Persentase Sumbangan Daerah SB terhadap Total Penerimaan Daerah TPD .

commit to user

3. Persentase Sumbangan Daerah SB terhadap Total Penerimaan Daerah TPD .

Hasil perhitungan Persentase SB terhadap Total Penerimaan Daerah TPD dapat Sebelum Otonomi Daerah Sesudah Otonomi Daerah commit to user dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4.26. Persentase Sumbangan Daerah SB terhadap Total Penerimaan Daerah TPD di Kabupaten TTU tahun 1996-2005 Tahun Prosentase SB thdp TPD Rata-Rata Kriteria Keterangan 19961997 84,39 76,63 Sangat Kurang Sebelum Otonomi Daerah 19971998 85,85 19981999 52,23 19992000 82,52 2000 78,17 2001 90,85 87,00 Sangat Kurang Sesudah Otonomi Daerah 2002 82,59 2003 87,14 2004 85,91 2005 88,51 Sumber : Bagian Keuangan Setda TTU, 2010 data di olah. Tolak ukur kriteria kemampuan daerah menurut hasil Litbang Depdagri- Fisipol UGM Munir, 2002 dalam J.P Saragih 2003 : 106 adalah : - Rasio SB terhadap TPD adalah 0 – 10 = Sangat Baik - Rasio SB terhadap TPD adalah 10 - 20 = Baik - Rasio SB terhadap TPD adalah 20 -30 = Cukup - Rasio SB terhadap TPD adalah 30 - 40 = Sedang - Rasio SB terhadap TPD adalah 40 – 50 = Kurang commit to user - Rasio SB terhadap TPD adalah 50 = Sangat kurang Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase SB terhadap TPD pada masa sebelum otonomi daerah, yaitu pada tahun anggaran 19961997 sampai 2000 adalah 76,63. Sedangkan pada masa sesudah otonomi daerah, yaitu pada tahun anggaran 2001 sampai 2005, rata-rata persentase SB terhadap TPD mengalami peningkatan persentase mencapi 87,00 , walaupun apabila dilihat dari tahun anggaran ke tahun anggaran pada tahun 2001 mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun anggaran sebelumnya yang termasuk pada masa sebelum otonomi daerah. Bila dilihat dari kriteria yang ada maka untuk Kabupaten TTU tingkat ketergantungan terhadap pemerintah pusat masih sangat tinggi baik itu sebelum otonomi daerah maupun sesudah otonomi daerah yakni rata-rata persentasenya berada diatas 50 yang masuk dalam kategori Sangat Kurang.Hal tersebut diatas disebabkan karena kebutuhan pendanaan untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum atau pelayanan publik di Kabupaten TTU mengalami kenaikan hampir pada setiap tahunnya, yang tidak diikuti dengan kenaikan kapasitas fiskalnya. Sehingga secara otomatis daerah masih bergantung kepada aliran dana dari pemerintah pusat. Jadi dapat disimpulkan bahwa persentase SB terhadap TPD pada masa sebelum otonomi daerah lebih kecil jika dibandingkan masa sesudah otonomi daerah. Dengan kata lain desentralisasi fiskal tingkat kemandirian daerah yang dilihat dari persentase SB terhadap TPD bahwa pada masa sebelum otonomi daerah sedikit menguat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat trend persentase perkembangan Sumbangan daerah terhadap Total Penerimaan Daerah Kabupaten TTU sebelum dan sesudah otonomi daerah dari tahun 1996 – 2005 dalam Grafik dan Diagram dibawah ini. commit to user Grafik 4.12. Trend Perkembangan Sumbangan dan Bantuan daerah terhadap Total Penerimaan Daerah Kabupaten TTU tahun 1996-2005. Diagram 4.12. Trend Perkembangan Sumbangan dan Bantuan daerah terhadap Total Penerimaan Daerah Kabupaten TTU tahun 1996- 2005. Sebelum Otonomi Daerah Sesudah Otonomi Daerah commit to user

B. Kebutuhan Fiskal F iscal Need