28 model mempunyai kelemahan dan kelebihan yang perlu dipertimbangkan saat
diaplikasikan dalam pembelajaran. Model pembelajaran akan lebih efektif jika pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik anak.
3. Strategi Pembelajaran Membaca Permulaan
Strategi pembelajaran membaca permulaan meliliki beberapa strategi pembelajaran membaca yang dikemukakan oleh Farida Rahim 2006: 41-51 yaitu
sebagai berikut: a.
Strategi KWL
Know-Want to Know-Learned
Strategi ini memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menunutun siswa
dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang
mereka pelajari dari membaca. Langkah pertama terkait apa yang telah diketahui K ialah kegiatan
sumbang saran pengetahuan dan pengalaman sebelum topik yang akan dibahas. Kedua,
What I Want to Know
W, merupakan langkah guru untuk menuntun siswa menyusun tujuan khusus membaca. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan pertanyaan untuk menstimulasi siswa. Langkah ketiga,
What I Want to Learned
, merupakan kegiatan setelah membaca atau tindak lanjut untuk menentukan, memperluas, dan menemukan seperangkat tujuan membaca. Semua
langkah merupakan satu kesatuan dalam strategi ini.
29 b.
Strategi DRA
Directed Reading Activity
Strategi ini mempunyai tujuan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah diketahui
siswa sebelumnya untuk membangun pemahaman. Ada beberapa fase atau langkah yang terdapat pada strategi DRA. Langkah-langkah tersebut ialah,
mempersiapkan siswa sebelum, saat membaca dalam hati, dan melanjutkan kegiatan membaca dengan pengecekan pemahaman dan keterampilan memahami.
c. Strategi DRTA
Directed Reading Thinking Activity
Strategi ini merupakan kritikan terhadap penggunaan strategi DRA. Hal ini terjadi karena strategi DRA terlampau banyak melibatkan arahan guru untuk
memahami bacaan, sedangkan strategi DRTA memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks sehingga dapat membuktikannya ketika membaca. Guru mengamati
anak-anak ketika membaca, dalam rangka mendiagnosis kesulitan dan menawarkan bantuan ketika siswa berinteraksi dengan bacaan. Strategi ini
mendorong siswa untuk mengaplikasikan keterampilan metakognitif, karena berpikir sesuai dengan jalan pikiran sendiri.
Berdasarkan teori yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran membaca permulaan memerlukan langkah-langkah.
Pembelajaran menjadi sebuah proses yang mempunyai alur strategi untuk mencapai tujuan. Langkah-langkah tersebut membantu guru maupun anak agar
pelaksanaan pembelajaran lebih efektif. Penggunaan strategi dilaksanakan sebelum, saat, dan setelah pembelajaran.
30
4. Metode Pembelajaran Membaca Permulaan