Harga-Harga Pertanian GAMBARAN KONDISI PEREKONOMIN KABUPATEN TTU 1. Struktur Ekonomi

commit to user Pengangkutan komunikasi 8,95 2,70 3,25 5,78 3,64 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4,01 17,05 6,63 8,97 8,50 Jasa-jasa 16,36 12,57 13,25 9,06 3,24 Kabupaten Timor Tengah Utara 3,72 6,28 5,18 4,57 3,39 Sumber : PDRB Kabupaten TTU Tahun 2005

4. Harga-Harga

Dalam mengamati kondisi perekonomian secara makro dalam suatu wilayah ada banyak indikator yang perlu diamati salah satu indikatornya adalah harga, indeks harga dan laju inflasi. Harga menunjukan tingkat nilai suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Dari gejala meningkatnya harga suatu barang dan jasa dikenal dengan istilah inflasi. Sementara perkembangan sembilan bahan pokok dan bahan strategi lainya dapat diamati melalui indeks harga, yaitu perbandingan harga suatu tahun terhadap harga tahun dasarnya. Beberapa faktor penyebab inflasi antara lain : a. Kapasitas permintaan terhadap suatu barangjasa melebihi volume persediannya. b. Naiknya struktur input dari produksi barangjasa terutama struktur input barang- barang import yang rentan terhadap kurs mata uang asing. c. Struktur ekonomi yang kurang seimbang dan tingginya jumlah uang yang beredar commit to user di tangan masyarakat. Karena itu usaha pencegahan inflasi harus berawal dari pengamatan mengenai faktor penyebab utama inflasi di suatu wilayah. Untuk harga sembilan bahan pokok dan bahan strategi lainya yang diamati setiap hari Selasa dipasar Kefamenanu oleh BPS TTU serta rata-rata harganya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6. Rata-rata Harga Sembilan Bahan Pokok dan Bahan Strategi Lainnya di Pasar Kota Kefamenanu Tahun 2004-2005 Jenis Barang Satuan Rata-rata harga Rp Perubahan harga 2004 2005 Beras Kg 3.802 4.083 7,39 Ikan asin Kg 32.500 32.500 0,00 Minyak goreng Btl 4.500 6.250 38,89 Gula pasir Kg 5.000 7.250 45,00 Garam hancur Kg 2.000 2.000 0,00 Minyak tanah Ltr 1.250 3.000 140,00 Sabun cuci Btg 1.500 2.000 33,33 Textil tetoron Mtr 7.500 18.000 140,00 commit to user Batik kasar Lbr 20.000 29.000 45,00 Tepung terigu Kg 3.125 5.500 76,00 Semen Zak 23.400 29.833 27,49 Emas Gr 116.667 130.000 11,43 Sumber : PDRB Kabupaten TTU Tahun 2005

