65
Definisi operasional konseling realitas yaitu merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
konselor kepada individu yang sedang menghadapi suatu masalah konseli yang berkelanjutan dan berupaya untuk mengarahkan pada
pembentukan dan perubahan perilaku kearah yang nyata yang diwujudkan dalam berbagai perencanaan perubahan perilaku yang bersifat realistis,
akan dapat membantu individu dalam mengatasi persoalan yang muncul pada dirinya termasuk dalam hal ini yaitu permasalahan yang berhubungan
dengan aspek penerimaan diri siswa yang rendah. Melalui kegiatan konseling realitas dengan menggunakan konsep WDEP dimungkinkan
akan dapat membantu masalah siswa yang berkaitan dengan penerimaan dirinya yang kurang.
2. Variabel terikat Y Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi, dalam
penelitian ini adalah tingkat penerimaan diri siswa. Definisi operasional penerimaan diri adalah penerimaan diri merupakan sikap dalam menilai
diri dan keadaanya secara objektif serta mampu menerima segala potensi- potensi yang dimilikinya, baik itu kelebihan-kelebihan maupun
kekurangan-kekurangannya. Indikator dari penerimaan diri pada siswa adalah percaya kepada kemampuan diri, merasa sederajat dengan orang
lain, menyadari kelebihan dan kekurangan diri, berorientasi keluar diri, bertanggung jawab atas perbuatan, memiliki pendirian teguh, menerima
66
penilaian orang lain, menyadari keterbatasan diri, dan menerima sifat kemanusiaan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tempel yang
beralamatkan di Jl. Magelang KM 17, Ngebong Margorejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan 22 Agustus- 15 September 2016
D. Subyek Penelitian
1. Populasi Menurut Sugiyono 2012: 119 Populasi ialah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tempel. 2. Subyek
Subyek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga organisasi, yang sifat keadaannya akan diteliti. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IX yang mempunyai penerimaan diri yang rendah. Prosedur dalam pengambilan subyek dalam penelitian ini
lebih ditekankan pada relevansi judul penelitian serta didasarkan pada
67
kriteria tertentu di antaranya adalah siswa kelas IX yang memiliki skor pada kriteria rendah dan sedang kurang dari 70 pada hasil pretest skala
penerimaan diri dan memiliki karakteristik suka berpikiran negatif terhadap diri sendiri, sukar menerima kritik, pendiam dan suka
menghindari teman sekelas. Akan di ambil 10 siswa sebagai subyek penelitian pada penelitian ini yang tentunya berdasarkan hasil pretest skala
penerimaan diri yang kriteria rendah. 3. Teknik Sampling
Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti 2011: 37 teknik sampling ialah cara yang digunakan untuk mengambil sampel
yang didasarkan pada kebutuhan penelitian. Untuk menentukan sampel, penelitian menggunakan non-
probabilitas sampling disebabkan oleh karena peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil yang diperoleh tetapi menelusurinya secara
mendalam. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat
memberikan data secara maksimal Suharsimi 2010: 33. Sejalan dengan pendapat dari Nurul Zuriah 2007: 141 mengatakan bahwa teknik
penarikan sampel ini berorientasi kepada pemilihan sampel di mana populasi dan tujuan yang spesifik dari penelitian, diketahui oleh peneliti
sejak awal. Dalam pelaksanaannya dan pengalamannya dalam menentukan responden penelitian. Sampel yang akan dipilih perlu diketahui terlebih