52
BAB IV ANALISIS FUNGSI MUSIK TALEMPONG BATU DI DALAM BUDAY A
MASYARAKAT MINANGKABAU DI NAGARI TALANG ANAU
Dalam bab ini akan membahas tentang fungsi musik Talempong Batu pada masyarakat Talang Anau. Dalam analisis ini, penulis akan menggunakan teori use
and function dari Alan P. Meriam. Menurut hasil penelitian penulis, dari 10 fungsi
musik yang dikemukakan alan, ada 5 fungsi musik yang akan di analisis, yaitu : hiburan, komunikasi, pengesahan lembaga sosial, pengintegrasian masyarakat, dan
kesinambungan budaya.
4.1 Fungsi Hiburan
Fungsi musik sebagai hiburan ialah sebuah musik pasti mengandung unsur- unsur yang bersifat menghibur, baik dalam melodi maupun liriknya. Dalam hal ini
Talempong Batu disajikan untuk menghibur pada acara-acara adat maupun acara masyarakat lainnya di Talang Anau. Talempong Batu adalah satu objek wisata dari
Kabupaten Limapuluh Kota, maka setiap pengunjung yang datang untuk melihat Talempong Batu akan disuguhkan permainan talempong tersebut. Dalam konteks
hiburan, sekarang ini Talempong Batu sering dimainkan dengan instrumen tambahan seperti talempong pada umumnya, yaitu gandang membranofon, sarunai aerofon,
double reed, bansi aerofon, end blown flute, pupuik batang padi aerofon, single reed. Sesuai permintaan pengunjung ataupun yang memiliki hajatan, permainan
Talempong Batu juga dapat disandingkan dengan permainan Talempong Pacik. Permainan talempong dalam konteks hiburan ini tidak memiliki tenggang waktu,
sesuai dengan keinginan pengunjung maupun yang memiliki hajatan.
Universitas Sumatera Utara
53 Contoh fungsi hiburan pada Talempong Batu dapat dilihat dari gambar berikut :
Gambar 14 : Permainan Talempong Batu di iringi gandang rebana dan disaksikan oleh
banyak masyarakat Talang Anau
Sumber : www.youtube.com
4.2 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi berarti bahwa, sebuah musik yang ada disuatu daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya diketahui oleh
masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Bunyi Talempong Batu memiliki bunyi khas tersendiri bagi masyarakat Talang Anau. Jika Talempong Batu dipukul maka itu
adalah suatu pertanda bahwa masyarakat harus berkumpul di balai nagari, ini terjadi hingga sekarang. Saat ada pengunjung yang ingin melihat permainan Talempong
Permainan Talempong Batu
di iringi tambahan instrumen rebana
Masyarakat berdatangan untuk
melihat pertunjukkan
Talempong Batu
Universitas Sumatera Utara
54 Batu, dan talempong berbunyi, maka tidak sedikit masyarakat yang datang untuk
melihat dan berkumpul untuk menyaksikan permainan Talempong Batu. Kemudian fungsi komunikasi selanjutnya ialah Talempong Batu berbunyi
tanpa dipukul. Bunyi itu seperti getaran-getaran yang getaran tersebut bisa terasa sampai ke rumah warga yang didekat keberadaan Talempong Batu. Bunyi getaran
tersebut menandakan akan terjadi sesuatu pada alam, seperti bencana alam longsor, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Hal ini pernah di buktikan pada bulan
desember tahun 2004, talempong bergetar sangat keras dan mengeluarkan bunyi getaran yang terasa dan terdengar hingga rumah-rumah warga sekitar, ternyata itu
memberikan tanda bahwa tsunami terjadi Aceh. Contoh fungsi komunikasi pada Talempong Batu dapat dilihat dari gambar berikut :
Gambar 15 : Masyarakat berdatangan melihat pertunjukkan Talempong Batu
Sumber : Dokumentasi pribadi Nanda Riztia Paiss 2016
Sedikit demi sedikit dan secara kebiasaan,
masyarakat berkumpul karena Talempong Batu
dibunyikan
Universitas Sumatera Utara
55
Gambar 16 : Masyarakat berdatangan melihat pertunjukkan Talempong Batu
4.3 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial