Pengertian Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

1. Pengertian Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Anak usia taman kanak-kanak tidak lagi direpotkan oleh berbagai kegiatan yang bersifat dasar, seperti bagaimana agar anak berdiri atau berjalan dengan baik. Namun, lebih ditekankan pada tugas perkembangan jasmani yang menggunakan koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, melompat, bergantung, melempar dan menangkap, serta menjaga keseimbangan Martini Jamaris, 2006: 7. Hal ini dikarenakan gerakan berjalan telah dapat dilakukan pada akhir masa bayi dan makin terus dikuasai pada masa anak kecil. Gerakan berjalan sendiri merupakan dasar dari gerakan-gerakan yang lebih variasi lagi seperti berlari, melompat, bergantung, melempar dan menangkap Endang Rini Sukamti, 2011: 17. Gerakan seperti berjalan, berlari, melompat, menendang, melempar, memukul, medorong, dan menarik merupakan gerakan motorik kasar yang biasa dilakukan anak-anak saat bermain. Gerakan tersebut termasuk gerakan yang banyak menggunakan otot-otot dalam tubuh. Gerakan yang menggunakan otot- otot dalam tubuh biasa disebut dengan gerakan motorik kasar. Sama dengan yang dikemukakan oleh Slamet Suyanto 2005: 50 bahwa gerakan motorik kasar terdiri dari otot badan yang tersusun dari otot lurik yang berfungsi untuk melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak. Sejalan dengan Slamet Suyanto, menurut Magil Endang Rini Sukamti, 2011: 53 perkembangan motorik kasar merupakam keterampilan yang bercirikan gerak yang melibatkan kelompok otot-otot besar sebagai dasar utama gerakannya. Keduanya menekankan 12 bahwa perkembangan motorik kasar sebagai gerakan dasar yang digunakan untuk melakukan berbagai gerakan. Menurut Bambang Sujiono, dkk 2005: 1.11 perkembangan motorik kasar merupakan kemampuan gerak tubuh yang membutuhkan koordinasi kelompok otot-otot besar, sebagian besar bagian tubuh anak yang diperlukan untuk dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki. Pendapat tersebut sejalan dengan Santrock 2007: 210 yang menyatakan bahwa motorik kasar merupakan keterampilan yang melibatkan aktivitas otot besar seperti menggerakan lengan dan berjalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa motorik kasar merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan otot-otot besar seperti otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Motorik kasar memacu kemampuan anak saat beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya seperti nonlokomotor, lokomotor dan manipulatif Endang Rini Sukamti, 2011: 53. Nonlokomotor ialah aktivitas gerak tanpa harus memindahkan tubuh ke tempat lain, contoh: meregang, melipat, mendorong, manarik dan membungkuk. Lokomotor ialah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain, contoh: jalan, lari, lompat, loncat, jingkat, dan lompat tali skipping . Manipulatif ialah aktivitas gerak memanipulasi benda, contoh: melempar, menggiring, menangkap, dan menendang. Gerakan motorik kasar menurut Hadis Bambang Sujiono, dkk, 2005: 1.11 dapat dirangsang dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, dan sebagainya. 13 Berdasarkan uraian di atas, perkembangan motorik kasar adalah proses perubahan kemampuan anak dalam gerakan yang melibatkan otot-otot besar sebagai gerakan dasar untuk melakukan berbagai gerakan seperti otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Dalam melakukan gerakan motorik kasar dapat berjalan dengan baik maka pendidik harus memperhatikan beberapa prinsip perkembangan motorik kasar pada anak usia dini.

2. Prinsip Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini