dokter dan sebagainya. Alasan bagi eksistensinya adalah, bahwa “ia tahu dan orang l
ain tidak tahu” dan ia mempunyai wewenang. 5.
Pemimpin sebagai diskusi Pemimpin diskusi adalah pemimpin yang memenuhi kepemimpinan
demokratis. Diskusi yang bebas adalah satu-satunya proses dimana kelompok secara keseluruhan ikut berperan dan dimana semua anggota kelompok sama-
sama diwakili dalam membuat suatu keputusan. Melalui diskusi pemimpin dapat menampilkan bakat-bakat kreatif dari anggota-anggota kelompok,
membantu mereka memecahkan persoalan dan mencapai keputusan yang mereka buat.
2.1.4 Teori Kepemimpinan
1. Teori ciri-ciri Teori Trait
Teori trait menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat, sebab individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu. Kepemimpinan adalah
suatu fungsi dari kualitas seseorang dari suatu individu, bukan dari situasi, teknologi ataupun dukungan masyarakat. Ciri-ciri tersebut antara lain:
pengetahuan yang luas, kemampuan bertumbuh, daya ingat yang kuat, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengajar, rasionalitas, objektivitas,
kemampuan menentukan skala prioritas secara tajam, menjadi pendengar yang baik, fleksibilitas, sikap tegas, sikap antisipatif, sikap proaktif dan
visionaris. Teori trait dalam kepemimpinan lebih bersifat deskriptif tetapi analitis dan prediktif rendah.
Universitas Sumatera Utara
2. Teori Kelompok
Teori kelompok dikembangkan atas dasar ilmu Psikologi Sosial yang menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada
pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Pemimpin yang selalu memperhatikan dan memperhitungkan bawahannya, mempunyai
dampak yang positif pada sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja. 3.
Teori situasional Contingency Tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang sama efektifnya menghadapi
semua situasi organisasional dan perilaku bawahan. Menghadapi setiap bawahan perlu menggunakan gaya yang berbeda-beda. Fred Fiedler
mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas kepemimpinan, yang dikenal dengan congtingency model of leadership effectiveness. Situasi
tersebut digambarkan dalam tiga dimensi yaitu: a.
Hubungan pimpinan anggota b.
Tingkat dalam struktur tugas c.
Posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal. 4.
Teori Path-Goal Teori kepemimpinan dikembangkan dengan menggunakan kerangka dasar
teori motivasi.
Teori Path-Goal
menganalisa pengaruh
dampak kepemimpinan terutama perilaku kepemimpinan terhadap motivasi
kepuasan dan pelaksanaan kerja bawahan. Teori ini memuat empat tipe perilaku pemimpin, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Kepemimpinan
direktif directive
leadership, yaitu
pemimpin memberikan perintah dan bawahan tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b. Kepemimpinan suportif supportive leadership, yaitu pemimpin yang
selalu bersedia sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai orang sejati bagi bawahan.
c. Kepemimpinan partisipatif participative leadership, yaitu pemimpin
meminta dan mempergunakan saran-saran dari bawahan. Namun masih membuat keputusan.
d. Kepemimpinan berorientasi prestasi achievement oriented leadership,
yaitu pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan, merangsang bawahan untuk mencapai tujuan dan
melaksanakannya dengan baik Sulaiman, 2011.
2.1.5 Pendekatan dalam Kepemimpinan