Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN
70
Penyusunan instrumen dalam penelitian ini menggunakan construct validity, yaitu menggunakan pendapat para ahli. Setelah instrumen
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam kisi-kisi
instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator, deskriptor, dan nomor butir pertanyaan item. Langkah yang ditempuh dalam penyusunan
instrumen dilakukan beberapa tahap, baik dalam pembuatan maupun uji coba.
Responden diminta untuk menjawab suatu pernyataan positif dan negatif yang berhubungan dengan penerimaan diri menggunakan empat
pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Masing-masing jawaban akan diberikan
nilai. Untuk bentuk pernyataan positif urutan skornya 4, 3, 2, 1, sedangkan untuk bentuk pernyataan negatif urutan skornya 1, 2, 3, 4.
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Skala Penerimaan Diri
Indikator Deskriptor
Item Jumlah
+ Favorable -
Unfavorable Merasa sederajat
dengan orang lain -
Merasa sama dengan orang lain 1
1 -
Menganggap dirinya berharga 2
1 -
Selalu merasa tidak kurang dari orang lain
3 1
- Selalu merasa tidak lebih dari orang
4 1
- Menganggap diri berbeda dari orang
5 1
71
lain Percaya pada
kemampuan diri -
Yakin pada kemampuan yang dimiliki
6 1
- Menghargai setiap apa yang dimiliki
7 1
- Bangga terhadap apa yang sudah
dimiliki sekarang 8
1
- Tidak ragu dengan kemampuan diri
sendiri 9
1
- Mengembangkan diri secara optimal
10 1
- Mampu menyelesaikan setiap
permasalahan 11
1
Bertanggung jawab atas perbuatan
- Menerima konsekuensi atas
kesalahan 12
1
- Perkataan dan perbuatan selalu
beriringan 13
1
- Konsisten dalam ucapan
14 1
- Setiap masalah pasti ada jalan keluar
15 1
Berorientasi keluar diri
- Memahami orang lain
16 1
- Menghargai kemampuan orang lain
17 1
- Menerima masukan secara objektif
18 1
- Menerima pujian tanpa rasa malu
19 1
- Merasa pantas bergaul dengan teman
20 1
Memiliki pendirian teguh
- Selalu berpegang pada prinsip
21 1
- Selalu berpegang pada nilai dan
norma 22
1
Menyadari keterbatasan diri
- Menyadari kekurangan diri
23 1
- Menerima keadaan diri apa adanya
24 1
72
Menerima sifat kemanusiaan
- Menerima bantuan orang lain
25 1
Jumlah 14
11 25
2. Pedoman Wawancara Penelitian ini melakukan wawancara dengan Guru Bimbingan dan
Konselingdan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tempel pada saat awal penelitian, proses treatment konseling realitas dan akhir penelitian. Hasil wawancara awal
digunakan untuk studi pendahuluan dan sebagai acuan dalam melakukan proses penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengungkap keberhasilan upaya
meningkatkan penerimaan diri siswa melalui pelaksanaan konseling realitas pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tempel. Pedoman wawancara dapat dilihat
pada tabel 2 dan tabel 3 berikut. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara untuk Guru BK
No Aspek yang diteliti
Hal yang diungkap 1
Proses pelaksanaan Konseling realitas
a. Kesesuaian rencana dengan proses pelaksanaan konseling realitas
b. Hambatan yang dialami pada saat pelaksanaan Konseling realitas
2 Hasil pelaksanaan Konseling
realitas a. Keberhasilan konseling realitas dalam
meningkatkan penerimaan diri pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tempel
b. Tanggapan Guru Bimbingan dan Konselingterhadap hasil pelaksanaan
konseling realitas dalam meningkatkan
73
penerimaan diri pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tempel
3 Kemampuan penerimaan diri
siswa a. Perubahan sikap penerimaan diri siswa
sebelum dan setelah mengikuti kegiatan konseling realitas
Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Pedoman wawancara dengan Subyek Penelitian
No Aspek yang diteliti
Hal yang diungkap 1
Proses pelaksanaan Konseling realitas
a. Ketertarikan siswa dalam mengikuti Konseling realitas dari awal sampai
akhir b. Suasana saat pelaksanaan Konseling
realitas 2
Hasil pelaksanaan Konseling realitas
a. Manfaat yang dirasakan siswa terhadap pelaksanaan Konseling realitas
3 Kemampuan penerimaan diri
siswa a. Pemahaman tentang pentingnya
penerimaan diri b. Kemampuan penerimaan diri siswa
sebelum dan setelah pelaksanaan konseling realitas
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa dan Guru Bimbingan dan Konselingyang dilakukan setelah pelaksanaan treatment. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami selama treatment, hasil tindakan dan kemampuan penerimaan diri siswa sebelum dan
sesudah pelaksanaan treatment.
74