34 c.
Kegiatan pasca membaca digunakan untuk memadukan informasi yang baru dengan skemata yang sudah ada. Strategi yang dapat digunakan pada tahap
pasca membaca adalah belajar mengembangkan bahan bacaan pengajaran, memberikan pertanyaan, menceritakan kembali, dan presentasi visual. Dalam
kegiatan pasca membaca, siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan belajarnya dengan menambah informasi terkait pengetahuan yang telah
didapat. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan
pembelajaran membaca permulaan terdiri dari beberapa tahap. Tahapan membaca yang pertama berdasarkan media yang digunakan. Membaca permulaan
menggunakan tahap membaca tanpa menggunkan buku dan dengan menggunakan buku. Tahapan membaca yang kedua memperhatikan alur proses pembelajaran itu
sendiri. Beberapa tahapan yang dimaksud ialah tahap pramembaca, saat membaca, dan pasca membaca.
6. Tujuan Pembelajaran Membaca Permulaan
Pengajaran membaca permulaan tentunya mempunyai tujuan dalam pelaksanaannya. Tujuan membaca permulaan adalah mengenalkan pada siswa
huruf-huruf dalam abjad sebagai tanda suara atau abjad, melatih keterampilan siswa untuk mengubah huruf-huruf dalam abjad, melatih keterampilan siswa
untuk menyuarakan, dan dalam waktu singkat dapat mempraktekkannya dalam membaca lanjut Depdikbud, 1995: 35.
Iskandar Wassid dan Dadang Sunendar2008: 289 menambahkan pendapat bahwa tujuan pembelajaran membaca dibagi menjadi tingkat pemula,
35 menengah, dan mahir. Tujuan pembelajaran membaca permulaan bagi tingkat
pemula adalah sebagai berikut: a mengenali lambang-lambang simbol-simbol bahasa; b mengenali kata dan kalimat; c menemukan ide pokok dan kata-kata
kunci; dan d. menceritakan kembali isi bacaan pendek. Berdasarkan uraian tentang tujuan membaca permulaan di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan membaca permulaan yaitu bertujuan untuk mengenalkan membaca anak. Pembelajaran dilaksanakan dari yang sederhana
menuju tingkat lebih rumit. Pengenalan membaca sebagai bekaluntuk dapat
membaca di tingkat selanjutnya. 7.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Membaca Permulaan
Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, Zulfikar Z.F., Mukti U.S 19921993: 25-27 mengemukakan bahwa keterampilan membaca,
seperti juga kegiatan membaca, merupakan suatu keterampilan yang kompleks, artinya banyak segi dan banyak pula faktor yang mempengaruhinya antara lain:
1 Motivasi untuk membaca dapat dibedakan berdasarkan sumbernya. Dalam hal ini motivasi yang bersifat intrinsik, yaitu yang bersumber pada membaca itu
sendiri dan motivasi ekstrinsik yang sumbernya terletak dari luar membaca. 2 Lingkungan keluarga yaitu orangtua yang memiliki kesadaran akan
pentingnya keterampilan membaca akan berusaha agar anak-anaknya memiliki kesempatan untuk belajar membaca. Kebiasaan orangtua membacakan cerita
untuk anak-anak yang masih kecil merupakan usaha yang besar sekali artinya dalam menumbuhkan minat baca maupun perluasan pengalaman serta
pengetahuan anak.
36 3 Bahan bacaan akan mempengaruhi seseorang dalam minat maupun
keterampilan memahaminya. Sehubungan dengan bahan bacaan ini ada beberapa faktor yang perlu dipertahankan antara lain: a topik yang sesuai
dengan kehidupan pembaca tentu akan lebih menarik daripada yang tidak sesuai, dalam hal ini penyajian yang mudah dan menarik untuk topik-topik
yang kurang diminati akan banyak menolong; b faktor keterbatasan merupakan faktor yang sangat penting dalam pemilihan bahan bacaan,
sehingga dibedakan tiga tingkatan, yaitu bebas, instruksional, dan frustrasi. Peran pendidik orangtua, guru, dan orang dewasa sangat diperlukan
dalam upaya pengembangan potensi anak empat sampai enam tahun. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar
atau belajar seraya bermain. Melalui bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar
secara menyenangkan. Bermain juga membantu anak mengenal dirinya sendiri,
orang lain, dan lingkungan.
Sabarti Akhadiah, Lamb, dan Arnold dalam Farida Rahim, 2006: 16-30 mengungkapkan hal berbeda bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi membaca
permulaan ialah faktor fisiologis, intelektual, lingkungan, dan psikologis. Faktor fisiologis yang dimaksud mencakup kesehatan fisik, perkembangan neurologis,
dan jenis kelamin. Secara umum intelektualitas atau intelegensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam membaca permulaan.
Faktor lingkungan mencakup dua kondisi yaitu, latar belakang atau pengalaman siswa di rumah dan kondisi sosial ekonomi keluarga anak.
37 Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasa anak.
Kondisi tersebut dapat membantu maupun menghalangi anak belajar membaca permulaan. Anak yang tinggal di lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih
sayang, orangtua yang memahami anak, danmempersiapkan dengan harga diri yang tinggi tidak akan mendapatkan hambatan yang berarti dalam belajar
membaca. Kondisi sosial ekonomi orangtua yang menengah ke atas cenderung lebih siap dalam mempersiapkan anak belajar membaca permulaan. Anak dari
keluarga atau orangtua yang menengah ke bawah memiliki kesempatan yang sama jika ada usaha untuk sadar lebih dini dalam membelajarkan anak membaca
permulaan. Faktor yang terakhir ialah faktor psikologis yang mencakup: 1 motivasi;
2 minat; dan 3 kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri. Motivasi menjadi faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar membaca permulaan.
Faktor motivasi ini terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Minat baca ialah keinginan kuat yang disertai oleh usaha-usaha seseorang untuk membaca. Hal
tersebut berkaitan erat dengan motivasi karena akan mempengaruhi anak untuk membaca atas kesadaran sendiri. Ada tiga aspek kematangan emosi dan sosial,
yaitu stabilitas sosial, kepercayaan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kelompok. Aspek tersebut saling berkaitan untuk membantu proses belajar
membaca permulaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi pembelajaran membaca permulaan dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dengan
38 metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru dalam menstimulasi.
Faktor internal berkaitan dengan kondisi fisiologis, intelektual, dan psikologis. Faktor eksternal yang dimaksud ialah lingkungan baik lingkungan anak ataupun
lingkungan belajar membaca.
8. Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan