Penjagaan Lahan Titik Terang Perjuangan Lahan

65 lucu yang membuat mereka meratapi kekelaman perjuangan masa lalu dalam pembicaraan penuh semangat dan tawa.

3.2.5. Penjagaan Lahan

Pihak-pihak remaja dan pemuda bertugas menjaga keamanan lahan yang diperjuangkan, hal ini dilakukan untuk menghindari pengrusakan tanaman- tanaman masyarakat di tanah yang diperjuangkan dari pihak yang menjadi lawan masyarakat. Pemuda-pemuda ini melakukan penjagaan tanpa henti sehingga membuat tugas dan jadwal siang dan malam. Dalam hal ini, pemuda selalu siap menghadang pihak-pihak yang datang ke lahan terutama dari pihak ABRI. peran remaja dan pemuda desa sangat penting di saat masyarakat melakukan aksi demonstrasi ke Lubuk Pakam atau Medan,. Pemuda-pemuda di kampung tidak ikut berpartisipasi dalam aksi demonstrasi. Mereka hanya bertugas menjaga tanaman-tanaman di lahan yang diperjuangkan. Apabila mereka ikut, maka masyarakat meyakini tanaman akan dirusak oleh Puskopad. dalam hal ini, kebersamaan menjadi satu hal yang paling penting bagi mereka untuk tetap melindungi lahan yang diperjuangkan.

3.2.6. Titik Terang Perjuangan Lahan

Berbagai aksi telah dilakukan berulang-ulang dengan didampingi mahasiswa dan BITRA sampai akhir tahun 1994 dimana dilakukan aksi besar- besaran di Kabupaten, Provinsi, dan di Pusat atau di Jakarta secara serentak. Aksi ini menjadi suatu hal penting bagi Masyarakat, beberapa utusan yang turun ke Jakarta bersama BITRA hadir ke Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Guna menyampaikan aspirasinya, Pak Sopat dan Buk Ngatini merupakan Universitas Sumatera Utara 66 salah satu orang yang hadir ke Jakarta. Buk Ngatini sempat berbicara dengan Direktur Jendral Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri tersebut. Buk Ngatini berkata “Aku dulu ya jumpa langsung sama Dirjen Kemendagri, dia sampe nanyain aku bahwa jujur gak yang kubilang soal perjuangan kami. Dirjen Kemendagri itu pun salut dengerin aku dan dia ngomong samaku bahwa baru kali ini kedatangan tamu dari desa, dia pun sangat ramah kemudian nyuruh kami ngerjain lahan yang kami perjuangkan yang kemudian ngasi surat ke kami. Maka abes tu lah kami balek ke Desa dan lalu ngerjain lahan terus pun dapat lagi surat pengakuan dari Kepala Desa dan Camat. Makanya abes itu ga ada lagi larangan kepada kami nanam dan menduduki lahan ini.” Kedatangan masyarakat ke Kementrian Dalam Negeri tersebut mendapat tanggapan yang baik. Pada tanggal 7 Maret 1955 Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat dengan Nomor : 593747PUOD yang berisi meminta agar Gubernur Sumatera Utara segera menyelesaikan persoalan sengketa tanah antara masyarakat dengan Puskopad di Blok 18, 25, 26, dan 27 seluas lebih kurang 91 hektar. Ini membuat perjuangan masyarakat memperoleh hasil, masyarakat tidak pernah mendapat gangguan lagi dari pihak Puskopad lagi dalam arti sengketa antara masyarakat dusun Anggrek dengan Puskopad telah selesai. Tapi dengan adanya keputusan tersebut, timbul masalah baru terkait dengan lahan 91 hektar tersebut. Masalah itu hadir ketika pihak pensiunan TNI Tentara Nasional Indonesia yang juga merupakan bagian dari Puskopad berupaya merebut lahan yang telah diperjuangkan oleh masyarakat Dusun Anggrek. Salah satu informan yaitu Pak Misran mengatakan bahwa mereka sempat berkonflik karena hal ini, pihak pensiunan tersebut meminta tanah yang berada di Blok 18 seluas 36 hektar. Ini membuat permasalahan baru bagi masyarakat dimana harus bertikai dengan Universitas Sumatera Utara 67 pensiunan TNI yang telah menjadi bagian dari warga desa Perkebunan Ramunia tersebut. Pihak pensiunan TNI tersebut menduduki lahan seluas 36 tiga puluh enam hektar tersebut dan karena masyarakat dusun Anggrek tidak mau bertikai dengan sesama masyarakat, maka akhirnya tanah seluas 36 tiga puluh enam hektar tersebut dibiarkan menjadi milik pensiunan TNI yang telah menjadi warga Desa Perkebunan Ramunia. Masyarakat Dusun Anggrek merelakan tanah tersebut sehingga lahan yang mereka peroleh hanya 55 lima puluh lima hektar. Setelah ini, masyarakat memperoleh surat dengan tanda tangan Kepala Desa dan Camat pada saat itu yang berisi pengakuan hak atas lahan yang sejak tahun 1993-1994 diperjuangkan sehingga sejak saat surat tersebut ada, masyarakat mulai membagikan tanah seluas 55 hektar terhadap 125 Kepala keluarga di dusun Anggrek. Pembagian tanah dilakukan di Mesjid dan dihadiri semua warga yang berjuang. Sejak ini, tidak ada pihak-pihak yang berusaha mengambil alih lahan termasuk pihak yang selama ini menjadi musuh bagi masyarakat. masyarakat mulai bergotong royong mengolah lahan yang telah diperjuangkan. Lahan yang diperjuangkan ini kondisi dominannya adalah rawa, dan hanya sebagian saja yang siap ditanami yaitu lahan yang pernah ditanami saat perjuangan dilakukan. Lahan ini sebelumnya adalah perkebunan kelapa yang sejak lama dibiarkan sehingga menjadi rawa. Lahan ini pun diubah secara gotong royong menjadi lahan persawahan irigasi dan sebuah dusun Anggrek baru sehingga menjadi seperti sekarang. Universitas Sumatera Utara 68 BAB IV DUSUN ANGGREK BARU SEBAGAI HASIL DAN PENGARUH DARI PERJUANGAN LAHAN

4.1. Dusun Yang Berpindah

Dokumen yang terkait

Perkebunan Tembakau Deli di Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak (1974-1996)

3 111 101

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Survey dan Pemetaan Tingkat Salinitas (DHL) Pada Lahan Sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

9 62 42

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 14

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 27

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 17

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

3 4 3

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1