yang paling berguna dan efektif.
38
Pemakaian desinfektan pada bahan cetak sangat dianjurkan oleh American Dental Association ADA untuk menghindari infeksi
silang.
39
2.5.4.1.1 Sodium Hipoklorit
Sodium hipoklorit merupakan bahan desinfektan yang aman dan banyak
digunakan di berbagai rumah sakit, dan bersifat bakterisid. Bahan desinfektan ini mengandung aldehida yang bebas, pottasium peroxomonosulfat, sodium benzoate dan
asam tartarik.
39
Senyawa utama yang terdapat dalam sodium hipoklorit adalah klorin yang termasuk golongan halogen intermediate level disinfectant.
35,40
Keuntungan dari desinfektan sodium hipoklorit adalah antimikroba berspektrum luas, tidak
meninggalkan zat sisa yang toksik, dan terjangkau.
40
Kerugiannya antara lain bau yang kurang enak, mengiritasi kulit dan mata serta mengkorosi logam.
41
Pang SK 2006 dari surveinya menyatakan bahwa bahan desinfektan yang paling banyak digunakan untuk desinfeksi hasil cetakan adalah sodium hipoklorit.
10
Menurut Merchant dkk 2004, menyatakan larutan sodium hipoklorit dengan konsentrasi 0,5 sudah cukup untuk mendesinfeksi bahan cetak.
6
Berdasarkan penelitian dari Santosh 2011 penyemprotan dalam waktu 1 menit dengan sodium
hipoklorit yang dihitung dengan colony counter pada bakteri jenis S. aureus dan S. viridans yang terdapat pada cetakan terjadi penurunan jumlah bakteri 100.
2
Selain itu, sodium hipoklorit memiliki efek desinfektan bakterisidal, virusidal dan
fungisidal.
2
Silva dkk 2004 melakukan penelitian tentang cetakan silikon kondensasi yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 1 selama 10 menit menyatakan
tidak terdapat perubahan dimensi yang signifikan, dimana dimensi cetakan yang tidak direndam adalah 25,018 mm dan yang direndam selama 10 menit adalah 25,024 mm.
6
Hasil penelitian Oderinu OH 2007 menyimpulkan bahwa penggunaan sodium hipoklorit 1 dengan teknik penyemprotan selama 10 menit pada hasil cetakan
alginat tidak terdapat perubahan dimensi yang signifikan pada model, dimana jarak interpreparasi pada model yang tidak disemprot adalah 50,23 mm dan yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
penyemprotan selama 10 menit jaraknya 50,21 mm.
20
Penelitian Saber FS dkk 2010 menyatakan terjadi perubahan dimensi cetakan silikon yang disemprot larutan sodium
hipoklorit 5,25, namun persentase perubahan dimensi yang terjadi masih kurang dari 0,5 sehingga menurut spesifikasi ADA no 19 masih dalam batasan yang dapat
ditolerir.
16
Ongko DP 2012 melakukan penelitian tentang cetakan elastomer silikon adisi yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5 dan 2, menyimpulkan
sodium hipoklorit 0,5 dapat menggantikan larutan sodium hipoklorit 2 sebagai desinfektan untuk bahan cetak.
23
Ongo TA dkk 2014 menyatakan bahwa penggunaan teknik penyemprotan dengan sodium hipoklorit 0,5 selama 5, 10, dan
15 menit pada bahan cetak elastomer terdapat perbedaan bermakna yang signifikan pada stabilitas dimensi cetakan dimana hasil selisih diameter cetakan antara yang
disemprot dan tidak disemprot menunjukkan nilai rata-rata 0,2686 mm dengan waktu 5 menit, 0,3860 mm dengan waktu 10 menit dan 0,2020 mm dengan waktu 15 menit.
2
2.5.4.1.2 Daun Sirih