Komponen Emosi dalam Edukasi Keluarga Komponen Proses Keluarga dalam Edukasi Keluarga

tertinggi yang tidak diketahui responden adalah cara penanganan konflik dengan orang yang mengalami gangguan jiwa yaitu sebanyak 24 orang 61,5.

4.2.3.3 Komponen Emosi dalam Edukasi Keluarga

Pemberdayaan keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa melalui edukasi dilihat dari aspek emosional diukur melalui 5 pertanyaan seperti pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Komponen Emosi dalam Edukasi Keluarga di Jiwa Provinsi Sumatera Utara No Komponen Emosi Tahu Kurang tahu Tidak tahu Total n n n n 1 Menjaga emosi saat berinteraksi dengan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 8 20.5 17 43.6 14 35.9 39 100,0 2 Cara bertukar pengalaman dengan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 6 15.4 19 48.7 14 35.9 39 100,0 3 Cara anggota keluarga menunjukkan sikap kepada orang yang mengalami gangguan jiwa 4 10.3 17 43.6 18 46.2 39 100,0 4 Cara mengatasi depresi bagi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 3 7.7 22 56.4 14 35.9 39 100,0 5 Cara menerima keberadaan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 2 5.1 15 38.5 22 56.4 39 100,0 Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa edukasi keluarga pasien pada komponen emosi yang paling banyak diketahui responden adalah menjaga emosi saat berinteraksi dengan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu sebanyak 8 orang 20,5 dengan jawaban : memberikan iklim atau suasana yang kondusif Universitas Sumatera Utara atau mendukung bagi anggota keluarga untuk dapat menerima keberaadaannya. Komponen emosi yang paling banyak kurang diketahui responden adalah cara mengatasi depresi bagi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa sebanyak 22 orang 56,4 dengan jawaban : menggunakan kalimat dan kata-kata yang tegas. Sedangkan persentase tertinggi yang tidak diketahui responden adalah cara menerima keberadaan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu sebanyak 22 orang 56,4.

4.2.3.4 Komponen Proses Keluarga dalam Edukasi Keluarga

Pemberdayaan keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa melalui edukasi dilihat dari aspek proses keluarga diukur melalui 5 pertanyaan seperti pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Komponen Proses Keluarga dalam Edukasi Keluarga di Jiwa Provinsi Sumatera Utara No Komponen Proses Keluarga Tahu Kurang tahu Tidak tahu Total n n n n 1 Cara keluarga menangani gangguan jiwa 7 17.9 20 51.3 12 30.8 39 100,0 2 Cara penanganan jika anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang sulit atau tidak dapat beradaptasi 2 5.1 18 46.2 19 48.7 39 100,0 3 Cara menjaga supaya kondisi keluarga yang adaptif untuk anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 4 10.3 16 41.0 19 48.7 39 100,0 Tabel 4.6. Lanjutan Universitas Sumatera Utara No Komponen Proses Keluarga Tahu Kurang tahu Tidak tahu Total n n n n 4 Cara mengurangi tekanan yang ditimbulkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 4 10.3 15 38.5 20 51.3 39 100,0 5 Cara mengatur supaya keluarga efektif dalam mencegah kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 1 2.6 13 33.3 25 64.1 39 100,0 Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa edukasi keluarga pasien pada komponen proses keluarga yang paling banyak diketahui responden adalah cara keluarga menangani gangguan jiwa yaitu sebanyak 7 orang 17,9 dengan jawaban : menyesuaikan kondisi keluarga sehingga anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dapat beradaptasi. Demikian juga komponen proses keluarga yang paling banyak kurang diketahui responden adalah cara keluarga menangani gangguan jiwa sebanyak 20 orang 51,3 dengan jawaban : menyediakan tempat kamar khusus bagi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Sedangkan persentase tertinggi yang tidak diketahui responden adalah cara mengatur supaya keluarga efektif dalam mencegah kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu sebanyak 25 orang 64,1.

4.2.3.5 Komponen Sosial dalam Edukasi Keluarga

Dokumen yang terkait

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASI ASET RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

3 55 9

Kemampuan Sosialisasi Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 2013

0 39 64

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, Medan

0 39 6

Pengaruh Program Psikoedukasi Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Pasien Gangguan Jiwa Akibat Ketergantungan Narkoba Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Muslim Terhadap Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Kota Medan.”

0 0 7

KUESIONER Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara tahun 2013

0 0 35

Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

0 1 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gangguan Jiwa 2.1.1 Pengertian Gangguan Jiwa - Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 50

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 11

PENGARUH PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI EDUKASI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT PASIEN GANGGUAN JIWA DI KOTA MEDAN PADA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 TESIS DIES WIRO TARIGAN

0 0 18