Hubungan Kualitas Layanan dengan Loyalitas Pelanggan

16 c. Assurance Assurance merupakan aspek yang menunjukkan pengetahuan dan kesopanan karyawan yang membuat pelanggan percaya bahwa mereka akan aman dalam transaksi Parasuraman, dkk., 1988. d. Empathy Empathy merupakan aspek yang dimensi yang menggambarkan kepedulian karyawan terhadap kebutuhan pelanggan dan perhatian karyawan terhadap pelanggan Parasuraman, dkk., 1988. e. Tangibility Tangibility merupakan aspek yang menggambarkan fasilitas fisik, material, dan penampilan karyawan yang berhubungan dengan pelayanan, penampilan pegawai, dan ketepatan waktu Parasuraman, dkk., 1988.

C. Hubungan Kualitas Layanan dengan Loyalitas Pelanggan

Persaingan yang ketat antar perusahaan penyedia produkjasa membuat perusahaan harus mampu menarik dan membuat pelanggan menjadi loyal terhadap perusahaan. Oliver dalam Huriyati, 2005 mendefinisi loyalitas pelanggan sebagai komitmen pelanggan bertahan untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produkjasa secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun adanya pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Menurut Hurriyati 2005, loyalitas pelanggan merupakan hal yang penting untuk Universitas Sumatera Utara 17 meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat. Layanan yang berkualitas merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Layanan yang berkualitas dapat diwujudkan melalui berbagai aspek yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibility Parasuraman, dkk. dalam Schiffman Kanuk, 2004. Apabila pelanggan memiliki persepsi positif mengenai kualitas layanan, pelanggan akan cenderung menyukai perusahaan dan memiliki kemungkinan menjadi melakukan pembelian ulang dan menjadi pelanggan tetap. Sebaliknya apabila pelanggan memiliki persepsi negatif, maka pelanggan akan lebih mungkin beralih ke perusahaan kompetitor Schiffman Kanuk, 2004. Persepsi positif terhadap kualitas layanan terjadi apabila layanan yang dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan. Apabila layanan yang dirasakan di lebih rendah dari harapan pelanggan, maka pelanggan akan memiliki persepsi negatif terhadap kualitas layanan Kotler, 2005. Penelitian yang mendukung adanya hubungan positif antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan adalah penelitian Amalia 2010 terhadap ritel modern. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kualitas layanan memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan ritel modern. Penelitian lain mengenai loyalitas konsumen terhadap PT. Telkomsel Jakarta menunjukkan adanya hubungan positif signifikan kualitas layanan PT. Telkomsel Jakarta terhadap loyalitas pelanggan Nurfarhana, 2012. Universitas Sumatera Utara 18 Penelitian lain mengenai hubungan kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan Laundry 5ASEC Surabaya menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Cornelia, Veronica, Kartika, Kaihatu, 2008. Penelitian Zahra Matulessy 2012 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan pada klinik Prodia Malang. Semakin positif persepsi mengenai kualitas layanan, maka semakin kuat loyalitas pelanggan pada klinik Prodia Malang. Sebaliknya semakin negatif persepsi pelanggan mengenai kualitas layanan, maka semakin lemah loyalitas pelanggan pada klinik tersebut.

D. Skema Penelitian