34 ini sungguh berbeda, desa ini bukan merupakan desa perkebunan, desa ini adalah
desa pertanian. Ketika masuk ke desa ini, maka akan langsung disajikan persawahan luas yang berdampingan dengan perumahan masyarakat.
Areal sawah di Desa Perkebunan Ramunia terdiri dari dua jenis, yaitu terdiri dari sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sawah irigasi hanya terdapat di dusun
Anggrek baru, kemudian terdapat sawah yang memanfaatkan kedua-duanya, dalam arti bahwa ketika hujan tidak mencukupi kebutuhan lahan persawahan,
maka petani membuat saluran irigasi kecil untuk mencukupi kebutuhan air di lahannya. Hal seperti ini dapat ditemukan di areal persawahan di dusun Kantil,
dusun Kenanga dan dusun Mawar. Areal sawah yang memanfaatkan dari air hujan tadah hujan terdapat di dusun Melati dan dusun Teratai. Berbeda dengan dusun
Anggrek Baru, dusun Mawar, dan dusun Teratai, areal persawahan di ketiga dusun ini merupakan sawah irigasi.
Lahan persawahan di desa ini diolah dengan menggunakan peralatan- peralatan pertanian sehingga lahan menjadi arena bagi petani menggunakan
sarana-sarana pertanian tersebut. Lahan juga merupakan area sistem produksi dan alat produksi bagi petani. Persawahan di Desa ini memiliki saluran irigasi. Dusun
Anggrek Baru, dusun Mawar Baru, dan dusun Kantil merupakan dusun yang areal lahan persawahannya menggunakan irigasi yang dibangun oleh masyarakat.
2.5. Kelompok Tani
Kelompok tani di desa Perkebunan Ramunia berdiri mulai tahun 1987. Di Desa yang sebagian besar arealnya adalah persawahan ini, terdapat 5 kelompok
Tani di masing-masing dusun. Kelompok tani Anggrek 1 merupakan kelompok
Universitas Sumatera Utara
35 tani yang berasal dari dusun Anggrek, kemudian kelompok tani Melati berasal
dari dusun Melati, kelompok tani Mawar dari dusun mawar, kelompok tani Merpati dari dusun Teratai dan kelompok tani Balam yang berasal dari dusun
Kantil. Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN dari ke lima kelompok tani tersebut bernama Cendana. Adapun program-program kelompok tani tersebut
meliputi nanam padi, menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok RDKK, dan penerima bantuan-bantuan pertanian.
2.6. Penduduk
Penduduk desa perkebunan Ramunia berasal dari daerah yang berbeda-beda. Di desa ini, masyarakat yang bersuku Jawa adalah dominan. Hal iini
mempengaruhi tradisi yang dilakukan seperti dalam hal mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang lain. Desa Perkebunan Ramunia mempunyai jumlah
penduduk 2202 jiwa yang terdiri dari laki-laki 802 jiwa, perempuan 1400 jiwa dan terbagi dalam 6 enam wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Penduduk Tiap Dusun
Dusun Dusun
Anggrek Baru
Dusun Mawar
Baru Dusun
Kantil Dusun
Kenanga Dusun
Melati Dusun
Teratai
Jumlah Penduduk
880 325
341 62
289 305
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015 2.6.1. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan, seseorang dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan yang
berkontribusi kepada diri seseorang tersebut dalam hal apa saja seperti karakter,
Universitas Sumatera Utara
36 mental, keahlian, pergaulan, cara berpikir, dan lain sebagainya. Selain
berkontribusi terhadap diri seseorang, pendidikan juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial suatu daerah. Pendidikan juga berkontribusi
terhadap pewarisan kebudayaan, karena budaya diwariskan melalui pendidikan. Apabila semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan memberikan
pengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap munculnya kebudayaan baru di dalam suatu masyarakat, sehingga selain sebagai tempat
pewarisan kebudayaan, pendidikan juga merupakan tempat belajar sebuah kebudayaan baru.
Masyarakat desa Perkebunan Ramunia memiliki tingkat pendidikan yang beranekaragam, mulai dari SD Sekolah Dasar sampai lulusan dari perguruan
Tinggi. Dalam hal ini, penduduk yang memiliki pendidikan SD Sekolah Dasar mendominasi. Sementara itu masih terdapat anak-anak yang putus sekolah. Anak-
anak tersebut tidak sampai mengemban pendidikan wajib belajar 9 sembilan tahun.
