Keterangan : t : Jumlah perlakuan
r : Jumlah ulangan
Dalam penelitian ini, terdapat 3 kelompok antara lain 2 kelompok penyemprotan dan 1 kelompok tanpa pernyemprotan, maka t = 3 dan jumlah sampel
r setiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut: t – 1 r – 1
≥ 15 3 – 1 r – 1
≥ 15 2 r – 1
≥ 15 r - 1
≥ 7,5 r
≥ 8,5 9 untuk memudahkan pada sampel setiap kelompok 10
n=10 Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah 10 buah. Maka total
sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 30 buah untuk 3 kelompok, yang terdiri dari 10 sampel bahan cetak elastomer tanpa penyemprotan,
10 sampel bahan cetak elastomer yang disemprot dengan rebusan infusa daun sirih 25, dan 10 sampel bahan cetak elastomer yang disemprot dengan larutan sodium
hipoklorit 0,5.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Klasifikasi Variabel
3.3.1.1 Variabel Bebas
1. Cetakan elastomer yang disemprot dengan rebusan infusa daun sirih 25
2. Cetakan elastomer yang disemprot dengan larutan sodium hipoklorit 0,5
3.3.1.2 Variabel Terikat
Perubahan dimensi model fisiologis
3.3.1.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran model induk
Universitas Sumatera Utara
2. Sendok cetak yang digunakan
3. Teknik mencetak yang dipakai
4. Perbandingan bahan cetak base : katalis
5. Jenis larutan desinfektan
6. Rebusan infusa daun sirih 25
7. Larutan Sodium hipoklorit 0,5
8. Jumlah larutan desinfektan yang disemprot
9. Selang waktu desinfeksi dengan pengisian bahan cetak
10. Perbandingan adonan gipsum keras
11. Waktu pengadukan adonan gipsum keras
3.3.2 Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi operasional variabel bebas No.
Variabel Bebas Definisi Operasional
Skala Ukur
Alat Ukur
1. Cetakan elastomer yang
disemprot dengan rebusan infusa daun sirih 25
Cetakan elastomer yang digunakan adalah silikon adisi polivinil
siloksan yang dicetakkan pada model induk lalu disemprot dengan
rebusan infusa daun sirih 25. -
-
2. Cetakan elastomer yang
disemprot dengan larutan sodium hipoklorit 0,5
Cetakan elastomer yang digunakan adalah silikon adisi polivinil
siloksan yang dicetakkan pada model induk lalu disemprot dengan
larutan sodium hipoklorit 0,5. -
-
Tabel 4. Definisi operasional variabel terikat No.
Variabel Terikat
Definisi Operasional Skala
Ukur Alat
Ukur
1. Perubahan
dimensi model
fisiologis Perubahan ukuran tinggi okluso gingival,
diameter buko lingual dan interpreparasi model dental stone tipe IV yang didapat dari
pencetakan dengan sendok cetak fisiologis pada model induk dengan bahan cetak elastomer
yang disemprot dengan rebusan infusa daun sirih 25 dan larutan sodium hipoklorit 0,5
serta dibiarkan selama 10 menit Rasio
Kaliper digital
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Definisi operasional variabel terkendali No.
Variabel Terkendali
Definisi Operasional Skala
Ukur Alat
Ukur
1. Ukuran model
induk Model induk terbuat dari stainless steel
berbentuk 2 mahkota yang telah dipreparasi. Ukuran sampel dibuat
mengikuti ketentuan spesifikasi ANSIADA tinggiokluso gingival 8,02
mm, diameterbuko lingual 6,33 mm, jarak antara 2 abutmentinter preparasi
28,25 mm -
-
2. Sendok cetak
yang digunakan Sendok cetak yang digunakan adalah
sendok cetak fisiologis yang terbuat dari resin akrilik swapolimerisasi
- -
3. Teknik mencetak
yang dipakai Teknik mencetak yang dipakai adalah
teknik mencetak 2 tahap. Pertama dilakukan pencetakan dengan putty,
kemudian dilanjutkan dengan pencetakan wash.
- -
4. Perbandingan
bahan cetak polivinil siloksan
base : katalis Perbandingan bahan cetak putty wash
polivinil siloksan base : katalis dalam penelitian ini adalah 1:1 sesuai dengan
petunjuk pabrik. -
-
5. Jenis larutan
desinfektan Jenis larutan desinfektan yang
digunakan antara lain: a.
Rebusan infusa daun sirih 25 b.
Larutan sodium hipoklorit 0,5 -
-
6. Rebusan infusa
daun sirih 25 Rebusan infusa daun sirih 25 adalah
daun sirih jawa segar sebanyak 25 gram yang didihkan dalam 100 ml akuades
dengan suhu 90
o
C selama 15 menit
52
- Timbangan
digital dan gelas
ukur 7.
Larutan Sodium hipoklorit 0,5
Larutan sodium hipoklorit 0,5 adalah pengenceran larutan sodium hipoklorit
2,5 yang diencerkan menggunakan akuades
dengan perbandingan 1:5 sehingga menjadi
0,5. Setiap 10 ml larutan sodium hipoklorit 2,5 diencerkan dengan 40
ml akuades. -
Gelas ukur
8. Jumlah larutan
desinfektan yang disemprot
Jumlah larutan desinfektan rebusan infusa daun sirih 25 dan larutan
sodium hipoklorit 0,5 yang disemprot adalah 10 ml.
- Gelas
ukur 9.
Selang waktu desinfeksi dengan
pengisian bahan cetak
Selang waktu antara penyemprotan desinfektan dan diisinya bahan cetak
adalah 10 menit -
Stopwatch
Universitas Sumatera Utara
No. Variabel
Terkendali Definisi Operasional