59
BAB V TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR POLA RITEM TALEMPONG
BATU
Dalam bab v ini, penulis akan membahas dan menganalisis pola-pola ritem yang terdapat pada lagu-lagu yang dimainkan Talempong Batu, yaitu : 1. Basilah
baju; 2. Cak tuntun tigo kali; dan 3. Siamang tagagau. Tempo, durasi not, meter, warna bunyi, aksen dan motif ritem yang akan di bahas dalam bab ini.
5.1 Analisa Pola Ritem Permainan Talempong Batu
Pola ritem permainan Talempong Batu dibagi dalam tiga lagu, yaitu: 1. Caktuntun tigo kali; 2. Siamang Tagagau; dan 3. Basilah Baju. Dalam menotasikan
pola ritem dari ketiga lagu tersebut, maka penulis menggunakan teori yang dikemukan oleh Bruno Nettl, yaitu dalam hal notasi deskriptif. Menurut Nettl, sistem
notasi Barat akan mempermudah pembaca untuk mengerti apa yang disampaikan oleh penulis.
Berdasarkan hasil transkripsi penulis, maka penulis menemukan pola ritem yang bersifat repetitif berulang-ulang dari ketiga lagu tersebut. Pola-pola ritem yang
dimainkan juga hampir tidak jauh berbeda dari ketiga lagu tersebut. Transkripsi dan analisis ini sudah dijelaskan sebelumnya lebih mendalam dalam pendahuluan.
Berikut pola ritem dan analisis struktur pola ritem yang penulis temukan :
Universitas Sumatera Utara
60
Universitas Sumatera Utara
61
5.1.1.1 Analisis Pola Ritem Lagu Cak Tuntun Tigo Kali
Berdasarkan beberapa pola ritem yang ditemukan pada permainan Talempong Batu pada lagu Cak Tuntun Tigo Kali di atas, maka berikut adalah hasil analisis yang
penulis lakukan: Tempo : 222 MM
Durasi Not : ½ ketuk, ¼ ketuk, 18 ketuk Meter : 44 ada 4 ketukan not ¼ dalam satu siklus, tetapi pada penganak, pemain
yang bermain 8 ketukan not ¼ dalam satu siklus, karena penganak memainkan improvisasi.
Warna bunyi : Tang, Tung seperti suara besi yang dipukul Aksen : Setiap ketukan yang pertama dasar dan keempat peningkah
Dalam lagu ini dasar memainkan ritem pertama, kemudian dalam ketukan keempat di sambut dengan peningkah dan penganak improvisasi. Memainkan tempo dengan
mengikuti permainan dasar dan peningkah. Jadi dalam hal ini setiap pemain yang memainkan penganak pasti memainkan pola ritem yang berbeda. Kemudian durasi
permainan dalam lagu yang penulis analisis adalah 1 menit 18 detik atau 30 kali ulangan pola ritem untuk dasar dan peningkah, dan 15 kali untuk penganak.
Universitas Sumatera Utara
62
Universitas Sumatera Utara
63
5.1.2.1 Analisis Pola Ritem Lagu Siamang Tagagau
Berdasarkan beberapa pola ritem yang ditemukan pada permainan Talempong Batu pada lagu Cak Tuntun Tigo Kali di atas, maka berikut adalah hasil analisis yang
penulis lakukan: Tempo : 218 MM
Durasi Not : ½ ketuk, ¼ ketuk, 18 ketuk Meter : 44 ada 4 ketukan not ¼ dalam satu siklus, tetapi pada penganak, pemain
yang bermain 8 ketukan not ¼ dalam satu siklus, karena penganak memainkan improvisasi.
Warna bunyi : Tang dan Tung seperti suara besi yang dipukul Aksen : Setiap ketukan yang pertama dasar dan keempat peningkah
Dalam lagu ini dasar memainkan ritem pertama, kemudian dalam ketukan keempat di sambut dengan peningkah dan penganak improvisasi. Memainkan tempo dengan
mengikuti permainan dasar dan peningkah. Jadi dalam hal ini setiap pemain yang memainkan penganak pasti memainkan pola ritem yang berbeda. Kemudian durasi
permainan dalam lagu yang penulis analisis adalah 1 menit 19 detik atau 30 kali ulangan pola ritem untuk dasar dan peningkah, dan 15 kali untuk penganak.
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
65
5.1.3.1 Analisis Pola Ritem Lagu Basilah Baju
Berdasarkan beberapa pola ritem yang ditemukan pada permainan Talempong Batu pada lagu Cak Tuntun Tigo Kali di atas, maka berikut adalah hasil analisis yang
penulis lakukan: Tempo : 222 MM
Durasi Not : ½ ketuk, ¼ ketuk, 18 ketuk Meter : 44 ada 4 ketukan not ¼ dalam satu siklus, tetapi pada penganak, pemain
yang bermain 8 ketukan not ¼ dalam satu siklus, karena penganak memainkan improvisasi.
Warna bunyi : Tang dan Tung seperti suara besi yang dipukul Aksen : Setiap ketukan yang pertama dasar dan keempat peningkah
Dalam lagu ini dasar memainkan ritem pertama, kemudian dalam ketukan keempat di sambut dengan peningkah dan penganak improvisasi. Memainkan tempo dengan
mengikuti permainan dasar dan peningkah. Jadi dalam hal ini setiap pemain yang memainkan penganak pasti memainkan pola ritem yang berbeda. Kemudian durasi
permainan dalam lagu yang penulis analisis adalah 1 menit 30 detik atau 30 kali ulangan pola ritem untuk dasa, peningkah juga penganak. Tetapi dalam lagu ini,
pemain kedua memainkan penganak improvisasi dan pemain ketiga memainkan pola peningkah.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB VI PENUTUP