5. Pertanian

Secara umum perekonomian suatu wilayah dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer mencakup semua kegiatan ekonomi yang mengandalkan pada naturalalam seperti sektor pertanian dan pertambangan. Sementara sektor sekunder dapat dilihat dari ciri kegiatannya yaitu melakukan pengolahan dari suatu jenis barang menjadi barang lain yang nilai ekonominya lebih tinggi dari nilai barang sebelumnya. Dua sektor tersebut sering disebut sebagai sektor produksi karena hasil kegiatan dari sektor ini pada dasarnya berupa barang. Sektor pertanian memiliki peran penting dalam roda perekonomian Kabupaten TTU. Sektor ini merupakan penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten TTU yang mencapai 55,7 pada tahun 2000. Besarnya sumbangan sektor tersebut lebih banyak ditentukan oleh sub sektor tanaman bahan makanan sebesar 30,8 dan sub sektor peternakan sebesar 21,3 . Gambaran tersebut menunjukan bahwa perekonomian TTU masih bercorak kuat sebagai perekonomian agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai pilar utama. Sekilas commit to user gambaran tersebut di atas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Total Pembentukan PDRB Serta Pertumbuhannya Tahun 2001-2005 Sektor Kontribusinya terhadap total PDRB tahun 2005 Pertumbuhan 2001 2002 2003 2004 2005 Tanaman bahan makanan 27,67 12,73 18,09 3,60 4,57 5,07 Tanaman perkebunan 2,26 10,89 15,93 13,21 11,74 13,88 Peternakan 15,67 2,22 4,23 3,69 6,46 5,26 Kehutanan 2,83 5,78 71,90 37,89 33,59 9,36 Perikanan 0,64 24,65 18,03 43,41 34,67 18,42 Sektor pertanian 49,07 8,55 14,24 5,45 7,05 5,91 Sumber : PDRB Kabupaten TTU Tahun 2005 commit to user Beras merupakan hasil dari tanaman padi. Hingga saat ini makanan pokok sebagian besar masyarakat Propinsi Nusa Tenggara Timur termasuk Kabupaten TTU adalah beras. Dengan demikian komoditas beras memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat sehari-hari. Karena padi adalah merupakan salah satu jenis bahan makanan penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maka pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan produksi padi secara terus menerus dari tahun ke tahun lewat usaha-usaha intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian serta melakukan pembinaan terhadap para petani dengan harapan dapat meningkatkan produksi padi. Produksi padi di Kabupaten TTU pada tahun 2005 sebesar 13.843 ton gabah kering atau sekitar 8.995 ton beras dari areal seluas 8.181 hektar dengan produktivitas rata-rata 16,92 kwintalhektar. Sejak tahun 2000 hingga tahun 2005 produksi padi sangat berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8. Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2000-2005 Tahun Luas Panen ha Produksi ton Produktifitas Padi sawah Padi ladang Jumlah Padi sawah Padi ladang Jumlah Padi sawah Padi ladang 2000 3.141 1.677 4.818 8.681 1.720 10.401 2,77 1,03 2001 3 355 1.211 4.566 9.141 1.874 11.015 2,72 1,54 2002 3.014 1.370 4.384 8.220 1.760 9 .980 2,73 1,28 2003 2.807 1.593 4.400 8.342 2.004 10.346 2,97 1,26 2004 3.345 1.369 4.714 9.803 1.724 10.627 2,94 1,27 2005 3.032 5.149 8.181 8.190 5.653 13.843 2,71 1,09 commit to user Sumber : PDRB Kabupaten TTU Tahun 2005 data di olah Jagung juga termasuk salah satu jenis komoditas andalan yang dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten TTU selain beras, dan bahkan hampir merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk TTU. Produksi jagung pada tahun 2005 sebanyak 33.356 ton pipilan kering atau meningkat 57,9 dari tahun sebelumnya. Tabel 4.9. Luas Panen dan Produksi Jagung di Kabupaten TTU Tahun 2000-2005 Tahun Luas panen ha Produksi ton Produktifitas 2000 19.962 23.934 1,21 2001 16.512 21.678 1,31 2002 16.898 25.315 1,50 2003 16.488 24.621 1,49 2004 14.213 21.132 1,48 2005 19.075 33.356 1,75 Sumber : PDRB Kabupaten TTU Tahun 2005 data di olah Sedangkan untuk hasil produksi beberapa jenis tanaman bahan bakan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.10. Luas Panen dan Produksi Beberapa Jenis Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten TTU Tahun 2000-2005 ton commit to user Jenis komoditi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Padi - Luas panen - Produksi - Produkstifitas 4.818 10.401 2,16 4.566 11. 015 2,42 4 .384 9 .980 2,27 4. 400 10. 346 2,36 4.714 10. 627 2,26 8. 181 13. 843 1,69 a. Padi ladang - Luas panen - Produksi - Produkstifitas 1 .677 1 .720 1,03 1 .211 1 .874 1,54 1 .370 1 .760 1,28 1 .593 2 .004 1,26 1 .369 1 .724 1,27 5 .149 5 .653 1,09 Bersambung ke halaman 63 Sambungan dari Tabel 4.10 halaman 62 b. Padi sawah - Luas penen - Produksi - Produktifitas 3 .141 8 .681 2,77 3 .355 9 .141 2,72 3 .014 8 .220 2,73 2 .807 8 .342 2,97 3 .345 8 .903 2,94 3 .032 8 .190 2,71 Jagung - Luas panen - Produksi - Produktifitas 19. 962 23 .934 1,21 16. 512 21 .678 1,31 16. 898 25 .315 1,50 16. 488 24 .621 1,49 14. 213 21 .132 1,48 19. 075 33 .356 1,75 Ketela pohon - Luas panen - Produksi - Produktifitas 4 .138 26. 734 6,47 4 .903 33. 111 6,76 5 .150 34. 040 6,61 5 .194 32. 115 6,19 5 .781 36. 762 6,35 7 .709 3 .210,8 0,42 Ketela rambat - Luas panen - Produksi - Produktifitas 443 3 .140 7,19 455 3 .733 8,20 935 6 .250 6,70 1 .547 10. 009 6,46 1 .518 9 .223 6,08 1 .007 4 .129,9 4,11 commit to user Kacang tanah - Luas panen - Produksi - Produktifitas 1 .283 1 .031 0,81 1 .413 1 .459 1,04 2 .034 2 .011 0,98 1 .678 1 .536 0,92 1 .129 806 0,72 1 .516 1 .229,5 0,82 Kacang hijau - Luas panen - Produksi - Produktifitas 1 .002 637 0,64 938 696,7 0,74 717 460 0,64 1 .473 960 0,66 1 .440 879 0,62 1 .133 788,8 0,69 Sumber : PDRB Kabupaten TTU Tahun 2005 data di olah

6. Perindustrian