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa
Prasekolah 450 Orang
SD 802 Orang
SMP 300 Orang
SMA 600 Orang
S1 50 Orang
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015
Pendidikan merupakan hal penting dan memiliki peranan sentral bagi setiap individu di dalam masyarakat. hal ini juga berperan penting dalam proses
kemajuan desa. Dalam penyelenggaraan pendidikan, fasilitas dari pendidikan itu
Universitas Sumatera Utara
37 mempengaruhi semangat belajar bagi peserta didik dan pendidik atau guru dalam
menyalurkan ilmu. Fasilitas pendidikan juga menjadi tolak ukur kemajuan suatu daerah.
Di desa Perkebunan Ramunia terdapat yaitu SD Sekolah Dasar Negeri yang hanya 1 unit, SD Negeri ini berada di dusun Anggrek Baru. Kemudian
terdapat madrasah yang jumlahnya 1, sama seperti SD Negeri, madrasah ini juga terletak di dusun Anggrek Baru. Selanjutnya Desa ini juga memiliki 2 PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini yang berlokasi di dusun Anggrek Baru tepatnya berada satu pagar dengan kantor Kepala Desa, sedangkan PAUD yang lain berada
di dusun Teratai.
Tabel 4 Sekolah yang ada di Desa Perkebunan Ramunia
Sarana dan Prasarana Jumlah
Alamat
SD Negeri 1
Dusun Anggrek Baru Madrasah
1 Dusun Anggrek Baru
PAUD 2
Dusun Anggrek Baru dan Dusun Teratai
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015 2. 6. 2 Mata Pencaharian Penduduk
Sejarah, Keadaan atau kondisi desa Perkebunan Ramunia mempengaruhi apa yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Kehidupan desa
berhubungan langsung dengan apa yang menjadi sistem produksi yaitu tanah. Perkembangan sistem pengetahuan dan informasi di dalam kalangan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
38 petani mendukung dan didukung aktivitas pertanian mereka sebagai petani.
Masyarakat berhubungan langsung dengan berbagai aktivitas di luar rumah dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengolah tanah. Aktivitas ini
menjadi hal yang paling dominan dan yang tampak di desa. Mata pencaharian ini sudah ada sejak lama, terutama di beberapa dusun seperti dusun, Mawar Baru,
Melati, Teratai, Kenanga, dan Kantil. Masyarakat di dusun-dusun tersebut sudah sejak lama mengolah lahan pertanian, dusun-dusun ini pada dasarnya merupakan
dusun pertanian. berbeda dengan Dusun Anggrek Baru yang sejarah masyarakatnya merupakan buruh di perkebunan.
Sebagai petani, mengelola tanaman padi semusim membuat proses pertanian yang mereka kerjakan melalui siklus yang singkat. Selesai panen, petani biasanya
memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam tanaman lain, seperti kacang kedelai, kacang panjang, cabai, dan lain sebagainya. Kacang hijau merupakan tanaman
dominan yang paling sering ditanami petani ketika selesai panen padi, tapi biasanya hal ini juga disesuaikan dengan kondisi cuaca. Seperti saat melakukan
penelitian ini, masyarakat tidak menanami dengan tanaman apapun selesai panen padi. Petani mengatakan bahwa mereka tidak menanami lahan pasca panen padi
dengan tanaman lain karena cuaca sekarang yang tidak menentu. Petani sempat menanami dengan kacang hijau, tapi setelah ditanam, beberapa hari berikutnya
turun hujan terus menerus di desa ini yang menyebabkan lahan yang sudah ditanami kacang hijau terendam air dan kacang hijau tersebut tidak dapat tumbuh.
Oleh karena itu, hampir keseluruhan petani yang menanami kacang hijau gagal total, dan tidak menanam ulang kacang hijau. Padahal biasanya petani selalu
Universitas Sumatera Utara
39 menanami kacang hijau pasca panen padi. Peneliti sendiri pun pernah melihat
pada saat pasca panen padi tahun 2015 lalu dimana terdapat tanaman kacang hijau di lahan sawah yang telah dipanen.
