2.6 Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Komponen Didaktik
Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa
Komponen Keterampilan Komponen Emosi
Komponen Proses Keluarga Komponen Sosial
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel independen
pemberdayaan keluarga melalui edukasi terhadap variabel terikat kemampuan merawat pasien jiwa pada saat yang bersamaan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara, dengan pertimbangan masih banyak ditemukan kasus pasien gangguan jiwa yang mengalami
kekambuhan karena kurangnya kemampuan keluarga dalam merawat pasien di rumah.
Waktu penelitian dilaksanakan sampai bulan Pebruari 2014
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga KK dari pasien yang pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara dalam 3 bulan terakhir
Oktober-Desember sebanyak 39 pasien Laporan RSJ Pemprovsu, 2013.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel adalah seluruh Kepala Keluarga KK dari pasien yang pulang dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara dalam 3 bulan terakhir Oktober-
Desember sebanyak 39 pasien. Besar sampel sample size ditentukan seluruh populasi total sampling dengan pertimbangan jumlah populasi relatif kecil.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan berpedoman atau menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadi atau hal-hal yang perlu diketahui sesuai variabel penelitian
yaitu edukasi yang diberikan dalam merawat pasien di rumah. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
yang terdapat di kuesioner secara lisan pada responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban.
3.4.2 Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah pasien, jumlah tenaga serta program pelayanan kesehatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji validitas dan reliabilitas. Untuk itu kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba pada keluarga
pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Sembada Medan yang memiliki karakteristik menyerupai sampel penelitian.
Untuk mengetahui sejauhmana kesamaan antara yang diukur peneliti dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan, maka dilakukan uji validitas terhadap kuesioner
yang telah dipersiapkan, dengan melihat nilai koefisien korelasi item pertanyaan dengan total nilai pertanyaan pada setiap variabel corrected item total correlation.
Item pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid apabila nilai corrected item total nilai r tabel 0,361 pada α =5.
Untuk mengetahui sejauhmana konsistensi hasil penelitian jika kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang, maka dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner
yang telah dipersiapkan dengan formula cronbach alpha. Item pertanyaan dalam kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha 0,6 Arikunto, 2006.
Hasil uji coba kuesioner terhadap 30 orang keluarga pasien gangguan jiwa untuk menguji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan
untuk variabel dukungan suami diperoleh nilai corrected item total 0,361 dan nilai cronbach alpha 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan
valid dan reliabel Lampiran-2
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah pengertian variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. a. Gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa pada seseorang yang
menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, menimbulkan penderitaan pada atau merasa tertekan serta mengalami hambatan atau ketidakmampuan dalam
melaksanakan peran sosialnya di masyarakat. Gangguan jiwa memenuhi kriteria dalam klasifikasi diagnostik. Jenis gangguan jiwa dalam penelitian ini yang
ditanyakan kepada keluarga tentang meliputi: 1 Gangguan jiwa akibat pengaruh penggunaan narkotika dan obat terlarang
2 Skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa yang ditandai oleh adanya penyimpangan yang sangat dasar dan adanya perbedaan dari pikiran, disertai
dengan adanya ekspresi emosi yang tidak wajar. 3 Depresi yaitu kondisi emosional berkepanjangan yang mempengaruhi proses
berpikir, berperasaan dan berperilaku 4 Ansietas atau kecemasan yang tidak beralasan dan gangguan psikosomatis
yaitu kondisi di mana sejumlah konflik psikis
atau psikologis
dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru
membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada dan 5 Gangguan mental organik yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan,
dan berprilaku.
Universitas Sumatera Utara
b. Komponen didaktik : memberikan informasi dan pendidikan tentang gangguan jiwa, sistem kesehatan jiwa dan pelayanan keperawatan jiwa
c. Komponen keterampilan : latihan komunikasi, asertif kemampuan untuk menyatakan diri dengan tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka, sopan, spontan, apa
adanya d. Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk memvalidasi perasaan dan
bertukar pengalaman. , menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku dan manajemen stress.
e. Komponen proses keluarga fokus pada koping keluarga dan gejala sisa terhadap keluarga yaitu upaya penyesuaian dan penanganan agar individu beradaptasi
dalam keluarga
f. Komponen sosial : meningkatkan penggunaan dukungan jaringan formal atau informal untuk klien dan keluarga.
dan mengkondisikan keluarga yang adaptif bagi penderita gangguan jiwa.
g. Kemampuan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa adalah pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa serta keterampilan dalam melakukan perawatan
pasien jiwa setelah pulang dari rumah sakit jiwa. Kemampuan ini meliputi : 1 mengenal gangguan jiwa anggota keluarganya, 2 menetapkan pelayanan
kesehatan jiwa yang akan dilakukan di rumah, 3 merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, 4 merawat diri pasien gangguan jiwa anggota
keluarga yang menjadi care giver, 5 memodifikasi lingkungan keluarga yang mendukung penyembuhan pasien gangguan jiwa, 6 menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan jiwa.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Metode Pengukuran