Manipulasi Silikon Adisi Polivinil Siloksan

Polivinil siloksan tidak menghasilkan produk sisa saat polimerisasi, oleh karena itu perubahan dimensi yang terjadi saat setting sangat kecil. Proporsi yang tidak tepat dari vinil silikon dan hibrid silikon, ataupun kelembapanzat sisa kelompok silane yang bereaksi dengan karbohidrat yang terdapat pada basis polimer, dapat menyebabkan terbentuknya produk sisa berupa gas hidrogen, sehingga dapat terjadi poreus pada permukaan model yang diisi gipsum. 28,29 Walaupun tidak semua bahan cetak polivinil siloksan menghasilkan gas hidrogen, direkomendasikan untuk menunggu 30 menit sampai reaksi setting selesai, baru dilakukan pengisian gipsum. 1 Kontaminasi sulfur dari sarung tangan lateks alamiah menghambat pengerasan bahan cetak silikon adisi. Beberapa sarung tangan vinil memiliki efek yang sama karena pengendali kestabilan mengandung sulfur yang digunakan dalam proses pembuatan sarung tangan tertentu. Kontaminasi yang begitu kuat, bila sarung tangan menyentuh gigi sebelum bahan cetak dimasukkan dapat menghambat pengerasan permukaan kritis dekat gigi. Hambatan tersebut menghasilkan distorsi yang cukup besar. 22

2.3.2 Manipulasi

Bahan PVS terdiri dari beberapa jenis viskositas kekentalan yaitu light wash, extra light injection, medium regular monophase, heavy, dan putty. Polivinil siloksan encer dan agak kental dikemas dalam 2 pasta, sementara bahan putty dikemas dalam 2 toples yang terdiri atas bahan basis dengan kekentalan tinggi dan bahan katalis. Baik basis dan katalis mengandung bahan serupa, kedua bahan ini memiliki kekentalan yang hampir sama sehingga bahan cetak ini lebih mudah diaduk. 22,25 Pada awalnya bahan cetak PVS terdiri dari 2 pasta yang terdiri dari basis dan katalis diaduk secara manual pada kertas pengaduk atau pelat kaca. Kedua pasta dengan warna berbeda diaduk secara merata dengan gerakan sirkuler hingga warnanya homogen. Seiring dengan perkembangan zaman, pabrik memproduksi alat pengaduk dengan sistem static automixing dan dynamic mechanical mixing. 1 Universitas Sumatera Utara Sistem static automixing atau sistem dual catridge menggunakan alat seperti gun pistol. Hasil pengadukan dengan gun ini dapat langsung dimasukkan ke dalam syringe injeksi atau pada sendok cetak. Hasil pengadukan dengan sistem static automixing atau sistem dual catridge menghasilkan bahan cetak dengan gelembung udara yang lebih sedikit. Kerugian dari sistem ini adalah perlunya pergantian ujung tip dari gun setiap kali pengadukan dan terbuangnya sejumlah bahan cetak yang terdapat pada ujung tip Gambar 2. 1,3 Gambar 2.Pistol pengaduk mixing gun dengan sistem dual catridge dan bahan PVS 3 Sistem dynamic mechanical mixing menggunakan alat seperti mesin pengaduk. Basis dan katalis dikemas dalam bentuk catridge dan dimasukkan ke dalam mesin pengaduk. Keuntungan dari sistem ini adalah penggunaannya yang mudah, proses pengadukan cepat, hasil pengadukan bahan cetak merata dan lebih sedikit gelembung udara dibandingan pengadukan dengan manual. Kerugiannya antara lain harga mesin pengaduk yang mahal dan sejumlah bahan cetak terbuang Gambar 3. 1,3 Gambar 3. Mesin pengaduk Mechanical mixer untuk bahan cetak PVS. 3 Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Keuntungan dan Kerugian