Selain bermata pencaharian sebagai petani, terdapat berbagai profesi- profesi lain yang digeluti oleh masyarakat. Profesi ini ada yang sudah lama
digeluti masyarakat dan ada pula yang baru digeluti masyarakat. Profesi yang telah lama digeluti oleh masyarakat yakni seperti Nelayan, Buruh, Dukun, Tentara
dan lain sebagainya. Sedangkan profesi yang baru digeluti merupakan profesi yang baru dirintis oleh masyarakat sebagaimana melihat situasi dan kondisi sosial
yang berkembang seperti pedagang, Tukang Jahit, montir atau mekanik, dan lain sebagainya. Melihat susahnya lapangan pekerjaan pada saat ini, pihak
pemerintahan desa juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang termasuk dalam program pembangunan desa seperti pelatihan jahit-menjahit. Profesi-profesi yang
baru digeluti oleh masyarakat juga termasuk kalangan yang terdidik seperti Tentara, PNS Pegawai Negeri Sipil atau pekerja pemerintahan lainnya. Profesi-
profesi ini merupakan profesi yang dikagumi oleh masyarakat dan diinginkan ataupun dicita-citakan oleh kaum muda sekarang. Profesi-profesi ini dianggap
membawa seseorang menuju taraf hidup yang lebih baik. Petani-petani di Desa Perkebunan Ramunia juga tidak sepenuhnya bekerja
sebagai petani, hal ini dikarenakan lahan yang dimiliki oleh petani tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan beras saja. Ini membuat petani harus bekerja mencari penghasilan tambahan seperti kebutuhan rumah, biaya pendidikan anak dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
40 Biasanya petani bekerja menjadi buruh tani di lahan orang lain seperti menanam
padi, memanen dan lain sebagainya. selain itu petani juga bekerja pada sektor lain seperti menjadi buruh bangunan, bekerja di tambak milik pengusaha dan lain
sebagainya.
Tabel 3 Mata Pencaharian
Profesi Jumlah
Petani 216 KK
Pedagang 50 KK
PNS 20 KK
Buruh 125 KK
Nelayan 51 KK
Lain-lain 89 KK
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015 2.7. Sarana dan Prasarana
Seperti yang terdapat di daerah-daerah lain, dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari kebutuhan dan juga membutuhkan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana bisa berbeda lingkupnya maupun penggunaannya seperti sarana dan prasarana pendidikan, ibadah, perkantoran dan lain sebagainya.
Menurut ketentuan umum Permendiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-
pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolahmadrasah. Pengertian ini mencakup sarana dan prasarana dalam bidang
pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pengertian sarana dan prasarana secara umum bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
atau digunakan sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi contohnya, komputer, alat tulis, kursi, cangkul, sabit dan
Universitas Sumatera Utara
41 lain sebagainya. sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yag merupakan
penunjang utama terselenggaranya produksi atau berbagai aktivitas contohnya lahan, jalan, kantor, sekolah, lapangan dan lain sebagainya serta dalam hal
transportasi darat seperti mobil, angkutan umum, sepeda motor, dan lain sebagainya.
Desa Perkebunan Ramunia memiliki berbagai sarana dan prasarana mulai dari pertanian, pendidikan, kesehatan, jalan, olahraga, ibadah, dan administrasi.
2.7.1. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kesehatan merupakan hal penting bagi masyarakat. Dengan jiwa dan tubuh yang sehat maka masyarakat akan dapat menjalankan aktivitas sebagaimana
biasanya. Kesehatan berpengaruh pada hal-hal lain seperti aktivitas, baik itu aktivitas pendidikan, pertanian, dan lain sebagainya. setiap orang berhak untuk
hidup sehat dan setiap orang berhak terhadap akses kesehatan sehingga sarana dan prasarana disediakan untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan masyarakat.
Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Perkebunan Ramunia terdiri dari Poskesdes Pos Kesehatan Desa, Sumber air bersih dari sumur bor
masyarakat yang terdapat di masing-masing rumah tangga
2.7.2. Sarana dan Prasarana Olahraga
Olahraga menjadi bagian dari aktivitas masyarakat di Desa Perkebunan Ramunia. Aktivitas ini dapat dilihat pada sore hari, pemuda-pemuda desa mulai
berdatangan ke lapangan untuk bermain bola kaki. Selain bermain bola kaki, terdapat juga pemuda-pemuda yang bermain sepak takraw. Jarak lapangan bola
kaki dengan lapangan sepak takraw hanya berseberangan dengan jalan. Sementara
Universitas Sumatera Utara
42 lapangan bola kaki sendiri berada di sebelah kantor kepala desa, dan berada di
jalan utama Pantai Labu- Lubuk Pakam. Suasana sore di sekitar arena olahraga ini sangat ramai, selain pemuda-pemuda yang berolahraga, banyak orang tua, anak-
anak, ibu-ibu, dan bahkan pemudi-pemudi desa yang menyaksikan permainan bola kaki dan sepak takraw. Keramaian sore ditambah lagi dengan pedagang
jajanan seperti es dan makanan ringan lainnya. Lapangan bola kaki dan sepak takraw ini berada di dusun Anggrek Baru. Selain di Dusun Anggrek, terdapat juga
lapangan bola kaki di dusun Melati. Dusun Melati juga memiliki lapangan Badminton.
