topik, namun dengan cara yang tidak kaku agar wawancara dapat berjalan dengan nyaman dan peneliti tetap memperoleh data yang sesuai dengan masalah
penelitian. 3. Dokumen
Dokumen menurut Sugiyono 2013: 396 adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang dapat digunakan sebagai data penelitian antara lain
foto, video, film, surat, ataupun catatan harian. Dalam hal ini peneliti menggunakan arsip foto, video, dan catatan mengenai pagelaran musik Lelagu
yang bersumber dari pihak-pihak yang pernah menjadi bagian dari kepanitiaan Lelagu di bulan-bulan lampau.
Dokumen yang digunakan peneliti antara lain poster dan foto yang diperoleh dari kepanitiaan Lelagu. Peneliti juga menggunakan arsip dalam media-
media online yang memuat konten terkait penyelenggaraan Lelagu. Media online yang digunakan oleh peneliti antara lain laman situs We Need More Stages yang
memuat wawancara Fathoni dengan Gisela Swaragita mengenai penyelenggaraan Lelagu, serta laman blog milik Komang Adhyatma selaku salah satu pendiri
Lelagu yang menuliskan tentang pengalamannya selama bergabung dengan kepanitiaan Lelagu.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, proses analisis data terjadi secara simultan atau serempak dalam satu siklus, sehingga antara kegiatan pengumpulan data dan
analisis data tidak bisa dipisahkan satu sama lain Sanapiah Faisal dalam Bungin, 2015: 68.
Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman Emzir, 2012: 129. Analisis data menurut Miles dan Huberman terdiri
atas rangkaian kegiatan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2: Teknik Analisis Data Kualitatif
Sumber: Emzir, 202: 129 1. Reduksi Data
Data mentah berupa hasil observasi, wawancara, maupun dokumen yang diperoleh dari lapangan kemudian melalui tahap reduksi. Reduksi data ialah
bagian dari
tahap analisis
data yang
bertujuan untuk
menajamkan, menyederhanakan, menyeleksi, serta mengorganisasi data sedemikian rupa
sehingga kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasi. Reduksi data dilakukan peneliti dengan cara mengeliminasi data yang
tidak berkaitan
dengan fokus
permasalahan pada
penelitian. Observasi
berkelanjutan yang dilakukan peneliti serta wawancara tidak terstruktur
menghasilkan data-data yang tidak relevan, di antaranya fakta-fakta mengenai para informan yang tidak berhubungan dengan Lelagu, dan kejadian-kejadian
yang terjadi dalam penyelenggaraan Lelagu namun melenceng dari fokus permasalahan.
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan dan
Verifikasi Pengumpulan
Data Penyajian
Data
2. Penyajian Data Penyajian data berfungsi untuk membantu peneliti memahami apa yang
terjadi sebagai dasar untuk melakukan tindak lanjut atas pemahaman tersebut. Bentuk penyajian data yang paling umum dalam data kualitatif adalah teks naratif.
Namun bentuk sajian data yang sedemikian rupa memuat terlalu banyak informasi, sifatnya terlalu luas dan tidak beraturan sehingga menyulitkan peneliti
untuk menarik kesimpulan. Dalam Emzir 2012: 132 penyajian data yang lebih baik adalah berupa
matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan. Bentuk-bentuk penyajian data tersebut memudahkan peneliti untuk mengakses data secara langsung dan praktis, sehingga
lebih mudah untuk menggambarkan kesimpulan dan bergerak ke tahap analisis berikutnya.
Penyajian data telah dilakukan peneliti dengan cara mendeskripsikan temuan-temuan di lapangan dengan teks, mengelompokkan data-data dalam tabel-
tabel, serta membuat bagan-bagan untuk menunjukan proses yang terjadi dalam penggarapan
pertunjukan. Penyajian
data oleh
peneliti bertujuan
untuk mengklasifikasikan data yang ditemukan sesuai dengan rentang waktu dan
kategori kejadian. Peneliti berusaha menunjukkan perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam objek penelitian serta perbandingan-perbandingan pada fakta-
fakta di lapangan dengan teori yang digunakan. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Dalam penelitian kualitatif, sejak awal pengumpulan data peneliti sudah mulai memutuskan makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,