c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi, dan
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Dalam upaya menunjang pengembangan program pokok puskesmas mempunyai enam subsistem manajeman yaitu:
a. Sub-sistem pelayanan kesehatan promosi, pencegahan, pengobatan,
rehabilitasi medis dan sosial. b.
Sub-sistem keuangan c.
Sub-sistem logistik d.
Sub-sistem personalia Pengembangan staf e.
Sub-sistem pencatatan dan pelaporan f.
Sub-sistem pengembangan peran serta masyarakat.
2.4 Hubungan Peranan Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja
Menurut Supardi dan Anwar 2002, kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses karena gairah para pekerja memerlukan
kepemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi.
Menurut Siagian 2003, dalam mencapai tujuan organisasi, keterbukaan diri bawahan dalam menerima dan mengakui kepemimpinan seseorang akan
meningkat apabila pemimpin tersebut:
Universitas Sumatera Utara
a. Memiliki daya pikat karena pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tindak
tanduknya. b.
Tergolong sebagai pemimpin yang demokratik. c.
Memiliki kemampuan menyelenggarakan berbagai fungsi kepemimpinan. d.
Menerima kenyataan bahwa setiap bawahan mempunyai jati diri yang khas dengan kelebihan dan kekurangannya.
e. Mampu menentukan skala prioritas organisasi sesuai dengan sifat, bentuk
dan jenis tujuan yang ingin dicapai. f.
Menempatkan kepentingan organisasi diatas kepentingan diri sendiri. Tidak ada yang dapat digunakan untuk menjamin keberhasilan seseorang
menjalankan kepemimpinannya. Akan tetapi titik tolak yang paling tepat adalah menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat para bawahannya.
Menurut Siagian 1992 dalam bukunya yang berjudul Fungsi- Fungsi Manajerial, salah seorang pelopor yang mendalami teori motivasi adalah Abraham
H. Maslow yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan menjadi lima hirarki kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan keamanan
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan “esteem”
e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Bertitik tolak dari teori Maslow ini jelas terlihat bahwa para manajer pada organisasi harus selalu berusaha untuk memuaskan berbagai jenis kebutuhan para
Universitas Sumatera Utara
bawahannya. Dengan demikian manajer yang bersangkutan akan lebih mampu meyakinkan para bawahannya bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi, tujuan
pribadi para bawahan pun ikut tercapai. Kegagalan memberikan keyakinan demikian dapat berakibat:
a. Bawahan akan bertindak dan berperilaku negatif, seperti sering mangkir,
kegairahan kerja dan produktivitas kerja yang rendah; b.
Bawahan melakukan tindakan yang merugikan organisasi tetapi secara pribadi mungkin menguntungkan seperti menyalahgunakan kedudukan,
jabatan dan wewenang, korupsi dan berbagai perilaku negatif lainnya; c.
Para anggota organisasi meninggalkan organisasi.
2.5 Kerangka Konsep