2. Penyajian Data Penyajian data berfungsi untuk membantu peneliti memahami apa yang
terjadi sebagai dasar untuk melakukan tindak lanjut atas pemahaman tersebut. Bentuk penyajian data yang paling umum dalam data kualitatif adalah teks naratif.
Namun bentuk sajian data yang sedemikian rupa memuat terlalu banyak informasi, sifatnya terlalu luas dan tidak beraturan sehingga menyulitkan peneliti
untuk menarik kesimpulan. Dalam Emzir 2012: 132 penyajian data yang lebih baik adalah berupa
matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan. Bentuk-bentuk penyajian data tersebut memudahkan peneliti untuk mengakses data secara langsung dan praktis, sehingga
lebih mudah untuk menggambarkan kesimpulan dan bergerak ke tahap analisis berikutnya.
Penyajian data telah dilakukan peneliti dengan cara mendeskripsikan temuan-temuan di lapangan dengan teks, mengelompokkan data-data dalam tabel-
tabel, serta membuat bagan-bagan untuk menunjukan proses yang terjadi dalam penggarapan
pertunjukan. Penyajian
data oleh
peneliti bertujuan
untuk mengklasifikasikan data yang ditemukan sesuai dengan rentang waktu dan
kategori kejadian. Peneliti berusaha menunjukkan perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam objek penelitian serta perbandingan-perbandingan pada fakta-
fakta di lapangan dengan teori yang digunakan. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Dalam penelitian kualitatif, sejak awal pengumpulan data peneliti sudah mulai memutuskan makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Meskipun demikian kesimpulan akhir mungkin tidak akan didapatkan sebelum pengumpulan data
selesai Emzir, 2012: 133. Kesimpulan yang diperoleh kemudian diverifikasi. Proses verifikasi dapat
dilakukan baik oleh peneliti sendiri dengan cara mengecek kembali catatan lapangan atau melalui diskusi dan tinjauan antar kolega untuk mengembangkan
konsensus antarsubjek Emzir, 2012: 133.
H. Uji Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji validitas atau keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas atau uji kepercayaan
dengan teknik triangulasi. Triangulasi menurut Sugiyono 2013: 439 adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1. Triangulasi Sumber Dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber berbeda. Triangulasi sumber telah dilakukan peneliti dengan cara mewawancarai tiga orang tim inti Lelagu yakni Prihatmoko Moki yang
menjadi salah satu inisiator Lelagu dan saat ini menjadi pimpinan artistik visual Lelagu, Gisela Swaragita yang mulanya menghubungkan Prihatmoko Moki
dengan KANALTIGAPULUH dan saat ini berperan sebagai kurator Lelagu, serta
Uniph yang berperan dalam kerumahtanggaan acara sekaligus manajer KKF. Hasil wawancara dengan ketiga sumber tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti
sembari melakukan verifikasi dengan informan ketika ditemukan data yang berbeda, hingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat disepakati oleh ketiga
sumber yang bersangkutan. Triangulasi sumber dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3: Triangulasi Sumber
Sumber: Sugiyono, 2013: 439 2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda Sugiyono, 2013: 440. Misalnya dalam
penelitian ini data yang diperoleh dengan wawancara kemudian dicek dengan teknik-teknik lain yang digunakan yakni observasi dan dokumentasi. Apabila data
yang dihasilkan berbeda-beda, maka peneliti perlu melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang
dianggap benar. Triangulasi teknik dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4: Triangulasi Teknik
Sumber: Sugiyono, 2013: 440 Wawancara
Observasi Dokumen
SUMBER DATA
WAWANCARA A
B C
Triangulasi teknik telah dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara pada bulan Mei 2015 - Juli 2016. Pengumpulan data berupa tulisan
maupun dokumentasi berbentuk gambar dan rekaman telah dilakukan pada saat observasi dan wawancara, juga studi dokumen yang dilakukan peneliti secara
online melalui situs We Need More Stages, media sosial Lelagu, dan blog milik Komang Adhyatma. Perbedaan-perbedaan temuan yang ditemukan peneliti dalam
wawancara dan observasi telah diverifikasi dengan menggunakan dokumen yakni arsip foto dan poster pertunjukan, serta arsip wawancara Fathoni dengan Gisela
Swaragita yang diunggah di situs We Need More Stages, serta sebaliknya, sehingga dapat diperoleh data yang akurat mengenai hasil penelitian.