Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

63 Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian untuk mencari atau menguji cobakan pengaruh dan hubungan sebab akibat dari suatu perlakuan treatment terhadap variabel terikat. 2. Desain Penelitian Desain penelitian berdasarkan atas baik buruknya eksperimen menurut Campbell dan Stanley, dalam Suharsimi Arikunto, 2007: 84 dibagi menjadi dua, yaitu pre experimental design dan true experimental design. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian pre experimental design dengan one-group pre test and post test design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen Sugiyono 2008:74. Dengan kata lain, hasil eksperimen yang telah dilakukan terhadap variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi variabel independen. Menurut Arifin 2011:74 “dalam pra eksperimen tidak ada penyamaran karakteristik random dan tidak ada variabel kontrol.” Oleh karena itu, dalam desain penelitian ini tidak ada variabel kontrol dan subyek penelitian tidak dipilih secara random. Dalam one-group pre test and post test design hanya terdapat kelompok eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen diberikan pretest untuk mengetahui tingkat penerimaan diri siswa, setelah itu diberikan perlakuan berupa konseling realitas dan terakhir kelompok diberikan 64 posttest untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah diberikan konseling realitas untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah diberikan konseling realitas Sadish, Cook, dan Campbell, 2002: 108. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut: Gambar 1. Desain Penelitian Keterangan: O1: Pengukuran Pretest skala penilaian awal, untuk mengukur tingkat penerimaan diri siswa sebelum diberikan konseling realitas. X : treatment perlakuan dengan konseling realitas. O2: Pengukuran Posttest skala penilaian akhir, untuk mengukur tingkat penerimaan diri siswa setelah diberikan konseling realitas.

B. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono 2008:38 “variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas X Variabel bebas ialah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya ialah konseling realitas sebagai pengaruhnya atau perlakuannya. O1 Pre-test X Treatment konseling realitas O2 Post-test 65 Definisi operasional konseling realitas yaitu merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli konselor kepada individu yang sedang menghadapi suatu masalah konseli yang berkelanjutan dan berupaya untuk mengarahkan pada pembentukan dan perubahan perilaku kearah yang nyata yang diwujudkan dalam berbagai perencanaan perubahan perilaku yang bersifat realistis, akan dapat membantu individu dalam mengatasi persoalan yang muncul pada dirinya termasuk dalam hal ini yaitu permasalahan yang berhubungan dengan aspek penerimaan diri siswa yang rendah. Melalui kegiatan konseling realitas dengan menggunakan konsep WDEP dimungkinkan akan dapat membantu masalah siswa yang berkaitan dengan penerimaan dirinya yang kurang. 2. Variabel terikat Y Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi, dalam penelitian ini adalah tingkat penerimaan diri siswa. Definisi operasional penerimaan diri adalah penerimaan diri merupakan sikap dalam menilai diri dan keadaanya secara objektif serta mampu menerima segala potensi- potensi yang dimilikinya, baik itu kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangannya. Indikator dari penerimaan diri pada siswa adalah percaya kepada kemampuan diri, merasa sederajat dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan diri, berorientasi keluar diri, bertanggung jawab atas perbuatan, memiliki pendirian teguh, menerima