peneliti akan dievaluasi oleh judgment experts. Jika ada item yang belum sesuai dengan materi, ahli akan memberikan saran dan meminta peneliti untuk memperbaiki instrumen. Instrumen yang sudah diperbaiki sesuai saran ahli akan dikonsultasikan kembali kepada ahli sampai instrumen tersebut disetujui dan dinyatakan valid oleh ahli sehingga instrumen dapat digunakan untuk meneliti. Saran yang diberikan oleh ahli dalam instrumen yang dibuat oleh peneliti antar lain: kegiatan berdiri di atas satu kaki agar lebih bervariasi ditambahi gerakan berdiri sambil menutup mata. Kegiatan berjalan di atas garis lurus agar lebih bervariasi ditambahi dengan gerakan mengangkat tumit berjinjit. Kegiatan berlari bolak bali memindahkan bola awalnya berdasarkan waktu kemudian diganti dengan jumlah bola. Kegiatan melempar dan menendang bola yang melempar dan mengoper adalah guru bukan sesama anak. Sementara itu instrumen dikatakan reliabilitas nilai keajekan apabila instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada pengujian reliabilitas instrumen, penelitian ini menggunakan teknik ulang. 60 Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 155 instrumen penelitian yang reliabilitasnya dengan teknik ulang dilakukan dengan cara mengujicobakan kembali instrumen kepada responden.

H. Teknik Analisis Data