29
6. Hal Penting dalam Mempelajari Keterampilan Motorik Kasar
Keterampilan motorik tidak dapat berkembang melalui kematangan saja tetapi keterampilan juga harus dipelajari Siti Aisyah, dkk, 2008: 4.43. Ada
beberapa hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik, diantaranya sebagai berikut:
a. Kesiapan belajar. Menurut Hurlock 1978: 157 keterampilan yang dipelajari
dengan waktu dan usaha yang sama oleh orang yang sudah siap, akan lebih unggul ketimbang orang yang belum siap untuk belajar. Hal ini sejalan
dengan Siti Aisyah, dkk 2008: 4.43 yang menyatakan bahwa seorang anak yang telah memiliki kesiapan belajar dalam mempelajari keterampilan
motorik kasar akan lebih unggul bila dibandingkan dengan anak yang belum memiliki kesiapan belajar. Namun, kesiapan belajar masing-masing anak
tidaklah sama. Sehingga pendidik diharapkan untuk tidak membanding- bandingkan antara anak yang satu dengan anak yang lain dalam hal
keberhasilannya melakukan suatu aktivitas motorik kasar. b.
Kesempatan belajar. Menurut Hurlock 1978: 157 kesempatan belajar tidak didapatkan oleh anak dikarenakan lingkungan tidak menyediakan kesempatan
untuk belajar bagi anak atau karena orangtua takut anak akan melukai dirinya jika melakukan keterampilan motorik. Sehingga pendidik sebaiknya
memberikan kesempatan pada anak untuk mempelajari berbagai keterampilan motorik dengan cara menyediakan sarana prasarana yang mendukung.
c. Kesempatan berpraktik. Menurut Hurlock 1978: 157 berilah kesempatan
kepada anak untuk melakukan praktik dalam menguasai suatu keterampilan
30 motorik kasar dan perhatikanlah kualitas praktiknya daripada kuantitasnya.
Dimana jika anak hanya diberikan kesempatan untuk melakukan dengan intensitas yang sangat kecil maka kemungkinannya anak akan melakukan
kesalahan lebih besar. d.
Model yang baik dan adanya bimbingan. Agar memiliki keterampilan motorik yang baik dapat dilakukan dengan melihat dan meniru model yang baik pula
Hurlock, 2008:157. Jika pendidik memberikan contoh yang tidak baik besar kemungkinan anak akan meniru hal tersebut sampai anak itu besar. Sehingga
pendidik perlu melakukan koreksi atau pembenaran terhadap apa yang dicontohkan sebelumnya. Menurut Siti Aisyah, dkk 2008: 4.45 bimbingan
diperlukan untuk memperbaiki suatu kesalahan agar kesalahan tersebut tidak terlanjur dipelajari dan akan menjadi lebih sulit untuk diperbaiki.
e. Motivasi. Motivasi belajar penting untuk mempertahankan minat dari
ketertinggalan. Menurut Hurlock 1978: 157 sumber motivasi umum adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari suatu kegiatan, kemandirian, dan
gengsi yang diperoleh dari teman sebayanya, serta kompensasi terhadap perasaan kurang mampu dalam bidang lain khususnya dalam tugas sekolah.
Sehingga menurut Siti Aisyah, dkk 2008: 4.45 sebagai pendidik harus menyediakan keterampilan mulai dari yng mudah ke yang sukar, dari
sederhana ke kompleks agar anak dapat menyesuaikan dan tidak membuat anak putus asa.
f. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu. Menurut
Hurlock 1978: 157 setiap jenis keterampilan mempunyai perbedaan tertentu,
31 sehingga perlu dipelajari secara individu. Sehingga sebagai pendidik harus
memberikan kesempatan bagi semua anak untuk dapat melakukan keterampilan motorik tersebut.
g. Keterampilan sebaiknya dipelajari satu per satu. Suatu keterampilan yang
menggunakan kumpulan otot yang sama, maka akan membuat anak bingung dalam mempelajarinya Hurlock, 1978: 157. Sehingga agar tidak
menimbulkan kebingungan pada anak, saat mempelajari keterampilan harus dilakukan dengan cara satu demi satu.
Dari pendapat di atas diketahui bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari keterampilan motorik kasar, antara lain: kesiapan
dan kesempatan belajar motorik kasar, adanya model dalam mempelajari motorik kasar, dan adanya motivasi baik dari dalam maupun luar diri anak dalam
mempelajari keterampilan motorik kasar. Selain itu perkembangan motorik kasar anak yang satu berbeda dengan anak yang lainnya. Menjadikan tingkat
perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya juga berbeda. Pada penelitian ini anak membahas mengenai tingkat perkembangan motorik kasar anak usia dini
pada kelompok B 5 sampai 6 tahun.
B. Tingkat Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini pada Kelompok