dilakukan responden adalah segera kontrol ke dokterRS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat habis yaitu sebanyak 23 orang 59,0.
Berdasarkan jawaban responden berdasarkan kemampuan dalam merawat pasien gangguan jiwa, selanjutnya dikategorikan tingkat kemampuan seperti pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Distribusi Responden Menurut Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara
No Kategori Kemampuan
Jumlah Orang
1 Mampu
23 59.0
2 Tidak mampu
16 41.0
Jumlah 39
100,0
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa responden yang dikategorikan mampu
merawat pasien gangguan jiwa setelah pulang dari RSJ sebanyak 23 orang 59,0, sedangkan yang tidak mampu merawat pasien gangguan jiwa setelah pulang dari RSJ
sebanyak 16 orang 41,0.
4.4 Analisis Bivariat
Analisis bivariat menggunakan uji chi sguare yang ditampilkan dalam tabel silang cross-tab untuk menjelaskan tentang hubungan antara variabel bebas
komponen dalam edukasi keluarga dengan variabel terikat kemampuan merawat pasien gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil uji chi square terdapat 3 variabel bebas komponen didaktik, keterampilan dan proses keluarga yang tidak memenuhi syarat uji dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai harapan expected count kurang dari 5 melebihi 20, oleh karena itu dilakukan uji exact fisher dengan merubah kategori ketiga variabel tersebut dari 3 kategori
menjadi 2 kategori sehingga dapat dilakukan uji tabel 2 x 2 untuk memunculkan nilai exact fisher. Hasil uji bivariat seperti pada tabel berikut.
4.4.1 Komponen Didaktik dengan Kemampuan Merawat Pasien Tabel 4.10 Kemampuan Merawat Pasien Menurut Komponen Didaktik
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Kemampuan
Exact Fisher
Didaktik Mampu
Tidak Mampu Total
n n
n
Baik 10
83.3 2
16.7 12
100.0 p=0,076
Tidak baik 13
48.1 14
51.9 27
100.0 Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa keluarga penderita gangguan jiwa
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang komponen didaktik dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan
jiwa di rumah 83,3. Sedangkan keluarga penderita gangguan jiwa yang memiliki pengetahuan yang tidak baik tentang komponen didaktik dalam pemberdayaan
melalui edukasi lebih banyak yang tidak mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah 51,9.
Hasil uji exact fisher diperoleh nilai p =0,076 0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang komponen didaktik dalam
pemberdayaan melalui edukasi dengan kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di rumah setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Komponen Keterampilan dengan Kemampuan Merawat Pasien Tabel 4.11 Kemampuan Merawat Pasien Menurut Komponen Keterampilan
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Kemampuan
Exact Fisher
Keterampilan Mampu
Tidak Mampu Total
n n
n
Baik 3
75.0 1
25.0 4
100.0 p=0,631
Tidak baik 20
57.1 15
42.9 35
100.0 Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa keluarga penderita gangguan jiwa
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang komponen keterampilan dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan
jiwa di rumah 75,0. Demikian juga keluarga penderita gangguan jiwa yang memiliki pengetahuan yang tidak baik tentang komponen keterampilan dalam
pemberdayaan melalui edukasi lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah 57,1.
Hasil uji exact fisher diperoleh nilai p =0,631 0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang komponen keterampilan dalam
pemberdayaan melalui edukasi dengan kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di rumah setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Komponen Emosi dengan Kemampuan Merawat Pasien Tabel 4.12 Kemampuan Merawat Pasien Menurut Komponen Emosi
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Kemampuan
Chi Square
Emosi Mampu
Tidak Mampu Total
n n
n
Baik 8
80.0 2
20.0 10
100.0 p=0,015
Sedang 11
73.3 4
26.7 15
100.0 Kurang
4 28.6
10 71.4
14 100.0
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa keluarga penderita gangguan jiwa
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang komponen emosi dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah
80,0. Sedangkan keluarga penderita gangguan jiwa yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang komponen emosi dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih
banyak yang tidak mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah 71,4. Hasil uji chi square diperoleh nilai p =0,015 0,05, artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang komponen emosi dalam pemberdayaan melalui edukasi dengan kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di
rumah setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Komponen Proses Keluarga dengan Kemampuan Merawat Pasien Tabel 4.13 Kemampuan Merawat Pasien Menurut Komponen Proses Keluarga
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Kemampuan
Exact Fisher
Proses Keluarga
Mampu Tidak Mampu
Total n
n n
Baik 8
80.0 2
20.0 10
100.0 p=0,152
Tidak baik 15
51.7 14
48.3 29
100.0 Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa keluarga penderita gangguan jiwa
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang komponen proses keluarga dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan
jiwa di rumah 80,0. Demikian juga keluarga penderita gangguan jiwa yang memiliki pengetahuan yang tidak baik tentang komponen proses keluarga dalam
pemberdayaan melalui edukasi relatif lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah 51,7.
Hasil uji exact fisher diperoleh nilai p =0,152 0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang komponen proses keluarga
dalam pemberdayaan melalui edukasi dengan kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di rumah setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5 Komponen Sosial dengan Kemampuan Merawat Pasien Tabel 4.14 Kemampuan Merawat Pasien Menurut Komponen Sosial
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Kemampuan
Chi Square
Sosial Mampu
Tidak Mampu Total
n n
n
Baik 8
88.9 1
11.1 9
100.0 p=0,004
Sedang 11
73.3 4
26.7 15
100.0 Kurang
4 26.7
11 73.3
15 100.0
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui bahwa keluarga penderita gangguan jiwa
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang komponen sosial dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih banyak yang mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah
88,9. Sedangkan keluarga penderita gangguan jiwa yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang komponen sosial dalam pemberdayaan melalui edukasi lebih
banyak yang tidak mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah 73,3. Hasil uji chi square diperoleh nilai p =0,004 0,05, artinya ada hubungan
yang positif dan signifikan antara pengetahuan tentang komponen sosial dalam pemberdayaan melalui edukasi dengan kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di
rumah setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
4.5 Analisis Multivariat