29 pasar, pemerintah memiliki wewenang dalam pengelolaan pasar. Pengelolaan
pasar ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara pasar modern dan pasar tradisional dalam penghasilan pedagang, tempat usaha dagang, kenyamanan dan
keamanan pasar, serta fasilitas pasar guna mendukung suatu kegiatan dalam pasar melalui pendekatan sosial dan pendekatan bisnis. Akan tetapi, pendekatan yang
sering berhasil dalam pasar adalah pendekatan sosial, karena melalui pendekatan ini sektor pasar dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang masyarakat butuhkan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui pengelolaan mekanisme pasar bagaimana yang dikatakan pasar berhasil adalah melalui indikator-indikator pengelolaan pasar
yang digunakan sebagai pedoman pemerintah dan masyarakat.
2.1.3 Indikator Pengelolaan Pasar yang Berhasil
Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu dalam jurnal Penataan Kembali di Kotagede 2007, indikator pengelolaan pasar
yang berhasil adalah: 1.
Manajemen yang transparan dan profesional Konsekuen dengan peraturan yang ditegakkannya dan tegas dalam
menegakkan sanksi jika terjadi pelanggaran. 2.
Keamanan Satuan pengamanan pasar bekerja dengan punuh tanggung jawab dan bisa
melakukan koordinasi dan kerjasama dengan para penyewapedagang. Para penghuni memiliki kesadaran yang tinggi untuk terlihat dalam
menjaga keamanan bersama. 3.
Sampah
Universitas Sumatera Utara
30 Sampah tidak bertebaran di sembarang tempat. Para pedagang membuang
sampah pada tempatnya. Tong sampah tersedia di berbagai tempat, sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk membuang sampahnya.
Pembuangan sampah sementara selalu tidak menumpuk dan tidak membusuk karena selalu diangkut oleh armada pengangkut sampah
pembuangan akhir secara berkala. 4.
Ketertiban Tercipta ketertiban di dalam pasar. Ini terjadi karena para pedagang telah
mematuhi semua aturan main yang ada dan dapat menegakkan disiplin serta bertanggung jawab atas kenyamanan para pengunjung atau pembeli.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan bangunan pasar dapat dilakukan oleh pedagang maupun pengelola. Dalam hal ini telah timbul kesadaran yang tinggi dari pedagang
untuk membantu managemen pasar memelihara sarana dan prasarana seperti saluran air, ventilasi udara, lantai pasar, kondisi kios dan lain
sebagainya. 6.
Pasar sebagai saranafungsi interaksi sosial Pasar yang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai
suku di tanah air menjadi sarana yang penting untuk berinteraksi dan berekreasi. Tercipta suasana damai dan harmonis di dalam pasar.
7. Pemeliharaan pelanggan
Para penjual memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya menjaga agar para pelanggan merasa betah berbelanja dan merasa terpanggil untuk
selalu berbelanja di pasar. Tidak terjadi penipuan dalam hal penggunaan
Universitas Sumatera Utara
31 timbangan serta alat ukur lainnya. Harga kompetitif sesuai dengan kualitas
dan jenis barang yang dijual, serta selalu tersedia sesuai kebutuhan para pelanggan.
8. Produktifitas pasar cukup tinggi
Pemanfaatan pasar untuk berbagai kegiatan transaksi menjadi optimal. Terjadi pembagian waktu yang cukup rapi dan tertib:
9. Penyelenggaraan kegiatan event
Sering diselenggarakan kegiatan peluncuran produk-produk baru dengan membagikan berbagai hadiah menarik kepada pengunjung.Ini dilakukan
bekerja sama dengan pihak produsen. 10.
Promosi dan “Hari Pelanggan” Daya tarik pasar tercipta dengan adanya karakteristik dan keunikan bagi
pelanggan. Daya tarik ini harus dikemas dalam berbagai hal, mulai dari jenis barang dan makanan yang dijual hingga pada berbagai program
promosi. Manajemen pasar bekerjasama dengan para pedagangnya menentukan hari-hari tertentu sebagai “Hari Pelanggan”, dimana dalam
satu waktu tertentu para pedagang melakukan kegiatan yang unik seperti berpakaian seragam daerah atau menyelenggarakan peragaan pakaian atau
makanan daerah tertentu dan lain sebagainya. Indikator pengelolaan pasar di atas diterapkan sebagai ukuran keberhasilan
pasar dan cara memecahkan masalah publik yang selama ini terjadi di pasar. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk
melaksanakan penyelenggaraan pemerintah, yaitu memberi pelayanan yang efektif untuk meningkatkan daya saing pasar dengan menyediakan bangunan
Universitas Sumatera Utara
32 pasar yang layak, memberi jarak antara pasar modern dan pasar tradisional,
memberi penyuluhan atau sosialisasi kepada pedagang untuk menciptakan kretivitas, inovatif dan aktif. Kini harus menyesuaikan dengan tatanan
masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan
perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik Good Governance.
Oleh karena itu, institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu state negara atau pemerintah, private sector sektor swasta atau dunia usaha, dan
society masyarakat, yang saling berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing- masing. State berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang
kondusif, private sector menciptakan pekerjaan dan pendapatan, sedangkan society berperan positif dalam interaksi sosial, ekonomi dan politik, termasuk
mengajak kelompok dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial dan politik.
2.2 Pengertian