dilakukan.
9
Kontrol infeksi dalam praktek kedokteran gigi meliputi beberapa prosedur antara lain evaluasi pasien, proteksi diri, sterilisasi dan desinfeksi.
12,33
2.5.1 Evaluasi Pasien
Pada saat pertama kali pasien datang ke praktek dokter gigi, rekam medik haruslah dicatat dan senantiasa diperbaharui pada saat kunjungan pasien berikutnya,
hal ini dimaksukkan agar dapat diketahui adanya kemungkinan terjadinya infeksi silang pada praktek dokter gigi.
32,33
Dokter gigi tidak mengetahui dengan pasti apakah pasien yang datang untuk merawat giginya adalah pasien carrier atau bukan,
oleh karena itu sebaiknya semua pasien diperlakukan carrier dengan melakukan kontrol infeksi secara umum pada prosedur klinis yang dilakukan.
9,32
2.5.2 Proteksi Diri
Proteksi diri dilakukan pada praktek dokter gigi untuk melindungi diri dari kontaminasi oleh infeksi dalam melindungi kulit, tangan maupun lengan dari darah,
saliva ataupun cairan lainnya. Terdapat beberapa perlindungan diri di praktek dokter gigi antaranya memakai sarung tangan, kaca mata, masker dan baju praktek. Selain
itu, dokter gigi juga harus menutupi luka karena luka dapat merupakan tempat masuknya mikroorganisme patogen, serta tidak lupa untuk mencuci tangan baik
sebelum maupun sesudah merawat pasien.
9,33
2.5.3 Sterilisasi Alat dan Bahan
Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh semua jenis mikroorganisme dengan tuntas termasuk endospora bakteri.
34,35
Dalam hal ini, diperlukan alat khusus dan senantiasa dimonitor untuk menjaga efektivitasnya.
34
Dalam kedokteran gigi, sterilisasi dapat dilakukan dengan sterilisasi panas pada alat-alat yang tahan
panas.
33,35,36
Sterilisasi panas yang sering dilakukan antara lain autoclave uap di bawah tekanan, chemiclave, dan dry heat.
Metode autoclave merupakan metode yang menggunakan uap dan tekanan dimana merupakan metode yang paling umum
digunakan. Sterilisasi chemiclave adalah kombinasi dari penggunaan bahan kimia
Universitas Sumatera Utara
pada suhu, tekanan dan waktu tertentu untuk melakukan proses sterilisasi. Sterilisasi dry heat merupakan cara lain yang dapat digunakan dalam kedokteran gigi, dimana
sterilisasi jenis ini lebih tidak korosif jika dibandingkan dengan metode autoclave.
36
Pada alat yang tidak tahan panas dapat dilakukan sterilisasi dengan bahan kimia pada suhu ruang.
35
2.5.4 Desinfeksi