Studi Kepustakaan Observasi Metode Penelitian

10 yang valid, observasi di lapangan, serta perekaman. Sedangkan desk work yaitu transkripsi dan analisis data yang telah kita dapat saat penelitian lapangan. Metode field work dan desk work adalah metode yang wajib untuk seluruh Etnomusikolog, karena kerja lapangan adalah suatu pekerjaan dan pengalaman penelitian yang tidak akan didapatkan jika tidak langsung terjun ke lapangan. Kemudian setelah ke lapangan, maka seluruh data hasil penelitian diolah dalam kerja laboraturium seperti, mengolah data dalam bentuk tulisan-tulisan, mentranskrip wawancara, dan mentranskrip musik.

1.6.1 Studi Kepustakaan

Sebelum observasi lapangan, penulis terlebih dahulu melakukan studi kepustakaan yaitu dari buku, artikel, jurnal maupun skripsi-skripsi. Studi pustaka ini bertujuan untuk mendapatkan konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian ini. Buku-buku yang digunakan penulis sejauh ini adalah : Skripsi yang berjudul Analisis Gaya Melodi Talempong Duduak di Desa Unggan Koto Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Sumatera Barat Jagar Lumbanturoan; 1991, menyatakan bahwa lagu Talempong duduak salah satunya ialah Tanti batanti. Lagu tersebut adalah lagu pop Minagkabau, yang dimainkan pada Talempong DuduakSet, ini sangat berbeda dengan lagu pada Talempong batu yang memainkan lagu-lagu Talempong Pacik. Kemudian skripsi ini juga menyatakan bahwa ada 4 adat didalam Minangkabau dan ada beberapa jenis Talempong yang berada di Minangkabau. Artikel http:aet.co.idpariwisatatalempong-batu-talang-anau-aset-sejarah-berharga- minangkabau yang menyatakan bahwa Talempong batu ini hanya terdapat di nagari Talang Anau, Kec. Gunuang Omeh, Kab. Lima Puluh Koto, Sumatera Barat. Universitas Sumatera Utara 11 Buku “Tambo adat Minangkabau” Ibrahim Dt. Sanggoeno Diradjo, 2009 yang berisi tentang seluruh tatanan adat Minangkabau dari warisan nenek moyang, termasuk menjelaskan sistem kekerabatan dan sistem pemerintahan di Minangkabau.

1.6.2 Observasi

Penelitian ini dimulai pada 11 Agustus 2015, dengan cara meninjau langsung ke lapangan, kemudian mencari informan pangkal dan informan kunci. Cara ini dilakukan agar memudahkan penelitian yang akan dilakukan penulis dan penulis tahu bagaimana situasi dan kondisi lapangan yang akan dijadikan tempat penelitian. Kemudian Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang tidak didapat diperoleh dengan cara melakukan wawancara, yaitu dengan melihat dan mengamati sendiri bagaimana Talempong batu tersebut. Cara tersebut melibatkan penulis sebagai partisipan aktif dalam penelitian ini.

1.6.3 Wawancara