2.7.3. Sarana dan Prasarana Ibadah
Ibadah merupakan hubungan spiritual antara manusia dengan pencipta yang menurut pandangan setiap penganut suatu agama memiliki arti penting masing-
masing. Bagi masyarakat desa, ibadah masih erat dengan nilai-nilai kultural dan spiritual tersebut sehingga terdapat fasilitas berupa prasarana ibadah yang untuk
mendukung terbentuknya hubungan intim antara pencipta dan yang diciptakan. Prasarana ibadah memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap individu
dalam menuangkan perasaan spiritualnya terhadap suatu kepercayaan yang dianut. Prasarana ibadah berupa bangunan setiap agama, seperti Mesjid sebagai
prasarana ibadah untuk masyarakat yang beragama Islam, selain Mesjid juga terdapat Mushola dan Gereja sebagai prasarana ibadah untuk masyarakat yang
beragama Kristen. Untuk di Desa Perkebunan Ramunia, terdapat 2 dua Mesjid, 2 dua Mushola, dan 1 satu Gereja. Dari jumlah prasarana ini, menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
43 bahwa mayoritas masyarakat di desa Perkebunan Ramunia adalah beragama
Islam. Untuk di Dusun Anggrek Baru sendiri, keseluruhan masyarakat beragama
Islam. Mesjid menunjukkan bahwa desa tersebut berpenghuni oleh masyarakat yang beragama Islam. Fungsinya tentu sebagai tempat ibadah, dan sebagai tempat
pertemuan lain seperti kenduri Punggahan menjelang Ramadhan, memang tidak berbeda dengan dusun dan desa-desa tetangga lainnya.
2.7.4. Sarana dan Prasarana Administrasi
Keperluan administrasi menjadi bagian penting dan yang tidak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Keperluan administrasi biasanya mencakup
pencatatan sipil seperti KTP Kartu Penduduk, KK Kartu Keluarga dan lain sebagainya. Berbagai keperluan pencatatan sipil ini dilakukan di Kantor kepala
desa sebagai prasarana administrasi pemerintahan desa yang melayani kebutuhan dan berbagai keperluan administrasi masyarakat. Kantor kepala desa sebagai
sarana administrasi terdapat di dusun Anggrek Baru. Kantor ini memiliki sarana lain yang mendukung seperti peralatan perkantoran, selain itu terdapat juga ruang
pertemuan desa yang digunakan untuk musyawarah desa dan berbagai kegiatan desa lainnya. Di kantor kepala desa, terdapat berbagai fasilitas yang mendukung
seperti ruang baca dengan beragam buku, ruang kepala desa, komputer dan internet.
2.8. Pola Pemukiman
Pola pemukiman di desa Perkebunan Ramunia sama seperti halnya desa- desa pada umumnya dimana jarak antar rumah tidak terlalu dekat. Tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
44 dekat dalam hal ini yaitu berjarak kira-kira 10-50 meter antar rumah. Hanya
beberapa rumah saja yang jaraknya berdekatan. Jarak rumah yang berdekatan ini dapat dilihat di lokasi desa yang dilalui jalan utama atau jalan lintas. Sedangkan
rumah yang berada di jalan-jalan desa saling berjauhan satu sama lain. Jarak yang berjauhan ini berdampingan dengan lahan sawah. Di desa ini, jarak antar dusun
yang satu dengan dusun yang lainnya juga tidak berjauhan. Perumahan penduduk di desa ini berada di pinggir jalan, baik jalan utama atau jalan lintas maupun jalan
desa. Pemukiman masyarakat di dusun Anggrek sangat erat kaitannya dengan
sejarah pendudukan lahan yang pernah dilakukan oleh masyarakat. Apabila dilihat dari pandangan mata saja, sama seperti desa-desa lain dan desa pada umumnya di
Indonesia. tetapi jika menulusuri bagaimana sejarah desa tersebut tentu sangat berkaitan dengan perjuangan yang dilakukan pada masa lalu, yang meliputi proses
pendudukan lahan itu sendiri sampai pembagian tanah kepada masing-masing keluarga yang memperjuangkan lahan. Bangunan rumah yang secara umum
permanen mendominasi, dan hampir tidak ditemukan bagunan rumah yang semi permanen. Bagaimana sebuah dusun yang lahir dengan pemukiman yang mulai
dibangun sejak hampir 20 tahun yang lalu berubah. Terdapat keterkaitan antara pemukiman dengan pendudukan dan pembagian lahan kepada masyarakat dusun
Anggrek baru yang berhasil diduduki dan digarap oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah