Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

75 karena alat tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula Suharsimi Arikunto, 2010:221. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisa Alpha Cronback yang diolah dengan menggunakan bantun SPSS For Window Seri 17.0. Berarnya hasil perhitungan reliabilitas berkisar mulai angka 0 sampai dengan angka 1,0 . Pada penelitian ini diperoleh koefisien reliabilitas 0,807. Pada uji reliabilitas item atau konsistensi internal terdapat 10 item yang gugur dari 46 item sehingga diperoleh jumlah item yang lolos uji reliabilitas sebanyak 25 item. Item-item yang dinyatakan gugur tersebut ialah item no5, 12, 17, 23, 24, 26, 29, 30, 33, dan 35. Setelah item digugurkan maka koefisien reliabilitasnya meningkat menjadi 0,889. Wells dan Wollack 2003 dalam Syaifuddin Azwar, 2008: 98 menyebutkan bahwa tes standar yang taruhannya tinggi serta disusun secara professional harus memiliki koefisien konsistensi internal minimal 0,90. Tes yang tidak begitu tinggi taruhannya, tetap harus memperlihatkan konsistensi internal setidaknya 0,80 atau 0,85. Data perhitungan reliabilitas penerimaan diri tersebut dapat dilihat dalam lampiran. Tabel 4. Kisi-kisi Skala Penerimaan Diri Setelah Uji Reliabilitas Indikator Deskriptor Item Jumlah + Favorable - Unfavorable Merasa sederajat dengan orang lain - Merasa sama dengan orang lain 1 1 - Menganggap dirinya berharga 2 1 76 - Selalu merasa tidak kurang dari orang lain 3 1 - Selalu merasa tidak lebih dari orang 4 1 - Menganggap diri berbeda dari orang lain 5 1 Percaya pada kemampuan diri - Yakin pada kemampuan yang dimiliki 6 1 - Menghargai setiap apa yang dimiliki 7 1 - Bangga terhadap apa yang sudah dimiliki sekarang 8 1 - Tidak ragu dengan kemampuan diri sendiri 9 1 - Mengembangkan diri secara optimal 10 1 - Mampu menyelesaikan setiap permasalahan 11 1 Bertanggung jawab atas perbuatan - Menerima konsekuensi atas kesalahan 12 1 - Perkataan dan perbuatan selalu beriringan 13 1 - Konsisten dalam ucapan 14 1 - Setiap masalah pasti ada jalan keluar 15 1 Berorientasi keluar diri - Memahami orang lain 16 1 - Menghargai kemampuan orang lain 17 1 - Menerima masukan secara objektif 18 1 - Menerima pujian tanpa rasa malu 19 1 - Merasa pantas bergaul dengan teman 20 1 Memiliki pendirian - Selalu berpegang pada prinsip 21 1 77 teguh - Selalu berpegang pada nilai dan norma 22 1 Menyadari keterbatasan diri - Menyadari kekurangan diri 23 1 - Menerima keadaan diri apa adanya 24 1 Menerima sifat kemanusiaan - Menerima bantuan orang lain 25 1 Jumlah 14 11 25

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari, mencatat, mengobservasi dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil kegiatan wawancara, catatan lapangan dan materi-materi lain yang dapat dijadikan data penelitian sehingga dengan mudah dapat dipahami. Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari skala penerimaan diri siswa sedangkan data kualitatif didapat dari hasil wawancara. Data kuantitatif dianalisis dengan membandingkan data pada siklus awal dan siklus akhir. Adapun penjelasannya sebagai berikut. 1. Kategori Diagnostik Menurut Saifudin Azwar 2013: 49, penentuan kategorisasi dilakukan berdasarkan tingkat diferensiasi yang dikehendaki yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut adalah langkah-langkah penghitungannya menurut Saifuddin Azwar 2013: 149 yaitu sebagai berikut : 1 Menentukan skor tertinggi dan terendah 78 Skor tertinggi = 4 x banyak item Skor terendah = 1 x banyak item 2 Menghitung Mean Ideal M M = ½ skor tertinggi+skor terendah 3 Menghitung Standar Deviasi SD SD = 16 skor tertinggi-skor terendah Tabel 6. Kategorisasi Penerimaan Diri 2. Uji Hipotesis Sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu untuk mengetahui dapatkah penerimaan diri rendah di atasi melalui layanan konseling realitas, maka analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik, dengan menggunakan rumus uji Wilcoxon Match Pairs Test yaitu dengan cara membandingkan hasil dari pre-test dan post-test dengan tabel bantu untuk test Wilcoxon. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini kurang dari 25 maka cara penghitungan yang digunakan adalah membandingkan jenjang terkecil dari pre test dan post test dengan tabel harga-harga kritis dalam tes Wilcoxon. No Batas Interval Kategori 1 Skor M-1SD Rendah 2 M-1SD ≤ Skor ≤ M+ 1SD Sedang 3 Skor ≥ M+ 1SD Tinggi