Kebijakan dan Upaya Penertiban Pedagang Kaki Lima

41 2. Memisahkan antara perdagangan dan jasa yang bersifat umum dengan yang bersifat pelayanan permukiman, 3. Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa bersifat umum pada kawasan pusat pelayanan kota serta perdagangan dan jasa bersifat permukiman pada sub pusat pelayanan dan pusat perbelanjaan lingkungan, dan 4. Mendorong pembangunan kawasan perdagangan dan jasa secara vertikal. Dengan demikian, rencana kerja tata ruang Pemerintah dalam kawasan pasar tradisional menitikberatkan pada masalah internal dalam pasar tradisional, yaitu para PKL dan pedagang keliling. Keadaan ini menimbulkan suatu masalah dalam pasar tradisional yang menyebabkan pasar terlihat tidak rapi, kumuh, bau, becek dan macet. Pada kawasan pasar tradisional biasanya terletak di sekitar area jalan lintas umum. Hal ini disebabkan karena agar pembeli atau pengunjung yang melintasi jalan tersebut dapat singgah danatau berbelanja di pasar tradisional. Para PKL dan pedagang keliling memanfaatkan situasi berdagang dimana mereka berjualan di badan pasar, trotoar dan jalan masuk pasar tradisional. Hal inilah yang menyebabkan banyak pasar tradisional terkesan buruk seperti pasar tumpah.

2.5 Kebijakan dan Upaya Penertiban Pedagang Kaki Lima

Di dalam meningkatkan pelayanan publik, ada suatu kebijakan publik yang mengatur dan mengarahkan pelayanan tersebut. Sebagai suatu konsep, kebijakan memiliki makna yang luas dan multi interpretasi. James Anderson 2004:34, memberi makna kebijakan sebagai perilaku aktor dalam bidang kegiatan tertentu. Universitas Sumatera Utara 42 Pengertian di atas sangat luas dan bisa diartikan bermacam-macam, misal, sang “aktor” dapat berupa individu atau organisasi, dapat pemerintah maupun non pemerintah yang memiliki bentuk kegiatan luas dan multi interpretasi misalnya dapat berupa pencapaian tujuan, perencanaan, program dan sebagainya. Berpedoman pada Peraturan Daerah yang berlaku, kebijakan dan upaya penertiban pedagang kaki lima: a. Kebijakan penertiban pedagang kaki lima, terdiri dari: 1. Perizinan untuk Berjualan bagi PKL Perizinan merupakan bentuk legalitas yang harus dimiliki oleh PKL dalam menjalankan kegiatan usahanya. 2. Kewajiban dan Larangan bagi PKL Pada umumnya kebijakan mengenai kewajiban dan larangan ini bertujuan untuk mengatur keberadaan PKL dalam menjalankan kegiatan usahanya agar tidak mengganggu ketertiban umum. 3. Pembinaan bagi PKL Pembinaan merupakan bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas PKL dalam menjalankan kegiatan usahanya. 4. Penetapan Lokasi Berjualan bagi PKL Pemerintah menetpkan kebijakan mengenai penetapan lokasi berjualan PKL. Sehingga PKL tidak akan berjualan disembarang tempat dan lebih paham mengenai lokasi-lokasi mana saja yang boleh dipergunakan dan yang mana yang tidak boleh. b. Upaya penertiban PKL, terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 43 1. Pendataan PKL yang Akan Ditertibkan Pendataan merupakan sebuah proses awal yang harus dilakukan dalam upaya penertiban PKL. Dari proses pendataan ini maka akan diketahui jumlah keseluruhan pedagang kaki lima yang akan ditertibkan sehingga akan mempermudah pemerintah dalam melaksanakan proses selanjutnya. 2. Relokasi Dalam proses ini, seluruh PKL yang berjualan di area terlarang dan sebelumnya telah didata akan dipindahkan ke lokasi yang baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Peremajaan Lokasi Berjualan yang Baru Peremajaan merupakan proses dimana pemerintah melakukan sejumlah perbaikan-perbaikan dilokasi berjualan yang baru bagi PKL. 4. Pengawasan Pasca Relokasi Dalam proses ini, pemerintah melalui petugasnya melakukan pemantauan terhadap lokasi eks relokasi. Tujuannya adalah agar dapat langsung menindaklanjuti apabila ada padagang yang kembali berjualan di daerah tersebut. Kebijakan penertiban para PKL yang terjadi di pasar tradisional merupakan peraturan yang diberikan kepada para PKL agar tidak mengganggu ketertiban pasar tradisional. PKL pada umumnya tidak memiliki lapak untuk berjualan di pasar. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan banyak para PKL yang berjualan di sembarang tempat. Akibatnya bagi pedagang tradisional adalah menurunnya pendapatanpenghasilan. Hal ini dikarenakan pembelipengunjung Universitas Sumatera Utara 44 enggan berbelanja ke dalam pasar tradisional, becek dan bau. Keuntungan PKL bagi pembeli adalah mudah dan terjangkau.

2.6 Pengertian Pasar