35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode survey dengan pendekatan Explanatory Research atau penelitian penjelasan untuk menjelaskan
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat melalui pengujian hipotesis Singarimbun, 2008, yakni menjelaskan Hubungan Peranan
Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Staf Puskesmas Limbong Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan pada Puskesmas Limbong Kecamatan Sianjur Mula-mula dengan pertimbangan masih rendahnya cakupan program dan
belum maksimalnya peranan kepemimpinan dilaksanakan di Puskesmas Limbong kecamatan Sianjur Mula-Mula. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016
sd selesai.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh staf pegawai pada Puskesmas Limbong Kecamatan Sianjur Mula-Mula yang berjumlah 22 orang. Karena jumlah
populasi relatif kecil 100 maka teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah total populasi yaitu semua populasi dijadikan sampel kecuali
kepala puskesmas yang seluruhnya berjumlah 21 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan melalui beberapa cara yaitu: 1.
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan tenaga staf Puskesmas Limbong dengan pedoman kuesioner penelitian
2. Data sekunder diperoleh melalui pencatatan data laporan dari kantor
Puskesmas yaitu absensi, laporan hasil kegiatan dan yang berhubungan dengan topik penelitian.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati, maka definisi operasional penelitian adalah:
3.5.1 Variabel Peranan Kepemimpinan Variabel Bebas
Peranan kepemimpinan diukur melalui 5 variabel, yaitu: Komunikasi, arahan dan bimbingan, pengawasan, motivator dan pemberian penghargaan
dengan definisi operasional sebagai berikut: 1.
Komunikasi adalah penyampaian pesan atau informasi antara pemimpin dan staf agar pesan yang dimaksud dapat dipahami.
2. Arahan dan bimbingan adalah petunjuk yang diberikan oleh Pemimpin untuk
melaksanakan suatu kegiatan pekerjaan kepada staf. Arahan dan bimbingan yang baik adalah apabila pemimpin mampu meningkatkan kerjasama yang
lebih efisien antara pimpinan dengan staf dan kerja sama antara staf dengan staf.
3. Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan pemimpin untuk memantau atau
mengoreksi pekerjaan yang dilakukan oleh staf.
Universitas Sumatera Utara
4. Memotivasi adalah kegiatan yang dilakukan pemimpin untuk mendorong staf
melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. 5.
Pemberian penghargaan adalah kegiatan pemimpin untuk menyediakan atau membagikan penghargaan kepada staf sebagai ganjaran atas keberhasilan
menyelesaikan suatu pekerjaan.
3.5.2 Variabel Motivasi Kerja Variabel Terikat
Motivasi kerja diukur dari 4 empat yaitu: pembuatan laporan, penyelesaian tugas, disiplin kerja dan gairah kerja degan definisi variabel sebagai
berikut: 1.
Membuat laporan adalah mengerjakan bukti pertanggung jawaban atas program kegiatan yang sudah dikerjakan Staf.
2. Penyelesaian tugas adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan Staf dalam
membereskan pekerjaan. 3.
Tanggung jawab adalah berkewajiban menanggung segala sesuatunya atas pekerjaan yang sudah dibebankan kepada staf.
4. Gairah kerja adalah keinginan dan rasa senang responden untuk
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
3.6 Aspek Pengukuran
Metode pengukuran penelitian ini adalah mengukur hasil jawaban responden yang meliputi komunikasi, arahan dan bimbingan, pengawasan,
memotivasi, pemberian penghargaan dan motivasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas Independen
Untuk melihat tingkat peranan kepemimpinan diukur melalui 21 pertanyaan dan menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban Ya diberi nilai
3, jawaban Kadang-kadang diberi nilai 2 dan jawaban Tidak diberi nilai 1. Variabel independen terdiri dari komunikasi, arahan dan bimbingan,
pengawasan, memotivasi dan pemberian penghargaan. Peranan kepemimpinan dapat disusun menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang dengan
pengertian sebagai berikut: 1.
Baik, apabila hasil penilaian responden bernilai tinggi. Nilai yang diperoleh 70 dari total skor yang dimiliki responden jawaban diberi skor 3.
2. Cukup, apabila hasil penilaian bernilai menengah yaitu kepala puskesmas
cukup baik dalam menjalankan peran kepemimpinannya. Nilai yang diperoleh 40-70 dari total skor yang dimiliki responden jawaban diberi skor 2.
3. Kurang, apabila hasil penilaian responden bernilai terendah dengan skor
40 jawaban diberi skor 1. Skala pengukurannya secara rinci ditampilkan pada tabel 3.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas
No Variabel
Kepemimpina n
Bobot Nilai 1 Variabel=1 Indikator
Bobot Nilai 1 Variabel Berdasarkan Jumlah Indikator
1 Komunikasi
5 Indikator Kurang
1 5
Cukup 2
10 Baik
3 15
2 Arahan dan Bimbingan
4 Indikator Kurang
1 4
Cukup 2
8 Baik
3 12
3 Pengawasan
5 Indikator Kurang
1 5
Cukup 2
10 Baik
3 15
4 Memotivasi
4 Indikator Kurang
1 4
Cukup 2
8 Baik
3 12
5 Pemberian Penghargaan
3 Indikator Kurang
1 3
Cukup 2
6 Baik
3 9
3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat Dependen
Untuk melihat tingkat motivasi kerja staf diukur melalui 9 pertanyaan dan menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban Ya diberi nilai 3, jawaban
Kadang-kadang diberi nilai 2 dan jawaban Tidak diberi nilai 1. Aspek pengukuran motivasi kerja dapat disusun menjadi tiga kategori yaitu:
1. Tinggi, jika staf memiliki motivasi yang tinggi dan melakukan pekerjaan
dengan baik. Jawabannya diberi skor 3 70 dari nilai tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Sedang, bernilai menengah yaitu jika staf kurang memiliki motivasi dalam
bekerja. Jawaban diberi skor 2 40-70 dari nilai tertinggi. 3.
Rendah, jika staf tidak memiliki dan merasakan kegiatan peranan kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala puskesmas. Jawaban diberi skor 1
40 dari nilaitertinggi. Skala pengukurannya secara rinci adalah:
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat Variabel
Kategori Bobot Nilai 1Variabel =
1Indikator Bobot Nilai 1
Variabel= 9 Indikator
Motivasi Kerja
1. Tinggi 3
27 2. Sedang
2 18
3. Rendah 1
9
3.7 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang dilakukan adalah menggunakan analisis univariat yang bertujuan untuk melihat gambaran frekuensi dari variabel bebas peranan
kepemimpinan kepala Puskesmas dan variabel terikat motivasi kerja staf Puskesmas. Dan juga menggunakan analisis bivariat untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara variabel peranan kepemimpinan kepala Puskesmas dan variabel terikat motivasi kerja staf Puskesmas.
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment
jika memenuhi syarat semua data harus berdistribusi normal atau uji korelasi Spearman sebagai uji alternatifnya.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk menentukan arti nilai korelasi r antara dua variabel yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai Korelasi r berkisar antara -1sd1, yang berarti: r = 0, artinya tidak ada hubungan linear
r = -1, artinya hubungan negatif sempurna r = + 1, artinya hubungan linear positif sempurna
Kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam lima area, yaitu:
Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Nilai Korelasi
No r
Tingkat Hubungan
1 0,00
– 0,19 Sangat rendah sangat lemah
2 0,20
– 0,39 Rendah lemah
3 0,40
– 0,59 Sedang
4 0,60
– 0,79 Tinggi kuat
5 0,80
– 1,00 Sangat tinggi sangat kuat
Data yang diperoleh selanjutnya untuk dianalisa dan dimanfaatkan untuk pedoman pembahasan, penarikan kesimpulan dan pemberian saran.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian