Tempat dan Waktu Penelitian Subyek Penelitian

67 kriteria tertentu di antaranya adalah siswa kelas IX yang memiliki skor pada kriteria rendah dan sedang kurang dari 70 pada hasil pretest skala penerimaan diri dan memiliki karakteristik suka berpikiran negatif terhadap diri sendiri, sukar menerima kritik, pendiam dan suka menghindari teman sekelas. Akan di ambil 10 siswa sebagai subyek penelitian pada penelitian ini yang tentunya berdasarkan hasil pretest skala penerimaan diri yang kriteria rendah. 3. Teknik Sampling Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti 2011: 37 teknik sampling ialah cara yang digunakan untuk mengambil sampel yang didasarkan pada kebutuhan penelitian. Untuk menentukan sampel, penelitian menggunakan non- probabilitas sampling disebabkan oleh karena peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil yang diperoleh tetapi menelusurinya secara mendalam. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal Suharsimi 2010: 33. Sejalan dengan pendapat dari Nurul Zuriah 2007: 141 mengatakan bahwa teknik penarikan sampel ini berorientasi kepada pemilihan sampel di mana populasi dan tujuan yang spesifik dari penelitian, diketahui oleh peneliti sejak awal. Dalam pelaksanaannya dan pengalamannya dalam menentukan responden penelitian. Sampel yang akan dipilih perlu diketahui terlebih 68 dahulu karakteristiknya sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan dan masalah penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2007:149 “metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitannya.” Ada beberapa cara untuk pengumpulan data, diantaranya menggunaan teknik wawancara, angketkuesioner, skala, observasi, studi dokumentasi, dan focus grup discussion. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penerimaan diri dan wawancara. Adapun pemaparannya sebagai berikut: 1. Kuesioner jenis skala Skala adalah salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Skala tersebut dimaksudkan untuk mengungkap kriteria penerimaan diri siswa. Aspek-aspek yang diungkap dalam skala penerimaan diri adalah percaya kepada kemampuan diri, merasa sederajat dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan diri, berorientasi keluar diri, bertanggung jawab atas perbuatan, memiliki pendirian teguh, menerima penilaian orang lain, menyadari keterbatasan diri, dan menerima sifat kemanusiaan. 2. Wawancara Sugiyono 2008:317 menyatakan bahwa “wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya 69 jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.” Wawancara terstruktur dalam pelaksanaannya menggunakan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan kisi-kisi pengebangan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang dikembangkan untuk identifikasi subyek peneitian. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan pada saat konseling. Sugiyono 2008: 320 menyatakan bahwa “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”. Pedoman wawancara digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan berdasarkan pada langkah-langkah konseling individual dengan pendekatan realitas. Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan saat proses konseling berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

1. Skala Penerimaan Diri Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penerimaan diri adalah skala penerimaan diri yang dirancang sendiri oleh peneliti dengan berdasarkan komponen-komponen penerimaan diri. Adapun langkah-langkah menyusun instrumen, yaitu pertama menyusun kisi-kisi instrumen yang terdiri dari nomor soal, variabel, indikator, menyusun pertanyaan atau pernyataan, kemudian instrumen jadi berupa skala yang selanjutnya direvisi dan instrumen jadi.