28
BAB II GAMBARAN UMUM DESA PERKEBUNAN RAMUNIA
2.1. Sekilas Tentang Desa Perkebunan Ramunia
Desa perkebunan Ramunia merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
Kecamatan Pantai Labu adalah sebuah kecamatan yang berada di pesisir timur Kabupaten Deli Serdang sehingga kecamatan ini mempunyai wilayah laut dan
sebagian masyarakat di kecamatan Pantai Labu hidup dari hasil laut. Walaupun Desa Perkebunan Ramunia berada di Kecamatan Pantai Labu, desa ini tidak
langsung berbatasan dengan laut. Desa ini merupakan desa pembuka Kecamatan Pantai Labu dan berada di pinggir jalur lalu lintas yang menghubungkan Lubuk
Pakam ke Pantai Labu. Akses menuju desa ini adalah melalui Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten
Deli Serdang. Tepat di simpang Timbangan Lubuk Pakam, langsung ke arah kiri apabila berangkat dari Kota Medan. Jarak Medan-Lubuk Pakam adalah sekitar 30
Km, sedangkan jarak Lubuk Pakam-Pantai Labu sekitar 15 Km. Dari Medan, butuh perjalanan lebih kurang 30-40 menit untuk sampai ke Lubuk Pakam dan
sekitar 20 menit untuk sampai Desa Perkebunan Ramunia. Awal masuk dari simpang timbangan, maka akan menjumpai sebuah galon minyak, galon tersebut
berada di persimpangan jalan, dari persimpangan tersebut untuk menuju lokasi desa harus berbelok ke arah kanan. Selanjutnya hanya tinggal mengikuti jalan
besar saja. Terdapat persimpangan lagi tepat di kecamatan beringin, dari sini maka
Universitas Sumatera Utara
29 jalan yang digunakan adalah ke arah kanan. Mulai dari tempat inilah jalan yang
dilalui berdampingan dengan areal persawahan. Sebelumnya tidak ada ditemukan areal ini saat dari Pakam sampai Kecamatan Beringin. Awal masuk kecamatan
Pantai Labu ditandai dengan tanaman padi yang indah untuk dipandang mata. Desa ini merupakan desa yang tidak sulit dijangkau dengan transportasi
umum. Hal ini dikarenakan desa ini berada di jalur lintas Lubuk Pakam-Pantai Labu dan terdapat angkutan umum jurusan Medan Pantai Labu melewati desa ini.
lebih tepatnya lagi, angkutan umum ini bergerak dari Tanjung Anom melewati pasar Melati, simpang Pos, Amplas, Lubuk Pakam, dan Pantai Labu. Sedangkan
jika bergerak dari Simpang Pos Padang Bulan, maka hanya tinggal menunggu angkot berwarna kuning benomor 03.
Desa ini memiliki jumlah penduduk sebesar 2108 jiwa, dimana laki-laki 1063 jiwa dan perempuan 1045 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut terdapat
penduduk yang beragama Islam sebesar 90 dan Kristen sebesar 10 . Hal tersebut menunjukkan bahwa agama Islam merupakan agama mayoritas pada
masyarakat di desa Perkebunan Ramunia. Selain itu, suku Jawa merupakan mayoritas yaitu sekitar 85 diantara suku-suku lain seperti Batak Toba 10, dan
Karo 5 . Dari segi pekerjaan , Petani dan Buruh Tani merupakan pekerjaan yang sangat dominan di desa ini yaitu mencapai 75 , kemudian terdapat
masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan sebesar 15 dan Pegawai Negeri Sipil PNS sebesar 10 .
Desa ini dinamakan Desa perkebunan Ramunia karena desa ini merupakan desa peninggalan zaman Belanda. Dulunya, sebagian besar dari wilayah desa ini
Universitas Sumatera Utara
30 adalah desa perkebunan yang dibangun oleh Belanda. Perkebunan Ramunia
merupakan perkebunan yang didirikan sejak Zaman penjajahan Belanda. Perkebunan ini berdiri sekitar tahun 1890-an. Belanda mengambil tenaga kerja
atau buruh dari Pulau Jawa, maka didirikanlah pondok-pondok untuk tempat tinggal pekerja dari Pulau Jawa tersebut. Pekerja dari Jawa atau sering disebut
dengan buruh kontrak tinggal menetap di pondok-pondok tersebut.
2.2. Sejarah Desa Perkebunan Ramunia